Liputan6.com, Jakarta - Petani di sejumlah daerah mengeluhkan serangan serangan hama ulat spodoptera frugiperda (fall armyworm). Di Aceh Tenggara misalnya, hama itu membuat panen jagung terjun bebas.
“Ulat ini cepat sekali menyerang tanaman kami,” kata Daulat Tampubolon (66) petani asal Desa Lawe Beringin Sabas, Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara.
Dia mengilustrasikan, dari lahan 0,5 hektare biasanya diperoleh panen 4 ton jagung. Namun seiring serangan hama ini, hasil panen hanya 2,4 ton pipilan kering.
Advertisement
Petani jagung di desanya, kata dia, rata-rata sudah menggunakan benih jagung unggulan, jagung hibrida Pioneer P32. Nyaris semua petani gagal panen karena serangan ulat bintil-bintil hijau ini.
Baca Juga
Kondisi sama terjadi di Dairi Medan. ”“Tanaman tumbuh bagus namun langsung diserang ulat sampai daun mudanya terpotong dan lama kelamaan daun ada bercak-bercak putih," kata Dedi Kristian Sinaga petani jagung di Laenaboru 2, Desa Adian Nangka, Kecamatan Siempat Nempu Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara.
Sementara itu, Linda Boru Tompul, petani jagung lainnya di Desa Tanjung Maraja, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, juga mengatakan, hama ulat grayak menyerang tanaman jagungnya yang masih muda.
Linda mengaku tidak mengetahui sumber ulat grayak tersebut. Akan tetapi, ulat grayak telah membuat puso tanaman jagung tetangganya.Tanaman jagung sebelah ladang hancur total dan terpaksa dibabat karena ulat grayak.
"Tanaman saya, sebagian sudah berumur dua bulan dan sebagian lagi masih berumur di bawah dua bulan. Nah, yang tanaman muda inilah yang banyak diserang, kalau yang sudah dua bulan serangan sedikit saja,” katanya.
Ulat Tentara
Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun lalu telah mengingatkan potensi serangan hama ulat spodoptera frugiperda (fall armyworm). Hama ulat itu bisa masuk Indonesia dan berpotensi menimbulkan kerusakan pada tanaman jagung.
Menurut Idham Sakti Harahap, pakar hama dan penyakit tumbuhan IPB, ancaman hama ulat spodoptera frugiperda ini yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Kerusakan akibat hama ulat itu jauh lebih besar daripada hama ulat yang sudah ada di Indonesia.
"Hama ini sudah mewabah di Myanmar, India, Thailand, dan Filipina. Dan menurut informasi sudah mulai masuk ke Indonesia di beberapa daerah," kata Idham.
Armyworm bukanlah ulat biasa. Seperti namanya, bak tentara ia datang berkelompok, berwarna bintil-bintil hijau dan menghabisi tanaman apa pun yang dilewati.
Kini, hewan yang juga disebut ulat grayak tentara itu selain menyerbu Amerika, juga Afrika dan kini Asia. Menyerang ladang jagung. Panen pun terancam gagal total.