Liputan6.com, Jakarta Warna urin dapat menentukan kondisi kesehatan seseorang. Urin normal biasanya berwarna kuning pucat atau keemasan. Jika urin berwarna keruh, tandanya tubuh memberi sinyal adanya gangguan kesehatan.
Urin yang keruh bisa meresahkan, terutama ketika seseorang tidak tahu penyebabnya. Warna urin yang keruh bisa saja menandakan infeksi, dehidrasi, atau masalah ginjal. Walaupun urin yang keruh biasanya tidak mengindikasikan darurat medis, kondisi ini bisa menjadi tanda masalah medis yang serius.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Terkadang rasa sakit juga bisa menyertai kondisi urin keruh ini. Semakin cepat penyebabnya diketahui, semakin cepat pula penanganan dilakukan untuk menghindari komplikasi. Beberapa oenyebab urin keruh ini juga perlu diwaspadai. Berikut penyebab urin berwarna keruh, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(7/11/2019).
Dehidrasi
Warna urin yang keruh, terutama jika gelap dapat mengindikasikan bahwa seseorang tidak mengonsumsi cukup cairan. Ini paling umum terjadi pada anak kecil, orang dewasa, dan orang-orang dengan penyakit kronis. Saat dehidrasi, tubuh menahan air sebanyak mungkin dalam tubuh.
Kondisi ini menyebabkan urin keluar sangat pekat dan tampak lebih gelap dari biasanya. Gejala yang menyertai dehidrasi dapat berupa kelelahan, kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi, pusing, mulut kering, dan mata kering.
Advertisement
Infeksi
Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK adalah penyebab lain yang lebih umum dari urin berwarna keruh. Jika urin berbau busuk, seseorang mungkin mengalami infeksi. Tampilan keruh biasanya berasal dari keluarnya nanah atau darah ke saluran kemih. Urin yang keruh juga bisa terjadi akibat penumpukan sel darah putih karena tubuh berusaha menghilangkan bakteri yang menyerang. ISK dapat menyebabkan gejala lain seperti rasa sakit terbakar saat buang air kecil, urin berbau busuk, nyeri panggul, perut bagian bawah, atau punggung bagian bawah.
Infeksi ginjal
Banyak infeksi ginjal dimulai dari ISK yang kemudian menyebar karena kurangnya pengobatan yang efektif dan semakin buruk dari waktu ke waktu. Infeksi ginjal menyebabkan gejala yang mirip dengan ISK dan juga dapat menyebabkan gejala tambahan seperti demam, panas dingin, kram, kelelahan, mual dan muntah, dan rasa sakit di punggung, samping, atau pangkal paha.
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain selama kontak seksual. Beberapa IMS umum, seperti gonore dan klamidia, dapat menyebabkan urin keruh. Gonore dan klamidia mendorong sistem kekebalan tubuh untuk melawan dan menghasilkan sel darah putih, yang dapat bercampur dengan urin dan membuatnya tampak keruh.
Masalah ginjal
Batu ginjal
Batu ginjal juga dapat menyebabkan urin berwarna keruh. Batu berkembang dari penumpukan mineral tertentu dalam tubuh. Batu-batu yang lebih besar dapat menyumbat saluran kemih dan menyebabkan infeksi, yang dapat menyebabkan nanah dalam urin, membuatnya tampak keruh.
Gejala umum batu ginjal adalah nyeri parah di bawah tulang rusuk, umumnya di dekat samping atau punggung bawah. Rasa sakit juga dapat terjadi di pangkal paha dan menyebar ke perut bagian bawah atau punggung bawah.
Kerusakan ginjal akibat diabetes
Penyakit ginjal diabetik adalah penyebab utama dari urin yang keruh. Tubuh mungkin mencoba menghilangkan kelebihan gula yang tidak dapat diproses dengan mengirimkannya melalui urin. Sebagian besar kasus penyakit ginjal kronis disebabkan oleh diabetes atau hipertensi. Penyakit ginjal kronis terjadi secara bertahap. Perkembangan penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan gagal ginjal.
Advertisement
Masalah pada organ intim
Masalah prostat
Masalah dengan prostat, seperti prostatitis, dapat menyebabkan urin keruh. Prostatitis adalah peradangan atau infeksi pada prostat, kelenjar yang berada di bawah kandung kemih pada pria. Prostatitis memiliki beberapa penyebab, termasuk infeksi. Urin yang keruh bisa disebabkan oleh sel darah putih, nanah, atau keluarnya penis.
Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva dan vagina, dan dapat menyebabkan urin keruh. Infeksi bakteri adalah penyebab paling umum dari vulvovaginitis, meskipun infeksi juga dapat disebabkan oleh virus atau jamur. Dalam beberapa kasus, tubuh dapat bereaksi terhadap bahan dalam sabun, deterjen, pelembut kain, atau produk lainnya. Reaksi-reaksi ini dapat menyebabkan peradangan pada vulva dan vagina tanpa adanya infeksi.
Makanan
Ada kemungkinan bahwa terlalu banyak mengonsumsi olahan susu bisa membuat urin berwarna keruh. Produk susu mengandung kalsium fosfat. Ginjal bertanggung jawab untuk menyaring fosfor dari darah, sehingga kelebihan fosfor akan berakhir di urin. Ketika fosfor diekskresikan dalam urin, itu disebut fosfaturia. Fosfor dalam urin dapat membuatnya keruh.
Fosfat dalam urin dapat menjadi tanda masalah medis lainnya. Jika kondisi ini berlanjut, segera hubungi dokter.
Advertisement
Kehamilan
Selama kehamilan, warna urin yang keruh bisa disebabkan oleh ISK, IMS, atau vaginitis. Ibu hamil rentan terkena infeksi. Gejala untuk kondisi ini sama seperti pada wanita tidak hamil. Namun, karena infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, sangat penting untuk mencari pengobatan.
Infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, persalinan prematur, dan infeksi lain yang lebih serius. Protein dalam urin terkadang merupakan tanda preeklampsia, komplikasi kehamilan yang berbahaya. Protein biasanya tidak mengubah penampilan urin, tetapi jika kadar proteinnya cukup tinggi, urin bisa tampak berbusa.