Liputan6.com, Jakarta Kenduri adalah istilah yang kerap didengar oleh masyarakat Nusantara, khususnya orang Pulau Jawa. Tradisi sangat populer di kalangan suku Jawa, meskipun begitu masih ada orang yang belum mengetahui arti kenduri. Lantas apa itu kenduri?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kenduri adalah perjamuan makan untuk memperingati suatu peristiwa, meminta berkah, dan sebagainya. Tradisi ini sudah berjalan berpuluh-puluh tahun.
Advertisement
Baca Juga
Biasanya, tradisi kenduri masih banyak berlangsung dan dilestarikan oleh masyarakat pedesaan. Dalam praktiknya, kenduri adalah sebuah acara berkumpul, yang umumnya dilakukan oleh laki-laki, dengan tujuan meminta kelancaran atas segala sesuatu yang dihajatkan dari sang penyelenggara.
Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai definisi kenduri dan jenis-jenisnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (9/5/2023).
Kenduri Adalah
Seperti yang telah dijelaskan di atas, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kenduri adalah perjamuan makan untuk memperingati suatu peristiwa, meminta berkah, dan sebagainya.
Kenduri atau yang lebih dikenal dengan sebutan selamatan atau kenduren (sebutan kenduri bagi masyarakat Jawa) telah ada sejak dahulu sebelum masuknya agama ke Nusantara. Dalam pelaksanaannya, kenduri adalah sebuah acara berkumpul, yang umumnya dilakukan oleh laki-laki, dengan tujuan meminta kelancaran atas segala sesuatu yang dihajatkan dari sang penyelenggara yang mengundang orang-orang sekitar untuk datang yang dipimpin oleh orang yang dituakan atau orang yang memiliki keahlian dibidang tersebut.
Pernyataan yang sama juga dijelaskan dalam buku Nasehat-nasehat Kebaikan (Belajar Menjadi Orang yang Bermanfaat) (2021) karya Dr. Agus Hermanto, dkk., bahwa kenduri adalah kegiatan kumpul-kumpul atau mengumpulkan jamaah dengan cara diundang atau diberikan informasi sebelumnya.
Definisi lain, kenduri adalah acara berkumpulnya para laki-laki dewasa di suatu desa, yang bertujuan meminta kelancaran atas segala sesuatu yang dihajatkan oleh tuan rumah, yang telah mengundang para tetangga untuk datang ke rumahnya. Acara kenduri biasanya dipimpin oleh orang yang dituakan di desa tersebut.
Pada umumnya, kenduri dilakukan setelah ba'da Isya, dan disajikan sebuah nasi tumpeng dan besek (tempat yg terbuat dari anyaman bambu bertutup bentuknya segi empat yang dibawa pulang oleh seseorang dari acara selametan atau kenduri) untuk tamu undangan. Acara kenduri dilakukan saat malam hari, karena memang acara ini pada awalnya dilakukan untuk mengumpulkan masyarakat yang mana masyarakat pedesaan rata-rata luangnya di malam hari. Sebab masyarakat pedesaan waktu itu rata-rata kerjanya adalah sebagai petani.
Ketika ada acara kenduri, para wanita akan menyiapkan berbagai keperluan untuk memasak di rumah si tuan rumah. Kegiatan ini disebut dengan rewang atau membantu. Disinilah para wanita akan saling bercengkrama, bercanda dan mengobrolkan apa saja tanpa gangguan pihak lainnya.
Dalam ilmu sosiologi, kenduri adalah sebuah mekanisme sosial untuk merawat keutuhan, dengan cara untuk memulihkan keretakan, dan meneguhkan kembali cita-cita bersama, sekaligus melakukan kontrol sosial atas penyimpangan dari cita-cita bersama. Kenduri sebagai suatu institusi sosial menampung dan merepresentasikan banyak kepentingan.
Advertisement
Jenis-Jenis Kenduri
Adapun jenis-jenis kenduri yang bisa anda kenali dan ketahui adalah sebagai berikut ini:
a. Kenduri selapanan
Tujuan kenduri selapanan adalah untuk mendoakan anak tersebut (yang didoakan) terhindar dari penyakit, menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, terhindar dari bencana, dan menjadi anak yang bermanfaat dalam bermasyarakat. Biasanya kenduri ini diadakan setelah anak berumur 35 hari atau selapan.
b. Kenduri mitoni
Tujuan kenduri mitoni adalah untuk memperingati kehamilan anak pertama yang masih dalam kandungan dan berumur kurang lebih tujuh bulan.
c. Kenduri syukuran
Tujuan diadakan kenduri syukuran adalah untuk mengucapkan rasa syukur karena sebuah hal yang diinginkan sudah tercapai.
d. Kenduri puputan
Tujuan diadakan kenduri puputan adalah untuk memperingati terlepasnya tali pusar anak. Biasanya dilakukan sebelum anak berumur selapan atau jika tali pusarnya sudah terlepas.
e. Kenduri suronan
Tujuan diadakan kenduri suronan adalah untuk memperingati tahun jawa. Biasanya tanggal 10 suro dan dilaksanakan oleh semua warga desa dengan membawa berkat (makanan) sendiri-sendiri.
f. Kenduri weton
Kenduri ini dinamakan wetonan karena tujuannya untuk selametan pada hari lahir (weton, jawa) seseorang. Di beberapa tempat, kenduri jenis ini dilakukan oleh hampir setiap warga, biasanya satu keluarga satu weton yang dirayakan, yaitu yang paling tua atau dituakan dalam keluarga tersebut. Biasanya kenduri jenis ini dilakukan secara rutinitas setiap selapan hari (1 bulan).
g. Kenduri badan (lebaran/mudunan)
Kenduri ini dilaksanakan pada hari Raya Idul Fitri, tepatnya pada tanggal 1 syawal (aboge). Biasanya, sebelum melakukan kenduri badan, didahului dengan nyekar ke makam leluhur dari masing-masing keluarga.
h. Kenduri sko
Kenduri ini merupakan kendurian terbesar dalam masyarakat Kerinici. Kenduri ini biasanya dilaksanakan setelah panen hasil sawah, dengan tujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan antar sesama masyarakat yang memanen.
h. Kenduri angsumdahar
Tujuan diadakan kenduri ini adalah untuk memperingati calon pengantin sebelum resmi menikah dan biasanya dilaksanakan 2 hari sebelum calon pengantin tersebut menikah.
i. Kenduri selikuran
Tujuan diadakan kenduri selikuran adalah untuk memperingati puasa Ramadhan yang sudah masuk ke 21 hari. Biasanya dilaksanakan oleh semua warga desa dengan membawa berkat (makanan) sendiri-sendiri.
Simbol Makanan yang Sering Dijumpai di Tradisi Kenduri
Dalam tradisi kenduri biasanya terdapat berbagai makanan yang disajikan dan diberikan kepada undangan yang telah hadir. Bukan hanya sekedar makanan biasa, semua makanan yang dihidangkan atau diberikan memiliki makna masing-masing. Berikut ini penjelasannya:
a. Tumpeng
Tumpeng artinya Nek Metu Kudu Mempeng yaitu kalau kita keluar untuk bekerja atau mencari harta haruslah serius dan bersungguh sungguh agar hasilnya bisa maksimal. Tumpeng terbuat dari beras yang dimasak dengan air santan ditambah sedikit garam serta ditambahkan kunir untuk pewarna kuning.
b. Apem
Apem biasanya ada di setiap hajatan kenduri, tetapi yang paling sering yakni pada saat acara megengan (kenduri sebelum datangnya puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri). Apem pertama kali dipopulerkan oleh Sunan Kalijogo. Kata apem sendiri berasal dari kata Afum, yang berarti meminta dan memberi maaf.
c. Takir
Takir biasanya menggunakan daun jati atau pisang yang mengandung makna untuk mendapatkan jati diri. Daun jati digunakan untuk memberikan kelezatan pada nasi tersebut. Selain itu, penggunaan daun jati juga mengisyaratkan kebersamaan, baik sang kaya maupun yang miskin akan mendapatkan wadag sama yakni daun.
d. Ayam panggang
Adanya ayam panggang dalam hidangan tradisi kenduri memiliki isyarat adanya keadilan, berlatih ikhlas, serta adanya kesungguhan.
Advertisement