Liputan6.com, Jakarta Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri merupakan momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh Indonesia, tak terkecuali masyarakat Jakarta. Sebagai kota metropolitan yang dihuni oleh beragam suku dan budaya, Jakarta memiliki keunikan tersendiri dalam merayakan lebaran. Tradisi lebaran di Jakarta sangat kental dengan nuansa budaya Betawi yang merupakan suku asli ibu kota. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai tradisi-tradisi menarik yang mewarnai perayaan Idul Fitri di Jakarta.
Sejarah dan Perkembangan Tradisi Lebaran di Jakarta
Tradisi lebaran di Jakarta telah mengalami perjalanan panjang dan evolusi seiring perkembangan zaman. Pada masa lalu, perayaan lebaran di kalangan masyarakat Betawi sangat kental dengan nuansa tradisional dan bernafaskan Islam. Namun seiring berjalannya waktu dan masuknya berbagai pengaruh budaya luar, tradisi lebaran di Jakarta pun mengalami akulturasi.
Beberapa tradisi khas Betawi dalam merayakan lebaran antara lain:
- Andilan: Tradisi patungan membeli kerbau untuk disembelih menjelang lebaran
- Nyorog atau tukar rantang: Saling bertukar makanan dengan tetangga
- Silaturahmi selama sepekan: Tradisi berkunjung ke rumah kerabat selama 7 hari berturut-turut
- Makan ketupat pada hari keenam Syawal
- Ziarah kubur
Meski beberapa tradisi mulai jarang dilakukan, namun esensi lebaran sebagai momen silaturahmi dan berbagi kebahagiaan tetap terjaga hingga kini. Pemerintah DKI Jakarta juga berupaya melestarikan tradisi lebaran khas Betawi melalui penyelenggaraan Festival Lebaran Betawi yang rutin diadakan setiap tahun sejak 2008.
Advertisement
Persiapan Menyambut Lebaran di Jakarta
Masyarakat Jakarta biasanya mulai mempersiapkan lebaran jauh-jauh hari sebelum Idul Fitri tiba. Beberapa persiapan yang dilakukan antara lain:
- Membersihkan dan menata rumah
- Berbelanja kebutuhan lebaran seperti makanan, minuman, dan pakaian baru
- Membuat kue-kue lebaran khas Betawi seperti kue lapis, dodol, dan nastar
- Mempersiapkan uang untuk zakat fitrah dan angpao lebaran
- Membeli tiket mudik bagi yang akan pulang kampung
Suasana hiruk pikuk persiapan lebaran sangat terasa di pasar-pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di Jakarta. Jalanan pun mulai dipadati kendaraan pemudik beberapa hari menjelang Idul Fitri.
Tradisi Malam Takbiran di Jakarta
Malam takbiran menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh warga Jakarta, terutama anak-anak dan remaja. Beberapa tradisi yang masih dilakukan saat malam takbiran antara lain:
- Takbir keliling: Arak-arakan keliling kampung sambil mengumandangkan takbir
- Bermain petasan dan kembang api
- Bledugan: Permainan tradisional Betawi menggunakan bambu dan karbit untuk menghasilkan suara ledakan
- Makan bersama di masjid setelah shalat Isya
Meski penggunaan petasan kini dibatasi karena alasan keamanan, namun kemeriahan malam takbiran tetap terasa melalui lantunan takbir yang berkumandang dari masjid-masjid di seluruh penjuru kota.
Advertisement
Shalat Idul Fitri dan Tradisi Halal Bihalal
Puncak perayaan lebaran ditandai dengan pelaksanaan shalat Idul Fitri pada pagi hari. Di Jakarta, shalat Id biasanya dilaksanakan di masjid-masjid besar, lapangan, atau area terbuka lainnya yang mampu menampung ribuan jamaah. Seusai shalat, masyarakat saling bersalaman dan memohon maaf.
Tradisi halal bihalal menjadi agenda wajib setelah shalat Id. Beberapa keunikan tradisi halal bihalal di Jakarta antara lain:
- Silaturahmi selama sepekan: Warga Betawi di beberapa wilayah seperti Cengkareng memiliki jadwal kunjungan selama 7 hari berturut-turut ke rumah kerabat
- Open house: Membuka rumah untuk menerima tamu
- Sungkeman: Tradisi meminta maaf kepada orang tua dengan mencium tangan
- Berbagi makanan dengan tetangga
Halal bihalal tidak hanya dilakukan antar keluarga, tapi juga di lingkungan kerja, sekolah, atau komunitas. Momen ini menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan memupuk kerukunan antar warga.
Kuliner Khas Lebaran di Jakarta
Lebaran di Jakarta tidak lengkap tanpa kehadiran aneka hidangan khas yang menggugah selera. Beberapa menu wajib yang biasa disajikan saat lebaran antara lain:
- Ketupat sayur
- Opor ayam
- Rendang
- Sambal goreng ati
- Semur daging
- Sayur lodeh
- Kue lapis
- Nastar
- Kastengel
- Putri salju
Selain hidangan rumahan, beberapa kuliner khas Betawi juga semakin populer disajikan saat lebaran seperti:
- Dodol Betawi
- Kue cucur
- Kembang goyang
- Roti buaya
- Bir pletok (minuman non-alkohol)
Tradisi tukar rantang atau nyorog juga masih dilakukan sebagian masyarakat Jakarta. Mereka saling bertukar makanan dengan tetangga sebagai bentuk berbagi kebahagiaan di hari raya.
Advertisement
Pakaian dan Penampilan saat Lebaran
Mengenakan pakaian baru saat lebaran menjadi tradisi yang tak lekang oleh waktu. Di Jakarta, nuansa modernitas berpadu dengan sentuhan tradisional dalam berbusana saat Idul Fitri. Beberapa pilihan pakaian yang populer dikenakan saat lebaran antara lain:
- Baju koko dan celana panjang untuk pria
- Gamis atau kaftan untuk wanita
- Batik
- Kebaya modern
Pakaian adat Betawi juga semakin populer dikenakan saat lebaran sebagai bentuk pelestarian budaya. Beberapa contohnya:
- Baju sadariah untuk pria
- Kebaya encim untuk wanita
- Kain batik Betawi
Selain pakaian, masyarakat Jakarta juga memperhatikan penampilan dengan berhias diri dan memakai wewangian. Tradisi memakai parfum atau minyak wangi saat lebaran masih terjaga hingga kini.
Tradisi Mudik dan Arus Balik
Sebagai kota metropolitan yang dihuni oleh banyak pendatang, Jakarta tak lepas dari fenomena mudik saat lebaran tiba. Jutaan warga Jakarta berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Beberapa hal menarik terkait tradisi mudik di Jakarta antara lain:
- Kemacetan panjang di jalur-jalur utama keluar Jakarta
- Lonjakan penumpang di bandara, stasiun, dan terminal bus
- Fenomena mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah atau perusahaan swasta
- Tradisi membawa oleh-oleh khas Jakarta untuk keluarga di kampung
Setelah lebaran usai, Jakarta kembali dipadati oleh arus balik pemudik. Pemerintah DKI Jakarta biasanya menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi kemacetan dan kepadatan saat arus mudik maupun balik.
Advertisement
Ziarah Kubur dan Tradisi Spiritual
Ziarah kubur menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan lebaran di Jakarta. Masyarakat biasanya mengunjungi makam keluarga untuk mendoakan arwah leluhur. Beberapa tradisi terkait ziarah kubur saat lebaran antara lain:
- Membersihkan makam
- Menaburkan bunga
- Membaca yasin dan tahlil
- Berdoa bersama
Selain ziarah kubur, beberapa tradisi spiritual lain yang masih dilakukan sebagian masyarakat Jakarta saat lebaran antara lain:
- Puasa Syawal selama 6 hari di bulan Syawal
- Sedekah dan berbagi dengan kaum dhuafa
- Menggelar pengajian atau tausiyah
Tradisi-tradisi ini mencerminkan kuatnya nilai-nilai keagamaan yang melekat dalam perayaan lebaran di Jakarta.
Perayaan Lebaran Betawi
Sebagai upaya melestarikan budaya Betawi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta rutin menggelar Festival Lebaran Betawi setiap tahun. Acara yang pertama kali diselenggarakan pada 2008 ini menampilkan berbagai atraksi budaya khas Betawi seperti:
- Pertunjukan lenong
- Tari topeng
- Musik gambang kromong
- Palang pintu
- Ondel-ondel
- Bazaar kuliner Betawi
Festival ini biasanya digelar beberapa hari setelah Idul Fitri di lokasi-lokasi ikonik Jakarta seperti Monas, Setu Babakan, atau Lapangan Banteng. Selain sebagai hiburan, acara ini juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat warisan budaya Betawi.
Advertisement
Tantangan Melestarikan Tradisi Lebaran di Jakarta
Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, tradisi lebaran di Jakarta menghadapi sejumlah tantangan untuk tetap lestari. Beberapa faktor yang menjadi tantangan antara lain:
- Perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan yang semakin individualis
- Berkurangnya ruang terbuka untuk kegiatan komunal
- Masuknya budaya asing yang menggeser tradisi lokal
- Kurangnya minat generasi muda untuk mempelajari budaya tradisional
- Mobilitas penduduk yang tinggi sehingga ikatan kekerabatan melemah
Meski demikian, berbagai upaya terus dilakukan untuk menjaga kelestarian tradisi lebaran di Jakarta, baik oleh pemerintah maupun komunitas budaya. Beberapa langkah yang ditempuh antara lain:
- Penyelenggaraan festival budaya secara rutin
- Revitalisasi kampung-kampung Betawi
- Pelestarian kuliner tradisional
- Edukasi budaya di sekolah-sekolah
- Pemberdayaan komunitas budaya
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan tradisi lebaran di Jakarta tetap lestari dan menjadi kebanggaan warga ibu kota.
Kesimpulan
Tradisi lebaran di Jakarta merupakan perpaduan unik antara nilai-nilai keagamaan, budaya Betawi, dan modernitas kota metropolitan. Meski menghadapi berbagai tantangan, semangat untuk melestarikan warisan budaya ini tetap terjaga. Lebaran di Jakarta bukan sekadar perayaan keagamaan, tapi juga momen untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat identitas budaya. Dengan terus menjaga dan mewariskan tradisi-tradisi ini kepada generasi mendatang, diharapkan Jakarta akan tetap memiliki karakter khas dalam merayakan momen istimewa Idul Fitri.
Advertisement
