Klise adalah Ungkapan yang Terlalu Sering Digunakan, Berikut Contohnya

Klise adalah bentuk ungkapan yang dapat menyebabkan karya tulis atau pembicaraan menjadi kurang menarik karena tidak memiliki kesan yang berbeda atau original.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 06 Apr 2023, 10:40 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2023, 10:40 WIB
Ilustrasi berkomunikasi, ngobrol
Klise adalah bentuk ungkapan yang dapat menyebabkan karya tulis atau pembicaraan menjadi kurang menarik karena tidak memiliki kesan yang berbeda atau original. (Photo by William Fortunato from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Klise adalah ungkapan atau frasa yang telah terlalu sering digunakan sehingga makna aslinya. Klise sering digunakan dalam bahasa sehari-hari dan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk seperti ungkapan, frasa, atau gambar. Namun, karena penggunaannya yang terlalu sering, klise menjadi sangat umum dan dapat dianggap membosankan atau kurang orisinal.

Gagasan yang digunakan terlalu sering akan kehilangan makna yang signifikan kemudian disebut sebahai ekspresi yang klise klise. Klise adalah bentuk ungkapan yang dapat menyebabkan karya tulis atau pembicaraan menjadi kurang menarik karena tidak memiliki kesan yang berbeda atau original.

Klise dapat dihindari dengan menggunakan bahasa yang lebih orisinal dan kreatif, yang dapat membuat karya tulis atau pembicaraan lebih menarik dan efektif. Penting untuk diingat bahwa penggunaan klise yang berlebihan dapat merusak kualitas komunikasi kita dengan orang lain dan dapat mengurangi keaslian dari karya yang kita hasilkan.

Berikut ulasan Liputan6.com tentang klise adalah ekspresi, ide, atau elemen lain dalam komunikasi yang terlalu banyak dipakai, dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/4/2023).

Pengertian Klise

Seputar Persuasif
Namun, penggunaan klise yang berlebihan dapat menyebabkan penggunaan bahasa yang membosankan dan kurang orisinal. Credit: pexels.com/fauxels

Klise adalah ungkapan atau frasa yang sudah sangat umum dan sering digunakan dalam bahasa sehari-hari, hingga kehilangan makna asli dan menjadi sangat tidak orisinil atau klise. Klise dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti dalam kata-kata, frasa, atau bahkan dalam bentuk gambar, tindakan, maupun ide.

Klise seringkali digunakan dalam sastra, jurnalisme, dan percakapan sehari-hari sebagai cara untuk menggambarkan suatu situasi atau perasaan dengan cara yang sudah umum dan dikenal luas. Contohnya, ungkapan "tangan kanan" untuk menggambarkan seseorang yang sangat dekat dengan kita atau "tunggu sebentar" untuk mengungkapkan permintaan untuk menunggu sejenak.

Namun, penggunaan klise yang berlebihan dapat menyebabkan penggunaan bahasa yang membosankan dan kurang orisinal. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi secara efektif dengan audiensnya.

Klise dapat menjadi masalah ketika terlalu sering digunakan dalam tulisan atau percakapan, karena dapat mengurangi keaslian dan daya tarik dari karya tersebut. Oleh karena itu, penting bagi penulis atau pembicara untuk menggunakan bahasa yang orisinal dan berbeda, yang dapat membuat tulisan atau pembicaraan mereka lebih menarik dan efektif.

Dalam sastra, penggunaan klise dapat mengurangi nilai estetika dari karya tersebut. Oleh karena itu, para penulis sering menghindari penggunaan klise dan mencari cara yang lebih kreatif dan orisinal dalam menggambarkan situasi dan perasaan karakter.

Penggunaan Klise

Ciri-Ciri Kalimat Persuasif
IUngkapan klise dapat memudahkan proses penyampaian pesan karena telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi. Credit: pexels.com/Lana

Penggunaan ungkapan klise dalam kehidupan sehari-hari menjadi hal yang sulit dihindari. Namun seperti sudah disinggung sebelumnya, ungkapan klise perlu dapat membuat komunikasi menjadi membosankan dan kurang orisinil. Terlalu sering menggunakan klise dapat mengurangi kualitas dari karya tulis, karena keaslian dan kesan yang berbeda akan hilang jika terlalu mengandalkan gagasan ekspresi yang sudah umum dan terlalu sering digunakan.

Dalam penulisan, penggunaan klise dapat membuat karya tersebut menjadi kurang menarik bagi pembaca dan dapat menyebabkan karya tersebut kehilangan nilai estetikanya. Hal ini dapat mempengaruhi cara pembaca mempersepsi karya tersebut, dan dapat menyebabkan karya tersebut terkesan biasa-biasa saja.

Namun, terkadang penggunaan klise dapat bermanfaat dalam beberapa situasi, seperti dalam bahasa sehari-hari atau dalam konteks sastra tertentu. Ungkapan klise dapat memudahkan proses penyampaian pesan karena telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi. Penggunaan klise memang perlu dihindari ketika ingin menghasilkan karya yang orisinal dan menarik, tapi dapat digunakan dengan tepat dan sesuai konteks dalam situasi yang tepat.

Sebagai penulis atau pembicara, mencari cara yang lebih kreatif dan orisinil dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan menjadi upaya yang harus dilakukan. Hal ini akan membuat karya kita lebih menarik dan efektif dalam mengekspresikan ide-ide kita kepada pembaca atau pendengar.

Contoh Ungkapan Klise

Ilustrasi bosan
Sebagai penulis atau pembicara, mencari cara yang lebih kreatif dan orisinil dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan menjadi upaya yang harus dilakukan(Photo by Magnet.me on Unsplash)

Berikut beberapa contoh ungkapan klise yang sering digunakan dalam bahasa sehari-hari:

  1. "Seperti mencari jarum di tumpukan jerami" - digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sulit dicari atau ditemukan.
  2. "Hidup adalah sebuah perjalanan" - digunakan untuk menggambarkan kehidupan sebagai proses yang berkelanjutan.
  3. "Semua jalan menuju Roma" - digunakan untuk menggambarkan berbagai cara yang dapat ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.
  4. "Sakit hati" - digunakan untuk menggambarkan rasa sakit atau kecewa secara emosional.
  5. "Matahari terbit di timur dan terbenam di barat" - digunakan untuk menggambarkan kepastian tentang peristiwa alam.
  6. "Tak ada asap tanpa api" - digunakan untuk menggambarkan bahwa ada penyebab atau akar masalah di balik suatu situasi.
  7. "Tak ada yang sempurna di dunia ini" - digunakan untuk menggambarkan bahwa tidak ada sesuatu yang benar-benar sempurna.
  8. "Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan" - digunakan untuk menggambarkan bahwa sebuah tindakan sulit untuk dijalankan meskipun terdengar mudah untuk dilakukan.

Ungkapan-ungkapan tersebut telah digunakan terlalu sering dalam bahasa sehari-hari dan dapat dianggap membosankan atau kurang orisinal jika digunakan secara berlebihan dalam karya tulis atau pembicaraan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya