Frustasi 12 Kali Gagal Bikin SIM, Pria Ini Nekat Cari Kembaran Gantikan Ujian

Aksi mengelabuhi penguji SIM Terbongkar.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 16 Sep 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2023, 17:00 WIB
Latihan ujian praktik baru SIM C di Polres Pemalang. (Foto: Liputan6.com/Humas Polres Pemalang)
Latihan ujian praktik baru SIM C di Polres Pemalang. (Foto: Liputan6.com/Humas Polres Pemalang)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar orang menganggap ujian mengemudi untuk mendapatkan SIM menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya mulai dari ujian teori hingga ujian praktek selalu punya kesan menyulitkan. Bahkan di tanah air sendiri sempat jadi perdebatan lintasan ujian sim yang mustahil dilewati namun kini sudah dipermudah. 

Beberapa negara lain, ujian SIM masih menjadi beban. Bahkan menjadikan pesertanya sampai frustasi. Seperti kisah seorang pria yang harus 12 kali mengalami kegagalan ujian SIM. Sampai-sampai, pria asal Ghana yang tinggal di Belgia itu menyerah. Ia kemudian nekat mencari seseorang yang punya kesamaan wajah dengannya.

Sudah bisa ditebak, pria yang diketahui bernama Serge itu menjadikan orang asing yang kembar dengannya itu sebagai pengganti ujian SIM. 

Menurut laporan Oddity Central, Serge menemukan orang yang identik dengannya. Perjanjian disepakati, namun kedok pembuatan SIM dengan bantuan orang lain ini terungkap.

Berikut selengkapnya Liputan6.com merangkum kisah pria mencari kembaran demi gantikan ujian membuat SIM melansir dari berbagai sumber, Sabtu (16/9/2023).

Kedok Kemiripan Wajah Terbongkar Saat Ujian SIM

Ilustrasi pengemudi truk
Ilustrasi pengemudi truk. (Photo by hiva sharifi on Unsplash)

Serge, telah berjuang keras selama lebih dari setahun untuk lulus ujian SIM. Meski memiliki SIM di negara asalnya, dia tak bisa menggunakannya di Belgia, terutama karena bagian teoritis dari ujian tersebut membuatnya frustasi. Serge mencoba dan gagal dalam tes sebanyak 12 kali, namun dia tak berniat menyerah.  

Pada akhirnya, Serge memutuskan tindakan nyeleneh dengan mencari seseorang yang mirip dengannya untuk mengikuti ujian atas namanya. Dalam pencariannya, dia bertemu dengan Julien, seorang imigran asal Kongo.

Menariknya, tak hanya memiliki kemiripan fisik, juga telah memiliki SIM Belgia. Mereka sepakat mengikuti ujian di Mons, wilayah Wallonia, dianggap lebih ramah dibanding Flanders.

Sayangnya, harapan mereka bisa mengelabui petugas penguji terbongkar. Ketika Julien memberikan identitas penguji kepada Serge, masalah pun muncul. Penguji itu bukan hanya memandang sebelah mata, tetapi juga mencermati perbedaan wajah mereka. Akibatnya, kedua pria itu ditahan dan menghadapi konsekuensi hukum.

 

 

Aksi Curang Bikin SIM Berujung Bui

Operasi Patuh Jaya Dimulai
Polisi Lalu lintas menilang pengendara sepeda motor saat Operasi Patuh Jaya 2020 di Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2020). Ditlantas Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya 2020 hingga 5 Agustus untuk menertibkan masyarakat dalam berlalu lintas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Serge didakwa melakukan penipuan identitas meskipun menggunakan kartu identitas aslinya. Hal ini mengubah status kartu identitasnya menjadi palsu. Akibatnya, Serge dijatuhi hukuman percobaan satu tahun penjara.

“Tanpa kewaspadaan penguji, dia akan menerima SIM meskipun tak memiliki keterampilan mengemudi,” kata Jaksa penuntut kasus Serge.

Sementara itu, Julien mendapat hukuman dua ratus jam pelayanan masyarakat. Hukumannya akan dilaksanakan dalam satu bulan. Pengacara Serge menyatakan bahwa kliennya masih belum memiliki SIM, tetapi dia memiliki peluang pekerjaan di perusahaan pengemasan lokal yang dapat dijangkau dengan kereta.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya