Hama dan Penyakit Tanaman serta Cara Mengatasinya yang Perlu Diketahui

Hama dan penyakit tanaman perlu diketahui agar bisa diatasi.

oleh Husnul Abdi diperbarui 24 Jun 2023, 12:10 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2023, 12:10 WIB
Hama dan Penyakit Tanaman
Hama dan Penyakit Tanaman (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Hama dan penyakit tanaman membuat pertumbuhan dan perkembangan tanaman tidak maksimal. Biasanya penyebab suatu tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal disebabkan karena penyakit yang menyerang serta hama pengganggu.

Ada berbagai macam hama dan penyakit tanaman yang menjadi momok bagi para petani atau peladang. Akibatnya, mereka mengalami kerugian besar karena masalah hama dan penyakit tanaman yang menyerang perkebunan atau pertanian mereka.

Hama dan penyakit tanaman perlu diketahui agar bisa diatasi. Apalagi dalam budidaya berbagai tanaman, kadang hama dan penyakit menjadi hal yang biasa terjadi. Namun, kamu bisa mengendalikannya agar tetap mendapatkan hasil yang baik.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (27/8/2019) tentang hama dan penyakit tanaman.

Hama

Hama dan Penyakit Tanaman (Sumber: Pixabay)
Hama dan Penyakit Tanaman (Sumber: Pixabay)

Ada berbagai macam hama dan penyakit tanaman yang perlu kamu ketahui. Hama adalah hewan yang biasanya menyerang atau menggangu tanaman, sehingga tanaman tersebut tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Berikut macam-macam hama:

Tikus

Hama dan penyakit tanaman tentunya memang sangat merugikan bagi petani. Salah satu hama yang paling banyak merugikan petani adalah tikus. Hal ini disebabkan karena tikus memiliki mobilitas yang tinggi serta daya adaptasi dan perkembangbiakan yang juga sangat tinggi.  

Tikus biasanya menyerang tanaman padi, dan sering bergerak pada malam hari. Biasanya target utama tikus dalam menyerang padi adalah biji dan batangnya. Dengan giginya yang tajam, tikus dapat memakan biji-bijian padi. Biasanya tikus membuat lubang didekat sawah dan bersembunyi diantara semak-semak.

Kamu bisa mengendalikan hama satu ini dengan beberapa cara, yaitu:

- Menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan sebagai tempat persembunyian, lalu menangkap tikus

- Gunakan ular yang sudah dijinakkan untuk mengusir atau memangsa tikus.

- Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun, namun dalam menerapkan cara ini harus berhati-hati

Ulat

Hama selanjutnya adalah ulat. Biasanya ulat akan memakan daun serta batang tumbuhan. Hal ini bahkan mungkin sering kamu lihat di lingkungan sekitar.

Cara mengendalikan hama ulat ini adalah sebagai berikut:

- Mengecek bagian bawah daun, apabila terdapat telur kupu berwarna putih maka segera dibersihkan

- Genangilah tempat persemaian dengan air agar ulat naik ke atas dan mudah untuk dibasmi

- Apabila cara sebelumnya tidak efektif, maka opsi terakhir adalah dengan menggunakan pestisida

 

Hama Lainnya

hama wereng (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)
hama wereng (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Walang Sangit

Walang sangit merupakan salah satu hama yang cukup meresahkan para petani. Walang sangit dapat merusak tanaman dengan meloncat ataupun terbang dari satu tanaman ke tanaman lain sambil mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Adapun cara mengendalikan hama walang sangit adalah sebagai berikut:

- Menerapkan sistem tanam serentak

- Menjaga kebersihan sawah dari rumput liar

- Menangkap walang sangit

- Menggunakan predator seperti laba-laba

- Menanam jamur yang memberikan efek bagi walang sangit

- Menggunakan insektisida

Wereng

Hama selanjutnya adalah hama wereng. Wereng biasanya menyerang daun dan batang pada tumbuhan sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut menjadi mati. Hama wereng ini menjadi salah satu penyebar virus yang menyebabkan penyakit tungro.

Adapun cara untuk menangani hama wereng adalah sebagai berikut:

- Mengatur Pola Tanam pada tanaman dengan melakukan penanaman bersamaan atau bergilir untuk memutus siklus hidup hama wereng.

- Menggunakan Predator seperti kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata dan laba-laba Lycosa Pseudoannulata.

- Menggunakan insektisida. Namun cara ini harus dilakukan dengan efisien dan tetap dengan menjaga lingkungan

Selain berbagai hama yang telah disebutkan, ada beberapa hama lagi yang juga termasuk ke dalam hama dan penyakit tanaman. Diantaranya adalah Kutu kecil atau tungau, babi hutan, belalang, lalat buncis, kumbang, lalat buah, serta burung pipit.

Penyakit Tanaman

Hama dan Penyakit Tanaman (Sumber: Pixabay)
Tanaman Tembakau (Sumber: Pixabay)

Setelah membahas tentang macam macam hama, selanjutnya kamu bisa melanjutkan ke penyakit tanaman dalam pembahasan hama dan penyakit tanaman ini.

Penyakit pada tumbuhan umumnya disebabkan oleh mikroorganisme berupa virus, bakteri dan jamur. Tumbuhan yang terserang penyakit akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, bahkan terkadang terdapat pula yang mengalami pertumbuhan tidak normal.

Akan tetapi, penyakit yang menyerang tumbuhan tidak hanya diserang oleh mikroorganisme saja, melainkan juga dikarenakan kekurangan unsur hara atau unsur tanah lainnya. Jadi terdapat banyak faktor yang menyebabkan penyakit tanaman.

Berikut beberapa penyakit tanaman yang sering ditemui:

Penyakit Tungro

Salah satu hama dan penyakit tanaman yang paling sering terjadi, terutama pada tanaman padi adalah penyakt tungro. Penyakit ini menyebabkan produksi padi nasional kehilangan hasil yang cukup tinggi.

Penyakit Tungro disebabkan oleh dua jenis virus yaitu, Rice Tungro Bacilliform Virus dan Rice Tungro Spherical Virus. Kedua jenis virus ini bisa menginfeksi tanaman secara bersamaan karena tidak memiliki kekerabatan serologi. Virus tungro juga bisa ditularkan oleh wereng.

Kamu bisa melihat tanaman yang terkena penyakit tungro dengan melihat beberapa gejala seperti muncul seminggu sesudah inokulasi, adanya diskolorasi berwarna kuning, dan adanya klorisi pada daun. Bila kamu menemukan hal-hal tersebut pada padi, maka akan mempengaruhi hasil panen.

Penyakit Mosaik

Penyakit mosaik merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman tembakau. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama Tobacco Mosaic Virus atau sering disingkat sebagai TMV. Adapun gejala tanaman yang terserang penyakit ini adalah pada daunnya terdapat bercak hijau muda atau kuning yang tersebar, apabila semainya terinfeksi maka tidak lama kemudian semai tersebut akan mati, ukuran buahnya menjadi kecil, pada batangnya terdapat garis hitam yang menandakan bahwa terdapat jaringan yang mati.

Selain kedua penyakit tersebut, ada beberapa penyakit tanaman yang juga cukup sering ditemui, yaitu Penyakit Embun Tepung, Penyakit Layu Cabai, Penyakit Hawar Daun Kentang, Penyakit Daun Berlubang, Penyakit Semai Roboh, Penyakit VSD (Vascular Streak Diaback) hingga Penyakit Bubuk Coklat.

Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Tanaman

Ilustrasi Pestisida (iStock)
Ilustrasi Pestisida (iStock)

Hama dan penyakit tanaman hingga saat ini sangat merugikan banyak pihak, baik itu para petani maupun konsumen. Maka dari itu, sudah banyak metode untuk mengatasi hama dan penyakit tanaman yang bisa diterapkan. Berikut cara mengatasi hama dan penyakit tanaman:

Pengendalian Mekanis

Mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara mekanis adalah dengan tindakan nyata untuk mengurangi hama dan penyakit tersebut. Cara ini dapat dikatakan sebagai cara tradisional, dikarenakan tidak menggunakan zat kimia semacam insektisida, akan tetapi dengan alat-alat seperti sabit, gunting tanaman dan lain sebagainya. Cara ini membutuhkan waktu yang lama, hasilnya pun tidak maksimal dikarenakan perkembangan hama dan penyakit pada tanaman yang menyebar luas.

Pengendalian Biologis

Mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara biologis adalah mengendalikan hama dengan menggunakan predator untuk memangsa para hama tersebut. Akan tetapi pengendalian secara biologis ini dapat dikatakan kurang maksimal, hal tersebut dikarenakan hewan predator yang kadang sulit ditemukan.

Pengendalian Kimia

Mengendalikan hama dan penyakit tanaman secara kimia adalah cara terakhir apabila cara sebelumnya tidak membuahkan hasil yang maksimal. Cara pengendalian hama dan penyakit dengan kimia adalah dengan menggunakan pestisida seperti insektisisa, fungisida dan herbisida. Pengendalian ini memang terbilang mudah dan hasilnya maksimal, akan tetapi memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar, salah satunya adalah menimbulkan polusi udara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya