Lirik Viva la Vida dari Coldplay, Terinspirasi dari Frida Kahlo

Secara keseluruhan lirik Viva la Vida menceritakan tentang seseorang yang memiliki semangat hidup meski telah melewati banyak hal dalam hidupnya.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 11 Mei 2023, 15:35 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 15:35 WIB
Aksi Chris Martin Saat Coldplay Meriahkan Panggung Rock in Rio 2022
Vokalis dari band rock Inggris Coldplay, Chris Martin (AP Photo/Bruna Prado)

Liputan6.com, Jakarta Viva la Vida adalah salah satu lagu band rock alternatif Coldplay dalam album Vila Vida or Death and His Friends. Singel ini mula-mulanya dirilis pada tanggal 25 Mei 2008 di iTunes sebelum album Viva La Vida or Death and All His Friends yang dirilis pada Juni 2008. Lagu ini kemudian dipakai sebagai iklan untuk produk iPod dan iTunes dari Apple ketika Coldplay pertama kali menyanyikan lagu ini pada MTV Movie Awards 2008. 

Berbeda dari lagu Coldplay yang lainnya, Viva la Vida memiliki ciri khas diantaranya suara vokalis Chris Martin yang tidak terdengar falsetto, di riff dan di bass gitar. Kepopulerannya membuat lagu ini menempati urutan nomor satu di Billboard hot 100 pada awal perilisannya. Viva la Vida juga mendapat penghargaan Grammy Awward kategori Song of the Year. Kualitas musik maupun lirik Viva la vida memang begitu fenomenal. 

Secara keseluruhan lirik Viva la Vida menceritakan tentang seseorang yang memiliki semangat hidup meski telah melewati banyak hal dalam hidupnya. Berikut lirik Viva La Vida beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (11/5/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lirik Lagu

Aksi Chris Martin Saat Coldplay Meriahkan Panggung Rock in Rio 2022
Vokalis dari band rock Inggris Coldplay, Chris Martin tampil pada festival musik Rock in Rio di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (11/9/2022). Coldplay membawakan sejumlah lagu hits mereka seperti 'Viva La Vida' dan "Sky Full of Stars'. (AP Photo/Bruna Prado)

I used to rule the world

Dulu aku menguasai dunia

Seas would rise when I gave the word

Lautan akan naik bila aku perintahkan

Now in the morning I sweep alone

Kini di pagi hari kusapu sendiri

Sweep the streets I used to own

Kusapu jalanan yang dulu kukuasai

 

I used to roll the dice

Dulu biasa melempar dadu

Feel the fear in my enemy’s eyes

Merasakan ketakutan di mata musuhku

Listened as the crowd would sing

Mendengarkan saat orang-orang bernyanyi

Now the old king is dead long live the king

Kini sang raja tua telah meninggal, hidup raja

 

One minute I held the key

Kupegang kunci satu menit 

Next the walls were closed on me

Selanjutnya dinding-dinding menutupku

And I discovered that my castles stand

Dan kudapati istanaku berdiri

Upon pillars of salt and pillars of sand

Di atas tiang garam dan tiang pasir

 

REFF 1

 

I hear Jerusalem bells a-ringing

Kudengar bel Yerusalem berdentang 

Roman cavalry choirs are singing

Koor kavaleri Romawi bernyanyi

Be my mirror, my sword and shield

Jadilah cerminku, pedangku dan tamengku

Missionaries in a foreign field

Misionari di medan tak dikenal

 

For some reason I can’t explain

Karena beberapa alasan tak bisa kujelaskan

Once you’d gone there was never

Begitu kau pergi tak pernah ada

Never an honest word

Tak pernah ada kata jujur

And that was when I ruled the world

Dan saat itulah kukuasai dunia

 

It was a wicked and wild wind

Ini angin jahat dan liar

Blew down the doors to let me in

Membuka pintu tuk biarkanku masuk

Shattered windows and the sound of drums

Porak-porandakan jendela dan suara genderang

People couldn’t believe what I’d become

Orang tak percaya jadinya diriku kini

 

Revolutionaries wait

Para revolusioner menunggu

For my head on a silver plate

Kepalaku memakai di pelat perak

Just a puppet on a lonely string

Hanya boneka di tali tipis

Oh who would ever want to be king?

Oh siapa yang ingin jadi raja?

 

REFF 2 (2x)

 

I hear Jerusalem bells a-ringing

Kudengar bel Yerusalem berdentang 

Roman cavalry choirs are singing

Koor kavaleri Romawi bernyanyi

Be my mirror, my sword and shield

Jadilah cerminku, pedangku dan tamengku

Missionaries in a foreign field

Misionaris di medan tak dikenal

 

For some reason I can’t explain

Karena beberapa alasan tak bisa kujelaskan

I know St Peter won’t call my name

Aku tahu Saint Peter takkan memanggil namaku

Never an honest word

Tak pernah ada kata jujur

But that was when I ruled the world

Tapi saat itulah kukuasai dunia


Makna Lirik Viva la Vida

Coldplay
Konser Coldplay bertajuk "Music of The Spheres" di Curitiba, Brasil. Menurut laporan Bloomberg, harga tiket konser Coldplay di tur kali ini jadi yang paling murah di dunia. (dok. Instagram @coldplay Fotografer: @annaleemedia/https://www.instagram.com/p/CqIa_CWIKAo/)

Lirik Viva la Vida jika diterjemahkan secara harfiah menceritakan seorang raja yang pernah memiliki kekuasaan besar di dunia. Untuk memiliki kekuasaan sebesar itu, raja tersebut menghalalkan segala cara seperti melakukan perang dan menjalankan politik kotor. Bahkan setelah berhasil menguasai dunia ia terus melakukan kejahatan yang menyengsarakan rakyatnya.

Namun akibat ketamakannya, rakyatnya bersatu untuk  memberontak dan menggulingkan kekuasaan raja. Raja pun terguling dan mendapatkan hukuman dari segala kejahatan yang pernah diperbuat selama berkuasa. Saat menjalani hukumannya raja pun menyadari bahwa dirinya telah berlaku tamak dan menindas rakyatnya. Raja pun kembali menjadi rakyat jelata dan menjalani kehidupannya dengan semangat terus memperbaiki diri.

Terinspirasi dari Frida Kahlo

Lirik Viva la Vida ditulis oleh semua anggota band Coldplay bersama-sama. Anton Corbijns kemudian ditunjuk menjadi sutradara untuk pembuatan video klip lagu "Viva la Vida". Judul Viva la Vida berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “long live life” atau umur panjang.

Menurut Chris Martin, vokalis Coldplay, lirik Viva la Vida ditulis sebagai persembahan kepada Frida Kahlo, seorang pelukis legendaris asal Meksiko Serikat, yang berjuang dengan banyak sekali masalah selama hidupnya. Dilansir dari laman kahlo.org, lukisan terakhir yang dibuat oleh Frida Kahlo diberi judul Viva la Vida. lukisan yang dibuat pada 1954 ini menjadi inspirasi lirik Viva la Vida.

Menurut Chris, Kahlo tidak menyerah sama sekali menghadapi semua masalah itu dan sukses menjadi pelukis legendaris. Kahlo menjadi representasi ideal seseorang yang tidak menyerah meski telah mengalami banyak hal dalam hidupnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya