Magnetik adalah Benda Bersifat Seperti Magnet, Ini Contoh dan Jenisnya

Magnetik adalah sifat benda yang dapat ditarik atau digerakkan oleh magnet.

oleh Laudia Tysara diperbarui 11 Apr 2023, 09:49 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi magnet (freepik)
Benda seperti klip, uang koin, dan kunci ini bisa ditarik oleh magnet. (freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Magnetik adalah sifat benda yang dapat ditarik atau digerakkan oleh magnet. Benda-benda dengan sifat magnetik umumnya terbuat dari bahan-bahan khusus yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan medan magnet.

Dalam buku berjudul Cara Cerdas Belajar IPA SD/MI Kelas 4, 5, 6 (2017) oleh Petrus Tumijan, menjelaskan benda magnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik atau digerakkan oleh magnet.

Contoh bahan-bahan dengan sifat magnetik adalah besi, nikel, kobalt, tembaga, aluminium, platina, seng, natrium klorida, dan bismuth. Benda-benda ini bisa menunjukkan berbagai tingkat respons terhadap medan magnet.

Mulai dari yang sangat kuat seperti feromagnetik, hingga yang sangat lemah seperti diamagnetik, tergantung pada sifat bahan dan struktur kristalnya. Bahan ini memungkinkan untuk berinteraksi dengan medan magnet dan menunjukkan perilaku magnetik.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang magnetik dan jenis-jenisnya, Selasa (11/4/2023).

Bisa Ditarik atau Digerakkan Magnet

Macam-macam Magnet
Jarum pentul yang ditarik oleh magnet. Sumber: Pixabay

Magnetik adalah fenomena fisik yang melibatkan interaksi antara benda dan medan magnet. Medan magnet adalah wilayah di sekitar magnet yang memiliki kekuatan magnetik. Magnetik telah lama menjadi objek penelitian dan aplikasi manusia, dan memiliki beragam penggunaan dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari.

Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI menjelaskan magnetik sama dengan magnetis yang disebut sebagai sebuah sifat. Magnetik adalah bersifat seperti magnet (sehingga dapat menarik).

Benda dengan sifat magnetik umumnya terbuat dari bahan khusus. Bahan ini yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan medan magnet dan menunjukkan perilaku magnetik.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemdikbud RI menjelaskan magnet adalah benda yang dapat ditarik dengan logam dan dapat menempel dengan lekat dan menolak benda serta menariknya kembali.

Bahan-bahan yang dimaksudkan seperti besi, nikel, kobalt, serta beberapa campuran dan senyawa kimia tertentu, sering digunakan dalam pembuatan benda-benda magnetik karena kemampuan mereka untuk menjadi magnet sementara atau memiliki momen magnetik yang dapat berinteraksi dengan medan magnet.

Dalam buku berjudul Pembelajaran Konsep Listrik dan Magnet (2017) oleh Saminan menjelaskan hal serupa, bahwa benda-benda yang menunjukkan perilaku magnetik merupakan benda yang bersifat magnetik (ferromagnetik), seperti besi, nikel, logam, dan kobalt.

Menurut Petrus Tumijan, ada tiga jenis benda-benda magnetik yang perlu diketahui dan dipahami. Ada feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Simak penjelasan dari perbedaan ketiganya:

1. Feromagnetik

Macam-macam Magnet
Menarik uang koin dengan magnet. Sumber: Pixabay

Feromagnetik adalah jenis bahan yang dapat ditarik kuat oleh medan magnet. Benda-benda feromagnetik memiliki struktur kristal khusus yang memungkinkan atom-atomnya membentuk domain-domain magnetik yang dapat mengatur orientasinya dalam medan magnet.

Ketika medan magnet didekatkan, domain-domain ini akan mengalami perubahan orientasi sehingga benda menjadi magnet sementara dan ditarik dengan kuat oleh magnet.

Beberapa contoh bahan feromagnetik yang umum ditemui adalah nikel, baja, besi, dan kobalt. Besi adalah salah satu bahan feromagnetik yang paling umum digunakan dalam pembuatan magnet, baik untuk keperluan rumah tangga maupun aplikasi industri.

Baja, yang merupakan campuran besi dengan karbon dan elemen lainnya, juga memiliki sifat feromagnetik dan sering digunakan dalam konstruksi dan manufaktur.

Selain itu, nikel dan kobalt juga digunakan dalam berbagai aplikasi teknologi, seperti dalam pembuatan perangkat elektronik dan peralatan medis. Sifat feromagnetik dari benda-benda ini memberikan mereka kemampuan untuk digunakan dalam berbagai aplikasi yang memerlukan interaksi kuat dengan medan magnet.

2. Paramagnetik

Paramagnetik adalah jenis bahan yang ditarik lemah oleh medan magnet. Benda-benda paramagnetik tidak memiliki domain magnetik seperti benda feromagnetik, namun atom-atomnya memiliki momen magnetik yang dapat berinteraksi dengan medan magnet dan mengalami pengaruh magnetik. Akibatnya, benda paramagnetik cenderung ditarik dengan lemah oleh medan magnet.

Contoh bahan paramagnetik yang umum ditemui adalah tembaga, aluminium, dan platina. Meskipun benda-benda ini tidak memiliki sifat feromagnetik yang kuat, namun mereka masih menunjukkan respons terhadap medan magnet.

Benda paramagnetik sering digunakan dalam berbagai aplikasi teknologi, seperti dalam pembuatan peralatan elektronik, mesin industri, dan perangkat medis.

Sifat paramagnetik dari benda-benda ini memberikan mereka kemampuan untuk berinteraksi dengan medan magnet, meskipun dengan kekuatan yang lebih lemah dibandingkan benda feromagnetik, namun tetap memiliki nilai dalam berbagai aplikasi.

3. Diamagnetik

Diamagnetik adalah jenis bahan yang menunjukkan sifat menolak terhadap medan magnet. Ketika ditempatkan di dalam medan magnet, benda diamagnetik akan menghasilkan medan magnetik sendiri yang berlawanan arah dengan medan magnet yang diterapkan.

Akibatnya, benda diamagnetik cenderung "dorongan" atau "menolak" medan magnet yang diberikan, meskipun efeknya sangat lemah.

Contoh bahan diamagnetik yang umum ditemui adalah seng, natrium klorida, dan bismuth. Meskipun benda-benda ini tidak menunjukkan respons yang kuat terhadap medan magnet, namun mereka masih menunjukkan sifat diamagnetik yang dapat diamati dalam eksperimen magnetik.

Benda diamagnetik sering digunakan dalam penelitian ilmiah, seperti dalam bidang fisika, kimia, dan biologi, untuk studi tentang sifat magnetik dan interaksi dengan medan magnet.

Meskipun sifat diamagnetik benda-benda ini lemah, namun tetap memiliki nilai dalam konteks penelitian dan pemahaman tentang fenomena magnetik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya