Liputan6.com, Jakarta Wanita mengalami kencing berdarah selain karena haid perlu diwaspadai. Ada berbagai macam faktor penyebab kencing berdarah pada wanita. Kondisi ini merupakan tanda adanya penyakit serius yang mengakibatkan urine berubah warna.
Kencing berdarah bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang terjadi pada beberapa organ di tubuh. Penyakit-penyakit inilah yang menjadi penyebab kencing berdarah pada wanita.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Darah di dalam urine akan mengubah warna urine menjadi kemerahan atau sedikit kecokelatan. Sedangkan pada urine normal seharusnya tidak mengandung darah sedikitpun, kecuali pada wanita yang sedang menstruasi.
Penyebab kencing berdarah pada wanita tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, kondisi ini memperlihatkan adanya gangguan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab kencing berdarah pada wanita.
Berikut telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber beberapa penyebab kencing berdarah pada wanita yang perlu diwaspadai, Jumat (11/10/2019).
Penyebab: Infeksi Saluran Kemih
Infeksi merupakan penyebab kencing berdarah pada wanita yang paling umum. Infeksinya bisa terjadi di saluran kemih, kandung kemih, atau di ginjal. Pada infeksi saluran kemih sering disebabkan oleh bakteri E. Coli.
Gejala umum yang dirasakan berupa sakit saat buang air kecil, sering buang air kecil, bau urine menyengat dan bisa mengandung darah. Pada wanita, biasanya terasa sakit pada bagian pinggul.
Sedangkan infeksi yang terjadi di uretra, yaitu saluran pembuangan dari kandung kemih ke luar tubuh melalui lubang kencing. Kamu akan merasa perih ketika buang air kecil. Apabila infeksi terjadi di kandung kemih, maka kamu akan merasakan tidak nyaman pada perut bagian bawah, sering kencing, dan terasa sakit.
Penderita infeksi kandung kemih ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Hal ini dikarenakan uretra pada wanita lebih pendek daripada pria. Inilah yang menyebabkan bakteri lebih mudah masuk dari uretra ke kandung kemih.
Advertisement
Penyebab: Kanker Kandung Kemih
Penyebab kencing berdarah pada wanita berikutnya diakibatkan oleh kanker kandung kemih. Penyebab kanker kandung kemih ada beberapa faktor antara lain terlalu sering merokok, infeksi parasit, paparan atau radiasi zat kimia.
Kondisi ini merupakan pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di kandung kemih. Sel kanker ini umumnya tumbuh dari lapisan paling dalam kandung kemih.
Apabila kondisi ini semakin parah, sel kanker bisa menyebar ke lapisan paling luar dari kandung kemih dan menyerang bagian tubuh lainnya. Kamu bisa mendeteksinya apabila kamu mengalami gejala berupa kencing berdarah.
Munculnya darah pada urine bisa dilihat dengan mata secara jelas. Selain berdarah, kanker kandung kemih juga bisa menimbulkan sensasi panas saat buang air kecil.
Tetapi, gejala ini baru dirasakan jika kondisinya semakin parah.Â
Penyebab: Masalah Ginjal
Penyebab kencing berdarah pada wanita lainnya dapat diindikasikan karena adanya batu ginjal atau kanker ginjal. Batu ginjal dapat menghambat saluran kemih, sehingga mengakibatkan terganggunya proses buang air kecil.
Batu ini terbentuk dari limbah dalam darah yang mengkristal. Kondisi ini bisa disebabkan karena kurang minum air putih, konsumsi obat-obatan yang berisiko kepada kandungan urine, atau sedang menjalani kondisi medis tertentu.
Sedangkan kanker ginjal bisa terjadi ketika adanya sel yang tumbuh secara tidak terkendali di dalam ginjal. Pemicunya belum bisa dipastikan, namun merokok dan obesitas menjadi faktor risiko kondisi ini.
Biasanya kanker ginjal ini dialmai oleh orang yang berusia di atas 50 tahum dan laki-laki yang lebih berpotensi mengalaminya daripada perempuan. Jadi, apabila kamu merasakan ada benjolan di area ginjal, rasa sakit di bagian bawah rusuk, kencing darah, maka kamu perlu mencurigainya.
Ini merupakan tanda-tanda adanya kanker ginjal. Untuk itu, segeralah untuk memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Advertisement
Gejala Kencing Berdarah yang Mudah Dikenali
Gejala kencing berdarah yang paling utama adalah perubahan warna urine menjadi merah muda, kemerahan, atau kecokelatan. Walaupun demikian, apabila jumlah darah yang masuk ke urine tidak banyak, warna urine mungkin tidak berubah.
Selain berubahnya warna urine, kancing berdarah juga dapat disertai gejala lain, tergantung pada penyebab kencing berdarah utamanya. Namun, ada gejala penyerta yang bisa muncul seperti nyeri perut bagian bawah, sering buang air kecil, atau justru sulit buang air kecil.
Diagnosis Kencing Berdarah
Penderita bisa dipastikan atau terdiagnosis kencing berdarah jika telah melakukan beberapa periksa oleh dokter. Dokter akan menanyakan seputar gejala dan penyakit apa saja yang pernah diderita.
Selain itu, dokter juga akan menanyakan warna urine, adanya gumpalan darah, frekuensi buang air kecil, serta ada tidaknya rasa nyeri. Dokter juga akan menanyakan pola makan, pekerjaan, penyakit yang diderita anggota keluarga lainnya, serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Setelah melakukan beberapa pemeriksaan fisik, dilanjutkan dengan mengambil sampel urine untuk diperiksa di laboratorium. Tes urine nantinya akan melihat ada tidaknya darah dalam urine, sekaligus melihat apakah terjadi infeksi atau tidak, serta apakah ada kristal pembentuk batu saluran kemih.
Apabila hasil tes urine menunjukkan adanya kencing berdarah, maka dokter akan melalukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya. Â
Advertisement