5 Marga Habib yang Paling Tinggi di Indonesia, Ketahui Asal Usulnya

Marga Al-Attas adalah salah satu dari marga yang paling tinggi di Indonesia. Dalam kasus ini, ada sekitar 2.471 penduduk di Indonesia yang menyandang marga "Al-Attas."

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 07 Sep 2023, 20:10 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2023, 20:10 WIB
Habib Umar bin Hafidz. (Foto: Wikimedia Commons)
Habib Umar bin Hafidz. (Foto: Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Jakarta Gelar "Habib" dalam konteks keturunan Nabi Muhammad adalah sebuah gelar kehormatan yang diberikan kepada orang-orang yang dianggap memiliki garis keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW. Gelar ini dianggap sebagai penghormatan dan pengakuan terhadap hubungan khusus yang dimiliki oleh individu tersebut dengan Nabi Muhammad. Istilah "Habib" secara harfiah dapat diartikan sebagai "yang dicintai" atau "kekasih," yang mencerminkan penghormatan dan cinta kepada orang yang memegang gelar ini.

Dalam konteks Indonesia, para "Habib" semuanya memiliki moyang atau keturunan yang berasal dari Hadramaut, Yaman. Mereka adalah keturunan ulama Hadramaut Yaman yang menyebar dan menyebarkan Islam di seluruh dunia. Populasi "Habib" di Indonesia sangat besar, dan gelar ini umumnya diberikan kepada kaum laki-laki yang dianggap memiliki keturunan Nabi Muhammad SAW.

Marga Habib yang paling tinggi merujuk pada lima marga atau keluarga keturunan Nabi Muhammad yang memiliki jumlah yang lebih banyak atau dianggap lebih tinggi dalam hierarki keturunan tersebut di Indonesia. Dari 114 marga keturunan Nabi Muhammad yang ada di seluruh dunia, lima marga ini dianggap paling dominan atau paling banyak di Indonesia.

Jadi, marga Habib yang paling tinggi mengacu pada kelima keluarga atau marga keturunan Nabi Muhammad yang memiliki representasi paling kuat atau dominan di Indonesia dalam hal jumlah keturunan mereka yang memegang gelar "Habib."

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (9/7/2023), berikut adalah lima marga habib yang paling tinggi di Indonesia.

1. Marga Habib Al-Attas

Marga Al-Attas adalah salah satu dari marga yang paling tinggi di Indonesia. Dalam kasus ini, ada sekitar 2.471 penduduk di Indonesia yang menyandang gelar "Al-Attas." Marga "Al-Attas" adalah salah satu dari banyak marga keturunan Nabi Muhammad yang diakui dalam masyarakat Muslim.

Salah satu tokoh terkemuka yang berasal dari marga "Al-Attas" adalah Al Habib nin Husein Al-Attas atau lebih dikenal dengan sebutan Habib Bungur. Beliau adalah salah satu pemuka agama yang sangat terkenal di tanah Betawi, yang merupakan bagian dari Jakarta, Indonesia. Habib Bungur dikenal karena peran dan pengaruhnya dalam menyebarluaskan agama Islam dan ajaran-ajaran Islam di komunitas Betawi dan sekitarnya.

Sebagai seorang tokoh agama, Habib Bungur memiliki peran penting dalam membimbing dan mengajar masyarakat Betawi tentang ajaran Islam. Dia juga dapat menjadi sumber inspirasi dan panutan bagi umat Muslim di daerah tersebut. Gelar "Habib" yang disandangnya adalah penghargaan atas garis keturunan langsungnya dari Nabi Muhammad SAW, dan ini juga menunjukkan penghargaan dan pengakuan masyarakat Muslim terhadap peran dan pengaruh spiritual yang dimilikinya.

Marga "Al-Attas" yang dipegang oleh tokoh seperti Habib Bungur mencerminkan pentingnya hubungan keturunan dengan Nabi Muhammad dalam masyarakat Muslim, serta peran yang dimainkan oleh mereka dalam mempromosikan dan memahamkan ajaran Islam di Indonesia, khususnya di daerah Betawi.

2. Marga Habib Al Haddad

10 Potret Artis Hadiri Safari Dakwah Habib Umar, Marsha Timothy Jadi Sorotan
Potret artis hadiri safari dakwah Habib Umar bin Hafidz. (Sumber: Instagram/mastercorbuzier)

Marga Al Haddad adalah salah satu marga habib yang paling tinggi di Timur Tengah dan Indonesia. Dalam konteks ini, "Al Haddad" merujuk pada keluarga atau keturunan Nabi Muhammad SAW yang memiliki garis keturunan yang tercatat dan dihormati dalam masyarakat Muslim.

Salah satu tokoh yang berasal dari marga "Al Haddad" adalah Al Habib Al Imam Ahmad Al Haddad bin Abu Bakar bin Ahmad Masrafah bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad Fakih bin Muhammad bin Alwi Ammul Fakih Muqoddam. Gelar "Al Haddad" yang disandang oleh tokoh ini adalah penghargaan atas garis keturunan langsungnya dari Nabi Muhammad SAW.

Ada dua riwayat yang menggambarkan asal mula gelar "Al Haddad." Pertama, dikatakan bahwa tokoh ini sering pergi ke tempat pandai besi, yang bisa menjelaskan mengapa ia dijuluki "Al Haddad," yang dalam bahasa Arab berarti "pandai besi." Kedua, ia dijuluki "Haddadul Qulub," yang dalam bahasa Arab berarti "pandai hati," sesuai dengan sifatnya yang terampil dalam melunakkan hati orang lain saat berdakwah dan menyiarkan agama Islam.

Dengan demikian, marga "Al Haddad" adalah salah satu dari banyak marga yang diakui dalam masyarakat Muslim karena garis keturunan mereka yang terhubung secara langsung dengan Nabi Muhammad SAW. Mereka sering memainkan peran penting dalam penyebaran Islam, pengajaran agama, dan menjaga tradisi keagamaan dalam masyarakat Muslim.

3. Marga Habib As Segaf

Habib Abu Bakar Assegaf Gresik
Habib Abu Bakar Assegaf Gresik (nugresik.or.id)

Marga "As Segaf" adalah salah satu marga keturunan Nabi Muhammad SAW yang memiliki sejarah dan pengaruh yang penting dalam dunia Islam, khususnya di Timur Tengah dan Indonesia. Dalam konteks ini, "As Segaf" merujuk pada keluarga atau keturunan Nabi Muhammad SAW yang memiliki garis keturunan yang tercatat dan dihormati dalam masyarakat Muslim.

Orang yang pertama kali menyandang gelar "As Segaf" adalah Syeikh Wadi Ahgaff Al Habib Al Quthub Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mualadawilah bin Ali. Gelar ini diberikan sebagai penghargaan atas garis keturunan langsungnya dari Nabi Muhammad SAW dan juga untuk mengakui kedudukan serta peran pentingnya dalam masyarakat Muslim pada zamannya.

Dalam konteks sejarah, Syeikh Wadi Ahgaff Al Habib Al Quthub Abdurrahman Assegaf diibaratkan sebagai "atap" atau pelindung bagi bangunan keagamaan dan spiritualitas. Gelar "As Segaf" sendiri berasal dari kata "Saqfun" yang berarti "atap" dalam bahasa Arab. Hal ini mencerminkan peran penting yang dimainkan oleh tokoh ini dalam melindungi, mengayomi, dan menjaga tradisi keagamaan dalam masyarakat Muslim.

Di Indonesia, terdapat sejumlah tokoh dan keluarga yang menyandang marga "As Segaf," seperti Habib Syeh bin Abdul Qodir Assegaf. Mereka sering memainkan peran penting dalam penyebaran Islam, pengajaran agama, dan menjaga tradisi keagamaan dalam masyarakat Muslim Indonesia. Marga "As Segaf" menjadi salah satu dari banyak marga yang dihormati dan diakui dalam masyarakat Muslim karena garis keturunan mereka yang terhubung secara langsung dengan Nabi Muhammad SAW.

4. Marga Habib Alaydrus

Habib Luthfi
Foto: Fajar Eko/ Liputan6.com

Marga "Alaydrus" merupakan salah satu marga keturunan Nabi Muhammad SAW yang memiliki sejarah dan pengaruh penting dalam dunia Islam, terutama di Indonesia. Nama marga ini diambil dari nama seorang tokoh utama dalam marga ini, yaitu Al Habib Abdullah Alaydrus.

Al Habib Abdullah Alaydrus adalah tokoh utama yang pertama kali menyandang marga "Alaydrus." Al Habib Abdullah Alaydrus dikenal sebagai seorang wali ghauts dan pendiri tarekat Aydrusiyyah. Tarekat adalah suatu bentuk ajaran atau jalan spiritual dalam Islam yang mengajarkan praktik-praktik keagamaan dan pengembangan diri.

Gelar "Alaydrus" yang disematkan kepadanya memiliki makna yang dalam. "Alaydrus" berasal dari kata "Syamsus syumus," yang berarti "mataharinya matahari," dan "Muhyin nufus," yang berarti "penghidup jiwa." Gelar ini mencerminkan peran penting Al Habib Abdullah Alaydrus dalam menghidupkan semangat spiritual dan memberikan cahaya bagi jiwa-jiwa umat Islam.

Marga Alaydrus menjadi terkenal di Indonesia dan memiliki banyak pengikut karena ajaran-ajaran spiritual dan tarekat yang diajarkan oleh Al Habib Abdullah Alaydrus. Marga ini menjadi salah satu dari banyak marga yang dihormati dan diakui dalam masyarakat Muslim karena garis keturunan mereka yang terhubung secara langsung dengan Nabi Muhammad SAW serta peran penting mereka dalam menjaga tradisi keagamaan dan spiritualitas dalam Islam.

5. Marga Habib Al-Habsyi

Habib Ali Kwitang Al-Habsy. (Foto: Wikimedia commons/Liputan6.com)
Habib Ali Kwitang Al-Habsy. (Foto: Wikimedia commons/Liputan6.com)

Marga "Al-Habsyi" memiliki sejarah yang penting dalam dunia Islam dan Indonesia. Penyebutan marga ini berawal dari Al-Habib Abu Bakar Al-Habsyi bin Ahmad, seorang tokoh yang memiliki peran signifikan dalam penyebaran agama Islam.

Al-Habib Abu Bakar Al-Habsyi adalah tokoh utama yang pertama kali menyandang marga "Al-Habsyi." Gelar "Al-Habsyi" disematkan kepadanya karena perannya dalam penyebaran agama Islam di negara Habasyah. Habasyah adalah istilah yang merujuk kepada wilayah-wilayah di timur laut Afrika, yang mencakup bagian dari wilayah modern Eritrea, Djibouti, dan Somalia.

Al-Habib Abu Bakar Al-Habsyi tinggal di Habasyah selama 20 tahun untuk menyebarkan ajaran Islam. Kehadirannya di Habasyah memainkan peran penting dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah tersebut.

Gelar "Al-Habsyi" mencerminkan kontribusi besar yang diberikan oleh Al-Habib Abu Bakar Al-Habsyi dalam menyebarluaskan agama Islam di luar wilayah Arab. Hal ini menunjukkan pentingnya peran marga Al-Habsyi dalam sejarah penyebaran Islam di dunia.

Di Indonesia, marga Al-Habsyi memiliki banyak pengikut dan dihormati karena peran leluhur mereka dalam penyebaran agama Islam. Mereka dianggap sebagai keturunan yang terhormat dan diakui karena garis keturunan mereka yang terhubung langsung dengan Nabi Muhammad SAW serta peran penting mereka dalam menyebarkan dan menjaga ajaran Islam di wilayah-wilayah yang luas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya