Liputan6.com, Aceh - Perayaan Idulfitri atau Lebaran menjadi momen yang sangat ditunggu para umat muslim. Perayaan hari raya ini biasanya juga diwarnai dengan mengirimkan doa kepada keluarga yang sudah tiada.
Masyarakat Aceh juga memiliki tradisi Lebaran tersendiri dengan berziarah ke makam keluarga. Tradisi ini disebut dengan kenduri jeurat.
Mengutip dari nu.or.id, tradisi ini telah dilakukan secara turun temurun. Usai Idulfitri, masyarakat Aceh biasanya akan menggelar kenduri bersama keluarga di pemakaman.
Advertisement
Fenomena ini umumnya dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sebagian wilayah pantai barat-selatan Aceh, dan beberapa kabupaten lainnya di Aceh. Bukan sekadar mengirimkan doa, tradisi ini juga diisi dengan kegiatan makan bersama di makam.
Adapun jadwal kenduri jeurat dilaksanakan sesuai dengan keputusan rapat warga desa. Biasanya, dimulai pada hari ketujuh Lebaran hingga memasuki hari belasan lebaran.
Baca Juga
Prosesi kenduri jeurat berlangsung di sejumlah lokasi pemakaman atau kuburan umum di Kecamatan Kuala Batee dan Babahrot. Karena diikuti oleh semua keluarga, bahkan keluarga dari luar kota, tradisi kenduri jeurat ini pun terbilang tradisi yang cukup besar.
Menurut masyarakat setempat, tradisi ini merupakan bagian dari anjuran agama. Hal tersebut sejalan dengan yang diucapkan salah seorang tokoh agamawan Aceh, Tgk Ibnu AB, umat Islam telah diperintah untuk ziarah kubur. Rasulallah SAW dan para sahabat juga menjalankan ziarah kubur.
"Jadi tidak ada dasar sama sekali untuk melarang ziarah kubur, karena kita semua tahu bahwa Rasulallah pernah ziarah ke makam Baqi’ dan mengucapkan kata-kata yang ditujukan kepada para ahli kubur di makam Baqi’ tersebut," ujarnya.
Dalam tradisi kenduri jeurat, masyarakat menyiapkan menu kenduri berupa beragam masakan. Umumnya, masakan tersebut dominan berbahan dasar ikan dan daging.
Selain itu, ada juga beragam jenis kue basah dan kering. Tak jarang, di setiap kampung juga dibentuk panitia khusus untuk melaksanakan kenduri.
Pada hari dilaksanakannya kenduri, dilakukan pembacaan Al-Qur'an dan dilanjutkan doa bersama. Kegiatan ini biasanya juga diwarnai pemberian santunan dan makanan kepada anak yatim di sekitar lokasi kuburan.
Sementara itu, di Aceh Utara juga terdapat tradisi kenduri jeurat yang berlangsung dua kali dalam setahun, yakni saat Idulfitri dan Iduladha. Menurut beberapa sesepuh di Aceh, kenduri jeurat bertujuan untuk memuliakan anggota keluarga yang sudah berpulang ke rahmatullah.
(Resla Aknaita Chak)