Liputan6.com, Jakarta Evolusi kamera hadir seiring perkembangan teknologi. Tak heran jika kini semakin banyak fitur kamera canggih untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari kamera besar di industri film, hingga kamera terkecil di dunia yang ukurannya hanya sebesar butiran garam.Â
Kamu tak salah dengar, perusahaan teknologi global Omnivision telah berhasil mencetak sejarah dengan memperkenalkan OVM6948 CameraCubeChip, kamera terkecil di dunia yang ukurannya hanya sebutir garam. Kamera super mungil ini berukuran 0,65 mm x 0,65 mm dan tinggi sekitar 1,158 mm. Inovasi ini membawa pencitraan digital ke tingkat baru.
Dilahirkan dari laboratorium Omnivision, CameraCubeChip didasarkan pada sensor kecil OVM6948. Menariknya kamera ini telah diakui Guinness World Records sebagai sensor gambar terkecil di dunia. Bahkan kini kamera terkecil di dunia sudah dijual bebas di pasaran
Advertisement
Meski mungil, kamera berukuran sebutir garam ini ternyata punya resolusi yang lumayan bagus. Berikut Liputan6.com merangkum penampakan dan keunikan kamera terkecil di dunia melansir dari Oddity Central, Selasa (19/9/2023).
Â
Â
Kamera Terkecil di Dunia Hasilkan Gambar Berukuran Tinggi
Meski berukuran mungil, CameraCubeChip mampu memberikan resolusi tinggi 200 x 200, atau setara dengan 40 KPixel. Hasilnya adalah gambar berkualitas tinggi dari area-area yang paling sensitif di tubuh manusia.Â
Yang lebih menakjubkan lagi, kamera ini adalah satu-satunya chip-on-tip di dunia dengan penerangan bagian belakang. Fungsinya ialah meningkatkan kinerja cahaya rendah untuk membantu mengurangi panas LED.
Kamera terkecil di dunia ini juga dilengkapi dengan bidang pandang lebar mencapai 120 derajat dan rentang fokus yang luar biasa, mulai dari 3 mm hingga 30 mm. Kemampuannya merekam video hingga 30 frame per detik menjadikannya alat yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi. Selain itu, output analognya mampu mengirimkan sinyal hingga lebih dari 4 meter dengan tingkat gangguan yang minimal.
Advertisement
Kamera Terkecil di Dunia untuk Telusuri Organ Manusia
Menurut situs web Omnivision, konsumsi daya sensor yang rendah juga berperan dalam mengurangi panas yang dihasilkan di ujung distal endoskopi. Hal ini bukan hanya meningkatkan kenyamanan pasien tetapi juga memungkinkan prosedur berdurasi lebih lama, memberikan keuntungan signifikan dalam praktik medis.
Keunggulan ukurannya memungkinkan pemasangan pada instrumen medis yang paling diminati, termasuk kawat pemandu sekali pakai, endoskopi, dan kateter dengan diameter sekecil 1,0 mm. Mulai dari prosedur medis seperti neurologi, oftalmologi, THT, kardiologi, ortopedi, urologi, ginekologi, dan artroskopi.
Inovasi ini bukan hanya prestasi teknologi yang mengesankan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mengubah dunia kedokteran dan berbagai industri fotografi. Omnivision telah membuktikan kembali bahwa inovasi dalam dunia pencitraan digital dapat membawa manfaat besar bagi manusia.
Â
Â
Â