Dianggap Menjijikkan, Ini 5 Manfaat Cacing Tanah untuk Kesehatan

Manfaat cacing tanah untuk kesehatan bisa didapatkan dengan mengonsumsinya

oleh Husnul Abdi diperbarui 19 Jun 2023, 00:00 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 00:00 WIB
Ilustrasi cacing tanah (iStock)
Ilustrasi cacing tanah (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Cacing merupakan salah satu hewan yang seringkali membuat orang-orang jijik melihatnya. Hal ini karena bentuknya yang memang dapat membuat geli dan hidupnya di dalam tanah. Padahal cacing tanah ini memiliki berbagai manfaat untuk lingkungan maupun untuk kesehatan. 

Seperti yang banyak diketahui, cacing tanah sangat baik dalam menyuburkan tanah. Kamu yang hobi memancing tentunya juga sering menggunakan cacing sebagai umpan untuk ikan. Tidak hanya itu, ternyata cacing tanah juga memiliki dampak baik untuk kesehatan tubuh manusia.

Manfaat cacing tanah untuk kesehatan bisa didapatkan dengan mengonsumsinya. Tentunya hal ini membuat kamu agak jijik, tapi kamu tidak perlu takut karena kamu bisa mengonsumsi cacing tanah yang telah diekstrak secara higienis. Kamu tidak perlu mengonsumsi cacing tanah secara langsung dalam bentuk aslinya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (9/9/2019) tentang manfaat cacing tanah untuk kesehatan

Mengatasi peradangan

Manfaat cacing tanah untuk kesehatan yang pertama adalah untuk mengatasi peradangan. Sejumlah studi juga mengungkapkan bahwa manfaat cacing tanah juga dapat mengatasi peradangan, proses oksidasi, hematologi, dan indikator serum biokimia.

Cacing tanah juga mengandung senyawa lumbrokinase, yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti mengurangi peradangan yang diakibatkan oleh hiperkoagulasi. Senyawa ini sekarang sering digunakan sebagai bahan suplemen makanan.

Penyembuh luka

Ilustrasi darah
Ilustrasi darah. (iStock)

Selain itu, manfaat cacing tanah berikutnya adalah untuk meningkatkan perawatan luka dan membantu penyembuhan luka. Sifat anti bakteri yang dimiliki cacing tanah juga sangat baik untuk membantu kulit yang terluka terhindar dari infeksi dan bahaya berkelanjutan pada luka tersebut.

Dengan pemulihan luka pada kulit yang begitu kompleks, yaitu dengan pertumbuhan sel-sel kulit muda untuk menutup kulit, hingga pemulihan jaringan ika, tentunya manfaat cacing tanah ini sangata membantu.

Spesies cacing L. mauritii dapat beraksi menjadi antiinflamasi, antioksidan, dan aktivitas hepatoprotektif, yang sangat baik dalam proses pengobatan luka manusia, bahkan untuk berbagai penyakit manusia lainnya.

Selain itu, asam arakidonat pada cacaing tanah mampu merangsang pertumbuhan jaringan kulit baru sehingga proses penyembuhan luka akan lebih cepat dan efektif.

Menjaga sistem kekebalan tubuh

Selanjutnya, manfaat cacing tanah juga bisa didapatkan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa didapatkan karena cacing tanah memiliki pengenalan memori dan imunologi.

Cacing tanah dapat menghasilkan beberapa jenis leukosit, menyekresi dan menyinstesis berbagai molekul imunoprotektif. Cacing tanah juga memiliki kekebalan bawaan, termasuk beberapa fungsi yang terkait dengan kekebalan adaptif.

Bisa mengobati tifus

Tipes
(Sumber: iStockphoto)

Manfaat cacing tanah satu ini mungkin sudah banyak dikenal, yaitu bisa mengobati tifus. Cacing tanah bahkan sudah digunakan untuk mengobati tifus sejadi zaman cina kuno.

Bakteri salmonella yang mengakibatkan seseorang terkena tifus dapat diobati dengan ekstrak cacing tanah yang telah tersedia dalam bentuk kapsul. Kandungan antibakteri di dalam cacing juga bisa melawan perkembangan bakteri ini sehingga membuat penderita tifus bisa sembuh lebih cepat.

Antipiretik dan antioksidan

Kegiatan antipiretik juga telah terdeteksi pada cacing spesies Lumbricus dan Perichaeta, serta dalam mineral cacing tanah lampito mauritii. Hal ini mirip seperti apa yang kamu dapatkan saat mengonsumsi aspirin.

Perlindungan tubuh manusia terhadap redikal bebas sangatlah penting, karena hal itu terhubung dengan kemajuan pertahanan untuk banyak penyakit kronis. Antioksidan non-enzimatik, seperti glutathione, vitamin C dan E, Tocopherol dan Ceruloplasmin, melindungi sel dari kerusakan oksidatif. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya