Salah Satu Faktor Internal Penyebab Pelanggaran HAM Adalah Ketidaksadaran, Ini Lengkapnya

penjelasan salah satu faktor internal yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM dan faktor lainnya

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 02 Mei 2023, 18:25 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 18:25 WIB
Ilustrasi HAM/ Hak Asasi Manusia
Ilustrasi HAM/ Hak Asasi Manusia (Photo by Lara Jameson: https://www.pexels.com/photo/man-in-a-gray-shirt-holding-a-human-rights-sign-8898590/)

Liputan6.com, Jakarta Pelanggaran hak asasi manusia dapat disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor internal yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM adalah kurangnya kesadaran atau pemahaman tentang apa itu HAM dan mengapa HAM itu penting. Hak asasi manusia adalah hak dasar dan kebebasan yang dimiliki oleh setiap orang, tanpa memandang kebangsaan, ras, agama, jenis kelamin, atau status lainnya. 

Mereka termasuk hak untuk hidup, kebebasan, dan keamanan pribadi; hak atas kebebasan pikiran, hati nurani, dan agama; hak atas pendidikan dan pekerjaan; dan banyak hak lainnya. Hak-hak ini diabadikan dalam hukum internasional dan dimaksudkan untuk dilindungi dan dipromosikan oleh pemerintah dan masyarakat di seluruh dunia. 

Namun, ketika individu atau kelompok tidak sepenuhnya memahami atau menghargai pentingnya hak asasi manusia, mereka mungkin akan melanggarnya. Misalnya, mereka mungkin mendiskriminasi orang lain berdasarkan ras atau agama mereka, menolak akses mereka ke layanan dasar seperti perawatan kesehatan dan pendidikan, atau menggunakan kekerasan untuk menekan perbedaan pendapat.

Selain itu, terdapat beberapa faktor internal penyebab pelanggaran HAM lainnya yang perlu diperhatikan. Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber faktor internal dan eksternal penyebab pelanggaran HAM, Selasa (2/5/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Itu Hak Asasi Manusia?

Ilustrasi HAM
Ilustrasi HAM. (Photo by gstudioimagen on Freepik)

Hak asasi manusia adalah seperangkat hak dan kebebasan dasar yang dimiliki oleh semua manusia, terlepas dari kebangsaan, ras, jenis kelamin, agama, atau status lainnya. Mereka sangat mendasar bagi martabat dan harga diri setiap orang, dan dilindungi oleh hukum dan perjanjian nasional dan internasional.

Hak asasi manusia meliputi hak sipil dan politik, seperti hak untuk hidup, kebebasan, dan kebebasan berekspresi, serta hak ekonomi, sosial, dan budaya, seperti hak atas pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan. Mereka juga mencakup hak untuk bebas dari diskriminasi, penyiksaan, dan bentuk-bentuk penganiayaan lainnya.

Hak asasi manusia bersifat universal, artinya berlaku untuk setiap individu, di mana pun di dunia, dan mereka saling bergantung dan tidak terpisahkan, artinya penikmatan satu hak seringkali bergantung pada penikmatan hak lainnya. Misalnya, hak atas pendidikan terkait erat dengan hak atas pekerjaan, karena pendidikan dapat membantu individu memperoleh keterampilan yang mereka butuhkan untuk mendapatkan pekerjaan.

Penghormatan terhadap hak asasi manusia sangat penting untuk terciptanya masyarakat yang adil, damai, dan inklusif. Pemerintah dan individu sama-sama memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan memajukan hak asasi manusia, dan untuk memastikan bahwa hak tersebut ditegakkan untuk semua orang, terlepas dari latar belakang atau keadaan mereka.


Faktor Internal Penyebab Pelanggaran HAM

Ada beberapa faktor internal yang dapat menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Beberapa di antaranya adalah:

1. Kurangnya kesadaran akan HAM: Seseorang yang tidak memahami konsep HAM atau kurangnya pengetahuan tentang hak-hak mereka, mungkin tidak menyadari ketika hak mereka dilanggar atau ketika mereka melanggar hak orang lain.

2. Ketidakmampuan mengendalikan emosi: Emosi yang tidak terkendali dapat menyebabkan seseorang melanggar hak orang lain. Contohnya, kekerasan fisik atau verbal dapat terjadi jika seseorang tidak mampu mengendalikan amarah atau emosi negatif mereka.

3. Kebutuhan akan keamanan: Kadang-kadang orang merasa perlu untuk melanggar hak asasi manusia orang lain demi keamanan mereka sendiri atau kelompok mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa pelanggaran HAM tidak dapat dibenarkan, dan setiap orang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hak-hak orang lain dihormati dan dilindungi.


Faktor Eksternal Penyebab Pelanggaran HAM

Ada beberapa faktor eksternal yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM. Salah satunya adalah:

1. Ketidakstabilan dan konflik politik

Selama masa ketidakstabilan atau konflik politik, pelanggaran hak asasi manusia lebih mungkin terjadi. Hal ini dapat disebabkan oleh pelanggaran hukum dan ketertiban, penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat keamanan, atau penargetan kelompok tertentu untuk penganiayaan.

2. Kurangnya tata kelola yang efektif

Ketika pemerintah lemah atau tidak efektif, mereka mungkin tidak dapat melindungi hak asasi warganya. Hal ini dapat menyebabkan pelanggaran seperti korupsi, penahanan sewenang-wenang, dan penindasan kebebasan berekspresi dan berserikat.

3. Kemiskinan dan ketimpangan ekonomi

Kemiskinan dan ketimpangan ekonomi dapat berkontribusi pada pelanggaran hak asasi manusia dengan membatasi akses ke kebutuhan dasar seperti makanan, air dan perawatan kesehatan. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan gizi, hasil kesehatan yang buruk dan bahkan kematian.

4. Diskriminasi

Diskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin, agama, orientasi seksual, atau faktor lain dapat menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia. Diskriminasi dapat menyebabkan perlakuan yang tidak setara di bawah hukum, pengucilan dari kesempatan pendidikan atau pekerjaan, dan kekerasan atau pelecehan.

5. Intervensi eksternal

Intervensi eksternal dalam bentuk tekanan militer atau ekonomi dapat menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini dapat terjadi ketika negara-negara kuat menggunakan pengaruhnya untuk memaksakan kehendak mereka pada negara-negara yang lebih lemah atau ketika perusahaan multinasional lebih memprioritaskan keuntungan daripada hak asasi manusia.

Penting untuk mengenali dan menangani faktor-faktor eksternal ini untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia dan mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia.


Cara Melindungi Hak Asasi Manusia

Perlindungan hak asasi manusia membutuhkan upaya kolektif dari pemerintah, organisasi masyarakat sipil, individu, dan pemangku kepentingan lainnya. Berikut adalah beberapa cara di mana hak asasi manusia dapat dilindungi:

1. Kerangka hukum

Pemerintah dapat menetapkan kerangka hukum yang melindungi dan memajukan hak asasi manusia, dan memastikan bahwa hak tersebut ditegakkan oleh pengadilan. Kerangka kerja ini dapat mencakup undang-undang nasional, serta perjanjian dan konvensi internasional yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

2. Akuntabilitas

Penting untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah dan aktor lain atas pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini dapat dilakukan melalui komisi HAM independen, ombudsman, dan mekanisme pengawasan lainnya.

3. Pendidikan dan kesadaran

Meningkatkan kesadaran tentang hak asasi manusia dan mendidik orang tentang hak dan tanggung jawab mereka sangat penting untuk melindungi hak asasi manusia. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye pendidikan publik, program pelatihan bagi pejabat pemerintah dan penegak hukum, dan dengan mempromosikan budaya penghormatan terhadap hak asasi manusia di semua lapisan masyarakat.

4. Keterlibatan masyarakat sipil

Organisasi masyarakat sipil dapat memainkan peran penting dalam melindungi hak asasi manusia dengan mengadvokasi kebijakan dan undang-undang yang mempromosikan hak asasi manusia, memantau pelanggaran hak asasi manusia, dan memberikan dukungan kepada para korban.

5. Kerja sama internasional

Kerja sama internasional penting untuk melindungi hak asasi manusia, khususnya dalam kasus di mana pemerintah tidak mau atau tidak mampu melakukannya. Organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan hak asasi manusia regional dapat memainkan peran kunci dalam meminta pertanggungjawaban pemerintah dan mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

6. Menghormati supremasi hukum

Melindungi hak asasi manusia membutuhkan peradilan yang kuat dan independen yang dapat memastikan bahwa hukum diterapkan secara adil dan tidak memihak. Penting juga untuk memastikan bahwa lembaga penegak hukum dimintai pertanggungjawaban atas setiap pelanggaran hak asasi manusia yang mereka lakukan.

Secara keseluruhan, perlindungan hak asasi manusia membutuhkan upaya berkelanjutan dan kolektif dari semua pemangku kepentingan, dan komitmen untuk menjunjung tinggi martabat dan harga diri setiap orang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya