Liputan6.com, Jakarta - Plasenta adalah organ penting dalam proses kehamilan yang berkembang di dalam rahim ibu. Organ vital ini menjadi penghubung antara ibu dan bayi yang sedang tumbuh di dalam kandungan. Plasenta adalah ari-ari bayi.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Secara umum, plasenta berfungsi menyediakan nutrisi dan oksigen bagi bayi, serta membuang limbah dari darah bayi melalui tali pusar. Tanpa plasenta, bayi tidak akan dapat bertahan hidup selama masa kehamilan.
Plasenta juga memiliki peran dalam menjaga kesehatan kehamilan dengan menghasilkan hormon-hormon penting yang diperlukan untuk pertumbuhan janin dan menjaga kesehatan rahim ibu. Sekaligus melindungi janin dari infeksi dan menyaring zat berbahaya bagi bayi.
Secara keseluruhan, plasenta berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup dan kesehatan bayi selama masa kehamilan. Oleh karena itu, sangat perlu menjaga kesehatan plasenta selama masa kehamilan.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang plasenta dan fungsinya, Kamis (27/4/2023).
Penghubung Ibu dan Bayi dalam Kandungan
Plasenta adalah organ vital yang terbentuk selama kehamilan. Fungsi plasenta adalah menyediakan kebutuhan oksigen dan nutrisi untuk bayi yang sedang berkembang di dalam rahim. Mayo Clinic menjelaskan bahwa plasenta ini terletak di dalam rahim dan menempel pada dinding rahim.
Plasenta memiliki struktur yang kompleks dan terdiri dari jaringan fetal dan jaringan ibu yang terkait erat dengan pembuluh darah. Selain itu, plasenta juga berfungsi untuk menghilangkan produk limbah dari darah bayi.
Dalam buku berjudul Perawatan Maternitas (2001) oleh Hellen Farrer, dijelaskan plasenta adalah memiliki peran yang sangat vital sebagai penghubung antara ibu dan embrio selama masa kehamilan. Fungsi plasenta yang sangat penting ini sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup janin dan ibu hamil selama masa kehamilan.
Ketika bayi berkembang di dalam rahim, plasenta juga akan berkembang untuk menyesuaikan kebutuhan bayi yang semakin besar. Oleh karena itu, plasenta adalah organ vital yang sifatnya dinamis dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi kehamilan.
Melansir dari Child Mags, pada umumnya bayi akan mengambil oksigen dalam darah, kemudian darah kembali ke plasenta untuk membuang karbondioksida, lalu mengambil lebih banyak oksigen untuk ditransfer ke sang bayi dalam kandungan ibu.
Pada umumnya, plasenta akan menempel di bagian atas, samping, depan atau belakang rahim. Namun, pada beberapa kasus yang jarang terjadi, plasenta dapat menempel di daerah yang berbahaya seperti di leher rahim atau menutupi jalan lahir yang dapat mengganggu proses persalinan.
Tali pusar bayi merupakan bagian penting dari plasenta, karena tali pusar inilah yang menjadi penghubung antara bayi dan plasenta. Tali pusar ini terdiri dari tiga pembuluh darah, yakni satu vena dan dua arteri. Pembuluh darah tersebut berguna untuk mengirimkan nutrisi dan oksigen dari plasenta ke bayi, serta membuang limbah dari bayi ke plasenta untuk dibuang melalui sistem ekskresi ibu.
Selain itu, melansir dari Mom Junction, plasenta adalah organ yang memproduksi hormon steroid dan peptida yang membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam kandungan. Kemudian, plasenta juga memproduksi hormon laktogen yang membuat ibu memiliki lebih banyak glukosa dalam darahnya untuk diteruskan ke janin.
Penting untuk memperhatikan kesehatan plasenta dan tali pusar, karena masalah pada keduanya dapat berdampak serius pada kesehatan bayi dan ibu selama kehamilan dan persalinan.
Hellen Farrer menjelaskan ada lima fungsi utama plasenta yang perlu diketahui, diantaranya:
Advertisement
1. Menyediakan Nutrisi
Fungsi pertama plasenta adalah memberikan nutrisi untuk janin. Nutrisi yang didapat ibu dari makanan selama masa kehamilan akan disaring oleh darah dan mengalir menuju pembuluh darah janin melalui plasenta dan tali pusar. Inilah yang kemudian menjadi makanan untuk janin guna mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Membantu Pernapasan
Selain memberikan nutrisi, fungsi kedua plasenta adalah membantu bayi bernapas selama di dalam kandungan. Proses ini dilakukan dengan menyalurkan oksigen dan karbon dioksida antara bayi dan ibu.
Oksigen disalurkan dari ibu ke janin melalui darah ke plasenta dan tali pusar, sementara karbon dioksida dihasilkan oleh janin pun ditransfer ke tubuh ibu melalui organ yang sama, tetapi tanpa pencampuran keduanya.
3. Menghasilkan Hormon
Fungsi ketiga plasenta adalah sebagai kelenjar untuk menghasilkan semua hormon penting yang berhubungan dengan kehamilan. Hormon-hormon ini akan membantu menjaga kesehatan kehamilan, merangsang adanya pertumbuhan rahim, hingga mampu membantu mengoptimalkan ketersediaan nutrisi untuk perkembangan janin.
4. Melindungi dari Infeksi
Selain itu, plasenta juga berfungsi untuk melindungi bayi dari infeksi. Janin mendapatkan antibodi melalui plasenta. Antibodi ini membantu memberikan perlindungan kepada bayi dari berbagai penyakit, saat setelah lahir hingga beberapa bulan awal kehidupannya. Plasenta juga dapat membantu melindungi janin dari infeksi saat berada di dalam rahim.
5. Menyaring Zat Berbahaya
Fungsi kelima plasenta adalah menyaring zat berbahaya serta membuang limbah atau zat buangan yang sudah tidak diperlukan lagi di dalam kandungan. Plasenta berfungsi sebagai penghubung antara ibu dan embrio, dan akan melakukan penyaringan secara otomatis terhadap zat-zat yang tidak baik bagi kesehatan janin.
Plasenta akan membuang limbah atau zat buangan tersebut melalui darah ibu, sehingga janin tidak terpapar pada zat-zat tersebut.