Liputan6.com, Jakarta Muhammad Fajri, pemuda obesitas yang memiliki bobot 260 kilogram meninggal dunia pada Kamis (22/6/2023). Beberapa waktu lalu, pria asal Tangerang itu sempat viral saat dirinya akan dievakuasi oleh Damkar. Momen tersebut diunggah oleh laman Instagram @upt_damkar.ciledug.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari News Liputan6.com, Fajri sudah lebih dari dua pekan menjalani perawatan di ruang isolasi dengan perlengkapan memadai seperti di ruang ICU. Namun, takdir Tuhan berkata lain. Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Kadis Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni.
Sebelumnya, Fajri yang dalam penanganan RSCM Jakarta, ternyata masih harus berjuang menaikan saturasi oksigen. Sebab sampai pada akhir pekan lalu, Fajri masih harus memakai selang oksigen dalam perawatannya.
"Terakhir itu masih pakai selang oksigen, karena saturasinya masih di bawah 95. Jadi, pasien saat ini masih berjuang melewati masa kritis, itu kami pantau pada saat Jumat, saat kami meninjau langsung ke sana," ungkap dr Suhendra, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dikutip dari News Liputan6.com, Kamis, (22/6/2023).
Sebelum meninggal dunia, berikut ini beberapa kisah perjuangan hidup Muhammad Fajri, dirangkum dari berbagai sumber pada Kamis (22/6/2023).
Â
1. Sempat dievakuasi Damkar
Video evakuasi Damkar terhadap Muhammad Fajri di rumahnya sempat viral beberapa waktu lalu. Pemuda obesitas yang memiliki bobot 260 kilogram tersebut dievakuasi oleh Damkar dan juga warga sekitar pada Rabu, 7 Juni 2023.
"Petugas Piket #UPTDamkarCiledug Mendapat Laporan diminta Bantuan untuk Membantu Seorang Warga yang Kelebihan Berat Badan (Obesitas) untuk dibawa ke- RS Kota Tangerang," tulis pada caption unggahan Instagram @upt_damkar.ciledug.
Petugas UPT Damkar Ciledug pun segera datang untuk memberikan bantuan. Meski sempat kesusahan, namun akhirnya pemindahan Muhammad Fajri dari kediamannya menuju rumah sakit berjalan baik dan sukses.
Advertisement
2. Proses pemindahan pakai truk Damkar
Pria obesitas asal Tangerang itu pun dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dari RSUD Tangerang pada Jumat (9/6) malam. Bukan ambulans, proses pemindahan Fajri dilakukan dengan truk Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Kota Tangerang.
Hal tersebut dilakukan karena tidak ada ambulans yang cukup luas untuk membawa Fajri. Sementara, truk Damkar yang biasa membawa logistik dimodifikasi sedemikian rupa untuk mengangkut pria obesitas tersebut.
Menurut Kepala BPBD Kota Tangerang, Maryono, truk Damkar diberi kasur yang berasal dari RSU, beserta alat penunjang kesehatan. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti, pihaknya menerima rujukan dengan kondisi Fajri yang sudah membutuhkan penanganan lebih lanjut.
"Setelah habis maghrib tadi diantar ke RSCM. Didampingi petugas kami (Damkar) ada 7 orang, petugas RSU tiga orang, tenaga medis," kata Maryono, seperti melansir News Liputan6.com.
Â
3. Ditangani oleh 14 dokter
Lantaran punya banyak komplikasi membuat kondisi Fajri tergolong parah. Hal tersebut mengharuskan Fajri ditangani lebih dari 14 dokter multidisiplin.
"Kondisi pasien saat ini masih memerlukan banyak sekali pemeriksaan dan penanganan oleh tim dari multidisiplin RSCM," ujar Lies.
Adapun 14 dokter multidisiplin keilmuan yang diturunkan buat menangani Fajri, di antaranya Dokter Anestesiologi dan Perawatan Intensif, Respirologi, Endokrin-Metabolik, Gastro-Enterologi, Kardiologi, Ilmu Penyakit Dalam, Bedah Digestif, Bedah Vaskuler, Urologi, Neurologi, Psikiatri, Dermatologi Venerologi, Rehabilitasi Medik, Gizi Klinik, dan lainnya.
Advertisement
4. Penyebab obesitas pada Muhammad Fajri
Menurut Lies, salah satu penyebab obesitas yang terjadi pada Fajri karena gangguan hormon tiroid pasien tergolong rendah. Hal tersebut memengaruhi kecepatan metabolismenya sehingga menjadi lebih lambat.
Selain itu, Lies mengatakan bahwa Fajri diketahui memiliki riwayat kecelakaan sebanyak dua kali, yaitu tiga tahun lalu dan delapan bulan lalu. Riwayat kecelakaan tersebut membuat Fajri tidak beraktivitas dan tubuhnya tidak aktif selama beberapa bulan, sehingga memperparah kondisi obesitasnya.
Selain permasalahan obesitas, ada juga masalah lain pada Fajri, yaitu luka pada beberapa bagian tubuh. Luka itu juga memerlukan perawatan tersendiri karena sudah mengalami infeksi.Â
"Banyak luka dimana-mana. Saking besar dan gemuknya, beberapa gesekan antara anggota tubuh juga bisa menimbulkan luka. Misalnya, di paha dan di punggung karena susah telentang,"Â tambah Lies.
5. Sempat kritis sebelum meninggal dunia
Dokter ICU RSCM, Sidharta Kusuma Manggala, menjelaskan bahwa saat itu Fajri tak bisa tidur telentang dalam satu bulan terakhir. Hal tersebut menandakan adanya masalah di paru-paru dan jantung pasien. Sehingga sempat dibantu untuk pernapasan dan sejumlah alat bantu lainnya.
Kondisi Fajri sempat stabil sebelum kritis. Ia menjalani perawatan intensif di ruang isolasi sebelum meninggal dunia. Namun, takdir Tuhan berkata lain. Muhammad Fajri mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (22/6/2023) dini hari.
Advertisement