Liputan6.com, Jakarta Memelihara saluran pernapasan bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan pencegah sesak napas. Makanan ini akan membantu menjaga fungsi paru-paru, merelaksasi jaringan ototnya, dan mengatasi berbagai masalah peradangan.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Sesak napas bukanlah penyakit, tetapi gejala suatu penyakit pernapasan. Bisa pula menjadi tanda bahwa saluran pernapasan sedang bermasalah. Di sinilah peran penting makanan pencegah sesak napas. Dapat memaksimalkan pasokan udara ke paru-paru dan mengencerkan lendir penyebab sesak napas.
Makanan pencegah sesak napas ini terdiri dari jeruk, apel, seafood, gingseng, madu, ubi jalar, jahe, dan akar manis. Makanan ini dapat diandalkan karena kandungan vitamin C, beta-karoten, omega-3 dengan EPA, sifat antiradang, dan antioksidannya.
Berikut Liputan6.com ulas makanan pencegah sesak napas dari berbagai sumber, Senin (14/12/2020).
Jeruk dan Apel
Jeruk
Jeruk adalah makanan pencegah sesak napas yang mengandung vitamin C sangat tinggi. Satu buah jeruk berukuran 88 gram memiliki kandungan vitamin C sekitar 69,7 mg. Vitamin C inilah yang dapat meningkatkan fungsi paru-paru.
Studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Jurnal Allergy, Asthma & Clinical Immunology, vitamin C dapat meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi insiden gejala pernapasan hingga setengahnya selama dan setelah berolahraga.
Tidak heran jika mengonsumsinya dapat membantu melegakan pernapasan dan mencegah sesak napas. Meski demikian, hindari berbagai masalah yang dapat memicu masalah sesak napas. Konsultasikan juga dengan dokter.
Apel
Buah apel memiliki rasa khas manis, segar, dan lezat. Selain cocok dijadikan camilan, apel bisa menyehatkan paru-paru pengonsumsinya. Apel juga disebut sebagai makanan pencegah sesak napas dengan mengendalikan masalah asma.
Manfaat ini berasal dari kandungan vitamin C yang dimiliki apel. Kandungan vitamin C dalam 100 gram buah apel adalah 5 mg. Vitamin ini sangat baik untuk menutrisi paru-paru. Selain asma, bisa mencegah sesak karena PPOK, emfisema, dan bronkitis kronis.
Advertisement
SeaFood
Selain ikan, rumput laut dan alga termasuk makanan pencegah sesak napas yang kaya kandungan omega-3. Kandungan omega-3 pada keduanya serupa dalam ikan. Rumput laut mengandung omega-3 jenis DHA dan EPA. Meski EPA paling banyak tetap pada ikan.
EPA dalam seafood dapat menghasilkan senyawa kimia eicosanoid yang bisa berperan menjaga anti bodi dan mengendalikan peradangan. Beberapa penelitian juga mengatakan, omega-3 dapat membantu menurunkan peradangan pada paru-paru dan mempercepat pemulihan sesak napas karena pneumonia.
Jenis rumput laut yang bisa dikonsumsi di antaranya adalah nori, kombu, rumput laut jeli, dan masih banyak lagi. Sementara jenis alga yang bisa dikonsumsi adalah spirulina dan chlorella. Jika ingin mengonsumsi jenis ikan, bisa menjatuhkan pilihan pada ikan salmon.
Gingseng
Gingseng sangat baik dikonsumsi oleh penderita masalah sesak napas. Gingseng dipercaya mampu menghambat peradangan, mencegah kerusakan sel di saluran pernapasan, dan mampu meredakan gejala PPOK.
Ginseng ini memang sudah sejak lama digunakan untuk mengatasi penyakit yang berkaitan dengan sesak napas. Tumbuhan ini mudah sekali ditemukan dan mudah tumbuh di Indonesia. Bahkan tumbuhan ini juga sudah banyak tumbuh di China, Korea, hingga Siberia.
Jurnal Chinese Medicine yang terbit tahun 2014 mengungkap campuran herbal dengan gingseng bisa meningkatkan fungsi paru-paru. Untuk penelitian yang lain, gingseng baik untuk penderita Chronic Bronchitis and Emphysema.
Namun meski demikian, mengatasi sesak napas dengan gingseng masih harus dikaji lagi tentang efektivitasnya. Jika perlu sebelum mengonsumsi ginseng, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter atau tenaga medis.
Advertisement
Jahe
Jahe dapat diandalkan untuk mencegah masalah sesak napas terutama pada penderita asma. Diketahui jahe ini mampu meredakan sesak napas karena dia memiliki sifat anti-peradangan, anti-oksidan, dan mampu mencegah pelepasan histamin.
Dalam Konferensi Internasional American Thoracic Society 2013 di Philadelphia. Pada pertemuan itu, dinyatakan bahwa jahe atau akar pedas dapat membantu penderita asma bernapas lebih mudah. Elizabeth Townsend, doktor di Universitas Columbia Departemen Anestesiologi menyatakan, komponen jahe dapat bekerja secara sinergis dengan beta-agonis untuk merelaksasi jaringan otot di saluran napas atau yang disebut ASM.
Para peneliti menemukan jaringan yang diberi kombinasi ekstrak jahe dan isoproterenol menunjukkan respon relaksasi secara signifikan lebih besar. Namun, sebelum mengonsumsinya lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter karena dikawatirkan akan mengganggu efektivitas obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi.
Ubi Jalar
Ubi jalar bisa digunakan untuk mencegah masalah sesak napas karena kandungan beta-karoten dan antioksidannya. 200 gram ubi jalar panggang dengan kulit memberikan lebih dari tujuh kali jumlah beta-karoten yang dibutuhkan rata-rata orang dewasa per hari.
Bata-karoten dalam ubi jalar bisa meredakan sesak napas karena penyakit paru obstruktif kronis yang sering dialami perokok. Selain itu, dapat pula meringkan sesak napas yang dialami penderita bronkitis. Meski demikian, mengonsultasikannya ke dokter masih perlu dilakukan.
Mengingat hasil studi Institute Linus Puling mengatakan konsumsi suplemen beta-karoten berisiko menyebabkan kanker paru-paru. Lalu studi yang diterbitkan Journal of Nutrition menemukan beta-karoten justru dapat menurunkan risiko kanker paru-paru.
Advertisement
Madu dan Akar Licorice
Madu
Madu dikenal memiliki sifat antivirus dan antibakteri. Tidak heran jika madu baik dijadikan sebagai makanan pencegah sesak napas. Madu akan bekerja mengeluarkan dahak pada penderita sesak napas.
Sebuah studi pada tahun 2007 menguji efek madu soba pada infeksi saluran pernapasan atas yang menyerang anak-anak. Dilaporkan bahwa anak yang secara konsisten mengonsumsi madu mengalami perbaikan gejala yang signifikan.
Cobalah mengonsumsi 1 sendok makan madu setiap 3 atau 4 jam sekali. Lakukan hingga lendir di dada atau paru-paru terasa mereda. Hindari memberikan madu untuk anak di bawah 1 tahun karena bisa membahayakannya.
Selain itu bisa konsumsi madu dengan campuran lemon. Campur keduanya dengan air hangat. Iritasi dan penumpukan dahak di tenggorokan bisa diatasi dengan mengonsumsinya. Saat meminumnya juga akan membuat saluran pernapasan menjadi lebih nyaman.
Akar Licorice
Akar licorice merupakan ramuan tradisional Tiongkok yang populer di seluruh dunia. Akar ini cocok dijadikan sebagai makanan pencegah sesak napas karena senyawanya.
Ada senyawa anti-inflamasi dan penghilang rasa sakitnya mengurangi peradangan di saluran napas dan tenggorokan. Pada saat bersamaan, herbal ini dapat membantu melembutkan selaput lendir tubuh, termasuk lapisan paru-paru dan tenggorokan.Â
Selain itu, licorice bisa bertindak sebagai ekspektoran dan anti-bakteri yang membantu menyingkirkan dahak berlebih. Ada satu studi lebih lanjut yang mengatakan akar licorice atau akar manis dapat memperbaiki fungsi paru-paru dan mencegah asma kambuh.
Â