Biografi Singkat Mahatma Gandhi dan Sejumlah Quote Inspiratif Bapak Kemerdekaan India

Liputan6.com, Jakarta Mahatma Gandhi adalah seorang tokoh sejarah yang sangat terkenal dan dihormati, terutama dalam konteks perjuangannya untuk kemerdekaan India dari penjajahan Inggris pada abad ke-20. Ia adalah seorang pemimpin politik dan spiritual yang menggunakan metode perjuangan non-kekerasan (ahimsa) dan perlawanan sipil (satyagraha) sebagai sarana untuk mencapai kemerdekaan India.

Gandhi lahir pada tanggal 2 Oktober 1869, di Porbandar, India, dan ia dikenal sebagai "Bapak Bangsa India" atau "Mahatma," yang berarti "jiwa besar." Ia memainkan peran sentral dalam perjuangan India untuk merdeka, termasuk melalui kampanye pemboikotan garam, pemboikotan pakaian-pakaian asing, dan protes lainnya.

Salah satu momen paling terkenal dalam sejarah Gandhi adalah "Dandi March" atau "Salt March" pada tahun 1930, ketika ia dan para pengikutnya berjalan sejauh 240 mil untuk memprotes monopoli Inggris atas garam dan untuk memproduksi garam sendiri secara ilegal.

Gandhi adalah simbol perlawanan damai dan keadilan sosial, dan ia memengaruhi pergerakan perjuangan hak sipil dan perubahan sosial di seluruh dunia. Meskipun ia ditembak mati pada tahun 1948 oleh seorang ekstremis, warisannya tetap hidup dan terus menginspirasi banyak orang di seluruh dunia dalam perjuangan untuk perdamaian, hak asasi manusia, dan keadilan.

Selain karena perjuangannya, Mahatma Gandhi juga dikenal karena memiliki kata-kata yang sangat menginspirasi. Ia adalah seorang tokoh yang bijaksana dan telah mengucapkan banyak kutipan inspirasional yang menjadi pedoman bagi banyak orang dalam perjuangan untuk perdamaian, keadilan, dan perubahan sosial.

Untuk mengenal lebih dalam siapa sosok Mahatma Gandhi, berikut adalah biografi singkat dan sejumlah quote paling menginspirasi, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (11/9/2023).

Mohandas Karamchand Gandhi atau yang lebih dikenal dengan Mahatma Gandhi, adalah seorang pengacara India dan nasionalis anti-kolonial, menggunakan perlawanan tanpa kekerasan dalam kampanye untuk kemerdekaan India dari penjajahan Inggris.

Lahir pada tahun 1869 di Gujarat, India, Gandhi belajar hukum di Inner Temple di London. Setelah gagal dalam percobaan untuk praktik di India, ia pindah ke Afrika Selatan pada tahun 1893, di mana ia tinggal selama 21 tahun. Di Afrika Selatan, Gandhi pertama kali menggunakan taktik perlawanan tanpa kekerasan untuk berjuang dalam hak sipil. Aktivisme ini memberinya gelar Mahatma, yang berarti 'jiwa besar'.

Ketika Gandhi kembali ke India pada tahun 1915, ia memimpin kampanye untuk meningkatkan kehidupan petani, petani, dan buruh India. Ia juga mempopulerkan konsep perlawanan tanpa kekerasan, yang dikenal di India sebagai satyagraha, sebuah kata dalam bahasa Sanskerta dan Hindi yang berarti 'berpegang pada kebenaran'. Ini mencakup metode perlawanan sipil seperti boikot dan mogok, tetapi juga penolakan total terhadap segala bentuk kekerasan, bahkan dalam bentuk pembelaan diri. Gandhi menunjukkan dukungannya untuk kaum miskin di pedesaan India dengan menolak pakaian Barat demi dhoti tradisional dan menjalani gaya hidup sederhana dan mandiri. Ia juga sering berpuasa sebagai sarana refleksi diri dan protes politik.

Gandhi terlibat dalam politik India pada tahun 1919 dan bergabung dengan Kongres Nasional India. Ia menjadi pemimpin Kongres pada tahun 1921, tetapi memilih untuk pensiun dari partai tersebut pada tahun 1934 ketika rekan-rekannya gagal sepenuhnya mendukung satyagraha. Namun, Gandhi tetap berkomitmen pada perjuangan kemerdekaan dan dipenjarakan dari tahun 1942 hingga 1944 karena menuntut penarikan Inggris dari India.

Meskipun Gandhi menyambut keluarnya Inggris, ia ingin mempertahankan India yang bersatu di mana masyarakat Hindu, Muslim, dan Sikh dapat hidup berdampingan. Oleh karena itu, ketika Partisi India terjadi pada tahun 1947, Gandhi tidak berpartisipasi dalam perayaan resmi dan malah mengunjungi daerah-daerah yang sangat terkena dampak oleh kekerasan yang terjadi.

Meskipun banyak yang mendukung Gandhi dan ajarannya, beberapa orang Hindu percaya bahwa ia terlalu mendukung Pakistan dan Muslim India. Pandangan tersebut akhirnya menyebabkan pembunuhan Gandhi oleh aktivis nasionalis Hindu militan Nathuram Godse saat pertemuan antar-agama di Delhi pada 30 Januari 1948. Kematian Gandhi diratapi oleh seluruh bangsa, dengan lebih dari satu juta orang bergabung dalam prosesi pemakaman sepanjang lima mil.

Hari ulang tahun Gandhi, yaitu 2 Oktober, diperingati sebagai hari libur nasional di India dan sebagai Hari Internasional Non-Kekerasan di seluruh dunia untuk menghormati warisannya yang besar.

Selain karena perjuangannya, Mahatma Gandhi juga dikenal karena memiliki kata-kata yang sangat menginspirasi. Berikut adalah sejumlah quote Mahatma Gandhi yang telah menginspirasi banyak orang:

1. "The future depends on what we do in the present." (Masa depan bergantung pada apa yang kita lakukan saat ini.)

2. "It’s easy to stand in the crowd but it takes courage to stand alone." (Mudah berdiri di tengah kerumunan, tetapi butuh keberanian untuk berdiri sendirian.)

3. "Our greatest ability as humans is not to change the world, but to change ourselves." (Kemampuan terbesar kita sebagai manusia bukanlah untuk mengubah dunia, tetapi untuk mengubah diri kita sendiri.)

4. "Service without humility is selfishness and egotism." (Pelayanan tanpa kerendahan hati adalah keegoisan dan egoisme.)

5. "It does not require money to live neat, clean, and dignified." (Tidak diperlukan uang untuk hidup rapi, bersih, dan berwibawa.)

6. "My life is my message." (Hidupku adalah pesanku.)

7. "Speak only if it improves upon the silence." (Bicaralah hanya jika itu lebih baik daripada diam.)

8. "Satisfaction lies in the effort, not in the attainment." (Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada pencapaian.)

9. "Relationships are based on four principles: respect, understanding, acceptance and appreciation." (Hubungan didasarkan pada empat prinsip: menghormati, memahami, menerima, dan menghargai.)

10. "Hate the sin, love the sinner." (Benci dosanya, cintai pelakunya.)

11. "It’s easy to stand with the crowd. It takes courage to stand alone." (Mudah berdiri bersama kerumunan. Dibutuhkan keberanian untuk berdiri sendirian.)

12. "Strength does not come from physical capacity. It comes from an indomitable will." (Kekuatan tidak berasal dari kapasitas fisik. Itu berasal dari tekad yang tak tergoyahkan.)

13. "Strength does not come from winning. When you go through hardships and decide not to surrender, that is strength." (Kekuatan tidak datang dari kemenangan. Ketika Anda melewati kesulitan dan memutuskan untuk tidak menyerah, itulah kekuatan.)

14. "Carefully watch your thoughts, for they become your words. Manage and watch your words, for they will become your actions. Consider and judge your actions, for they have become your habits. Acknowledge and watch your habits, for they shall become your values. Understand and embrace your values, for they become your destiny." (Awasi dengan cermat pikiranmu, karena mereka akan menjadi kata-katamu. Kelola dan perhatikan kata-katamu, karena mereka akan menjadi tindakanmu. Pertimbangkan dan nilai tindakanmu, karena mereka telah menjadi kebiasaanmu. Akui dan perhatikan kebiasaanmu, karena mereka akan menjadi nilai-nilaimu. Pahami dan peluk nilai-nilaimu, karena mereka akan menjadi takdirmu.)

15. "The enemy is fear. We think it is hate; but, it is fear." (Musuh adalah ketakutan. Kita berpikir itu adalah kebencian, tetapi sebenarnya itu adalah ketakutan.)

16. "Seek not greater wealth, but simpler pleasure; not higher fortune, but deeper felicity." (Cari bukan kekayaan yang lebih besar, tetapi kesenangan yang lebih sederhana; bukan nasib yang lebih tinggi, tetapi kebahagiaan yang lebih dalam.)

17. "Be the change you are trying to create." (Jadilah perubahan yang ingin Anda ciptakan.)

18. "Our greatest ability as humans is not to change the world, but to change ourselves." (Kemampuan terbesar kita sebagai manusia bukanlah untuk mengubah dunia, tetapi untuk mengubah diri kita sendiri.)

19. "There are two days in the year that we can not do anything, yesterday and tomorrow." (Ada dua hari dalam setahun yang tidak dapat kita lakukan apa-apa, kemarin dan besok.)

20. "In doing something, do it with love or never do it at all." (Dalam melakukan sesuatu, lakukanlah dengan cinta atau jangan lakukan sama sekali.)