Biografi Habib Ali Al-Habsyi, Sejarah, dan Kitab Simtudduror

Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi adalah penyusun maulid Simtudduror.

oleh Husnul Abdi diperbarui 08 Feb 2023, 19:40 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 19:40 WIB
Habib Ali Al Habsyi
Ratusan ribu jemaah menghadiri acara haul Habib Ali Al Habsyi di Pasar Kliwon Solo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta Habib Ali merupakan panggilan seorang tokoh agama Islam yang cukup terkenal, yaitu Habib Ali Al-Habsyi. Kemasyhurannya dalam mengajarkan agama begitu terkenal, mulai dari tempat tinggalnya sendiri, Afrika, sebagian besar wilayah Asia, hingga Indonesia. 

Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi adalah penyusun maulid Simtudduror yang merupakan seorang ulama besar dan waliyullah asal Hadramaut, Tarim, Yaman. Habib Ali lahir pada tahun 1259 H / 1839 M dan wafat pada tahun 1333 H / 1913 M.

Silsilah nasab dan garis keturunan Habib Ali bersambung langsung kepada Rasulullah SAW. Selain itu, putra Habib Ali Al-Habsyi yang bernama Al-Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi pun meneruskan ajaran yang dia dapat dari ayahnya dengan mendirikan masjid Riyadh di Solo. 

Berikut Liputan6.com rangkum dari Merdeka, Rabu (8/2/2023) tentang Habib Ali Al-Habsyi.

Biografi Habib Ali Al-Habsyi

Habib Ali Al-Habsyi dikenal juga dengan nama Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi atau Al-Imam Al-Allamah Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husin Al-Habsyi. Habib Ali Al-Habsyi lahir pada Jumat 24 Syawal 1259 H di Qasam, sebuah kota di negeri Hadhramaut, dari pasangan Al-Imam Al-Arif Billah Muhammad bin Husin bin Abdullah Al-Habsyi dan As-Syarifah Alawiyyah binti Husain bin Ahmad Al-Hadi Al-Jufri.

Lahir dari keluarga dengan dasar agama Islam yang kuat membuat Habib Ali Al-Habsyi mengkhatamkan Al-Quran dan berhasil menguasai ilmu-ilmu zahir dan batin di usia remaja. Sehingga Ia diizinkan para gurunya untuk memberikan ceramah dan kajian di hadapan khalayak umum. Habib Ali juga mengumpulkan, menampung, mengarahkan, dan mendidik para siswa untuk belajar agama Islam secara menyeluruh. Untuk menampung mereka, dibangunnya Masjid "Riyadh" di kota Seiwun yang dilengkapi dengan asrama serta sarana dan prasarana yang mendukung.

Kemasyhuran Habib Ali Al Habsyi dalam mengajarkan agama begitu terkenal, mulai dari tempat tinggalnya sendiri, Afrika, sebagian besar wilayah Asia, hingga Indonesia. Ajaran Habib Ali Al Habsyi banyak dibukukan. Habib Ali merupakan seorang tokoh agama Islam pengarang kitab Simtudduror. Karyanya yaitu catatan kecil yang berisi kisah Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang berjudul Simtud Duror Fi Akhbar Maulid Khairil Basyar wa Ma Lahu min Akhlaq wa Aushaf wa Siyar atau Untaian Mutiara Kisah Kelahiran Manusia Utama; Akhlak, Sifat dan Riwayat Hidupnya.

Selain itu, putra Habib Ali Al-Habsyi yang bernama Al-Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi pun meneruskan ajaran yang dia dapat dari ayahnya dengan mendirikan masjid Riyadh di Solo. Habil Ali Al Habsyi meninggal di Seiwun, Hadramaut pada hari, Ahad 20 Rabi'ul Akhir 1333 H.

Haul Habib Ali Diperingati di Solo

Jamaah asal Jakarta Rela Panas-panasan demi ikuti Haul Habib Ali di Solo
Jamaah asal Jakarta Rela Panas-panasan demi ikuti Haul Habib Ali di Solo (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Haul adalah peringatan hari wafat seseorang yang diadakan setahun sekali. Tujuan haul yakni mendoakan ahli kubur agar semua amal beserta ibadah yang dilakukannya dapat diterima oleh Allah Swt. Haul Habib Ali juga diperingati di Solo.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Habib Ali memiliki putra bernama Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi. Putranya ini menetap di Solo dan mendirikan Masjid Riyadh di Solo. Maka dari itu, peringatan haul ayahandanya diperingati di Solo. Seiring berjalannya waktu, haul untuk memperingati Habib Ali disebut Haul Solo.

Haul Habib Ali setiap tahunnya digelar di kompleks Masjid Ar-Riyadh Solo. Mengutip laman NU, Masjid Ar-Riyadh hanyalah masjid kecil dengan zawiyah atau tempat untuk majelis ilmu di pojokan masjid. Karena terbatasnya tempat, para tamu haul membludak sampai ke sepanjang Jalan Kapten Mulyadi.

Meski kecil, masjid ini memiliki nilai yang agung bagi para peserta haul. Terdapat tiga makam di Masjid Riyadh, yakni makam Habib Alwi bin Ali, Habib Ahmad bin Alwi dan Habib Anis bin Alwi. Mereka adalah keturunan Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.

Kitab Simtudduror

Ilustrasi doa, Islami, Muslim
Ilustrasi doa, Islami, Muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

Mengenali biografi Habib Ali Al-Habsyi tentunya tidak lengkap tanpa mengenali karyanya, yaitu kitab Simtudduror. Melansir laman NU, setiap bulan maulid atau minimal sekali dalam sepekan, lantunan syair yang termaktub dalam Kitab Maulid Simthudduror selalu bergema di sudut-sudut masjid maupun mushala di sebagian wilayah Jawa Tengah. Selain kitab Al-Barzanji atau Dhiba, kitab Maulid Simthudduror menjadi bacaan pilihan sebagian besar kaum nahdliyin baik dalam aktivitas rutin mingguan maupun pada even-even peringatan maulid nabi.

Maulid simthudduror ini juga biasa disebut masyarakat dengan sebutan maulid al-habsyi yang merujuk pada nama pengarangnya, yaitu Habib Ali Al-Habsyi sendiri. Maulid ini memiliki judul asli 'Simtudduror fi akhbar Maulid Khairil Basyar min akhlaqi wa aushaafi wa siyar' dan disingkat dengan nama simthudduror. Habib Ali mengarang maulid ini pada usianya yang ke 68 tahun. Berkat karyanya ini, Habib Ali Al-Habsyi dijuluki sahibul maulid Simthudduror. Kitab maulid simthudduror ini berisi syair syair tentang kisah perjalanan hidup dan pujian kepada Baginda Rasulullah SAW dengan bahasa yang indah dan penuh makna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya