Al-Basith artinya Maha Melapangkan, Jadikan Zikir Kelancaran Rezeki

Al-Basith artinya Maha Melapangkan biasanya di sandingkan dengan kata Al-Qâbidh dan Ar-Raziq sebagai zikir untuk memohon kelancaran rezeki.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 22 Jun 2023, 10:40 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 10:40 WIB
Asmaul Husna
Asmaul Husna (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Al-Basith artinya Maha Melapangkan adalah asmaul husna ke-21. Asmaul Husna adalah nama-nama baik yang dimiliki oleh Allah SWT.  Namun, kata Al-Basith sebagai nama Allah tidak ditemukan dalam Al-Quran. Melainkan, bentuk lainnya berupa kata kerja kerja basatha-yabsuthu terdapat pada 13 ayat. Dari kata kerja inilah ditetap­kan satu nama Asmaul Husna, Al-Basith artinya Yang Maha Melapangkan Rezeki.

Dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik diriwayatkan harga barang-barang pernah menjadi mahal pada masa Rasulullah. Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tetapkanlah harga untuk kami.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah-lah yang membuat ketetapan harga; Dia adalah Al-Qâbidh (Maha menyempitkan), Al-Bâsith (Maha membentangkan), Ar-Râziq (Maha menganugerah­kan rizki).

Oleh karena itu Al-Basith artinya Maha Melapangkan biasanya di sandingkan dengan kata Al-Qâbidh dan Ar-Raziq sebagai zikir untuk memohon kelancaran rezeki. Berikut ulasan tentang Al-Basith artinya Maha Melapangkan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/6/2023).

Memaknai Al-Basith

99 Nama Allah, Asmaul Husna
99 Nama Allah, Asmaul Husna. (Photo by john peter on Pixabay)

Seperti sudah dijelaskan Al-Basith memiliki bentuk kata kerja basatha yang berarti keterhamparan, kemudian dikembangkan menjadi “memperluas” atau ”melapangkan”. Lawan kata Al-Basith adalah Al-Qabidh artinya Maha Menyempitkan. Dalam kontek asmaul husna, Al-Basith artinya adalah Dzat yang meluaskan atau mempermudah segala urusan. Asmaul husna ini dapat dimaknai sebagai Allah adalah dzat yang melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki melalui kemurahan dan rahmat-Nya.

Kitab Tafsir Asma Allah al-Husna yang ditulis oleh Imam Abu Ishaq Az-Zujaj, menjelaskan untuk memahami Al-Basith sebaiknya disandingkan dengan Al-Qabidh. Hal ini dilakukan untuk mendukung persepsi umat Muslim tentang kesempurnaan Allah. Sehingga terbentuk pemahaman bahwa Allah melapangkan rezeki kepada seseorang yang Dia kehendaki. Allah meluaskan dan membahagiakan hati seseorang yang awalnya sesak dengan kesulitan dan kesengsaraan hidup.Namun, Allah juga berkuasa mengubah badan yang sehat menjadi sakit, kebahagiaan menjadi rasa sedih, serta menyempitkan rezeki seseorang. 

Penjelasan tentang kuasa Allah SWT untuk melapangkan dan menyempitkan rezeki seseorang juga terdapat pada QS. Asy-Syuura ayat 27.

وَلَوْ بَسَطَ اللّٰهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهٖ لَبَغَوْا فِى الْاَرْضِ وَلٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرٌۢ بَصِيْرٌ

Artinya: Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Teliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat.

Pemahaman ini akan mengantarkan seorang Muslim untuk tidak mudah berprasangka buruk (suudzan) kepada Allah. Sikap ini mendorong umat Muslim untuk konsisten beribadah kepada Allah. Sehingga ketika merasa lapang ia ingat bahwa kelapangan yang diperolehnya semata karena Allah Al-Bâsith. Ia tetap rajin beribadah, semakin bersyukur dan tidak berhenti memohon kelapangan rizki dan hati.

Ketika dalam keadaan sempit, seorang Muslim pun bersabar, bertawakal, dan banyak memohon per­to­longan kepada Allah. Ia tetap yakin bahwa Allah Al-Qâbidh dan Al-Bâsith. Ia meyakini se­pe­nuhnya bahwa suatu ketika akan dilepaskan dari kesempitan. Seorang muslim dapat memiliki kesadaran bahwa ada kebijaksanaan (hikmah) dan kebaikan Allah yang akan diberikan kepada hamba-Nya. 

Al-Basith Sebagai Zikir Memohon Kelapangan Rezeki

Ilustrasi doa, zikir, muslim
Ilustrasi doa, zikir, muslim. (Photo by Thirdman on Pexels)

Al-Basith atau Yaa Baasith adalah zikir malaikat peniup sangkakala, yaitu Israfil. Kombinasi zikir Al-Qâbidh dan Al-Bâsith menjadi zikir yang banyak dibaca untuk meminta kelapangan rezeki. Tapi ternyata zikir ini memiliki berbagai manfaat lain, berikut dian

1. Kedamaian Hati

Barang siapa terbiasa membaca Asma Allah ini niscaya ia akan memperoleh kedamaian di dalam hatinya, terbebas dari stres dan berbagai persoalan, penghasilannya bertambah, dicintai dan dihargai dan dapat memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

2. Dibukakan Pintu Kekayaan

seseorang yang berzikir dengan Asma Allah ini seusai mengerjakan shalat Dhuha sebanyak sepuluh kali, sambil mengangkat kedua tangannya ke langit dan kemudian menyapukan ke mukanya, niscaya Allah akan membukakan baginya salah satu pintu kekayaan.

3. Melancarkan Usaha

Barang siapa membaca “Yaa Baasith” sebanyak-banyaknya sebagai amalan yang rutin setelah shalat fardhu, atau setelah shalat hajat dibaca sebanyak 300 kali, maka usahanya dalam bidang perniagaan akan maju pesat dan selalu memperoleh keuntungan. seorang pedagang yang memperbanyak membaca zikir ‘Yaa Baasith’  ini setiap hari, InsyaAllah akan dimudahkan dan murah rezeki.

4. Dimudahkan Segala Urusan

Seseorang yang membaca ‘Yaa Baasith’  berulang kali sewaktu fajar dengan mengangkat kedua tapak tangannya ke atas dan kemudian menyapu tapak tangan ke muka, dengan izin Allah tidak akan bergantung pada orang lain dan akan mendapatkan kekayaan.  Allah juga akan menganugerahkan “kelengkapan sempurna” pada dirinya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya