Liputan6.com, Jakarta Kamis Putih merupakan salah satu perayaan agama bagi umat Kristen, di mana mengenang peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang kematian Yesus Kristus. Dalam tradisi Kristen, Kamis Putih juga dikenal sebagai Hari Perjamuan Terakhir atau Hari Pekan Suci.
Perayaan ini jatuh pada tanggal 28 Maret, sebelum Jumat Agung yang merupakan hari kematian Yesus. Pada Kamis Putih, umat Kristen mengingat peristiwa-peristiwa penting seperti perjamuan terakhir dan pengkhianatan Yesus oleh Yudas Iskariot.
Salah satu momen yang paling berkesan dalam perayaan ini, adalah saat Yesus melakukan perjamuan terakhir bersama para murid-Nya. Perjamuan terakhir ini menjadi simbol dari Ekaristi atau Sakramen Perjamuan Kudus dalam ajaran Kristen. Umat Kristen merayakan perjamuan ini sebagai bentuk penghormatan, serta pengingat akan pengorbanan Yesus atas dosa-dosa umat manusia.
Advertisement
Kamis Putih juga mengingatkan umat Kristen akan pengkhianatan yang dilakukan oleh Yudas, salah satu murid Yesus yang menjual-Nya dengan harga tiga puluh keping perak. Pengkhianatan ini menjadi momen yang sangat pahit bagi Yesus, di mana menjadi bagian penting dalam perayaan Kamis Putih.
Berikut ini perayaan Kamis Putih yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/3/2024).
Perayaan Kamis Putih
Paskah adalah momen sakral yang memperingati kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat yang diyakini naik ke surga. Lebih dari sekadar hari peringatan, Paskah dianggap sebagai kemenangan bagi umat manusia atas kematian, karena Yesus Kristus mengorbankan dirinya sebagai tebusan atas dosa-dosa manusia. Kehadiran-Nya memberikan pengharapan bagi umat-Nya, karena mereka yang percaya telah ditebus oleh darah Yesus Kristus.
Peristiwa Paskah terjadi tiga hari setelah Yesus Kristus disalibkan, menandai hari kebangkitan-Nya dari kematian. Ini dianggap sebagai bukti bahwa kehidupan Yesus adalah abadi, dan pemberian kehidupan kekal tersebut diberikan kepada umat manusia. Oleh karena itu, Paskah bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah pengingat akan anugerah yang diberikan kepada umat manusia melalui kebangkitan Kristus.
Rangkaian Perayaan Paskah dalam agama Kristen merupakan momen yang sangat penting bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Salah satu momen yang istimewa dalam rangkaian perayaan Paskah adalah Kamis Putih. Kamis Putih adalah hari di mana umat Kristen memperingati peristiwa-peristiwa terakhir dalam kehidupan Yesus sebelum Ia disalibkan. Kamis Putih merupakan momen yang penuh dengan makna dan simbol. Pada hari ini, umat Kristen mengenang saat Yesus mengadakan Perjamuan Malam terakhir dengan para murid-Nya, yang kemudian menjadi dasar dari Sakramen Ekaristi dalam agama Kristen. Yesus juga mencuci kaki para murid-Nya dalam tindakan kasih sayang yang mengajarkan pentingnya pelayanan dan pengorbanan
Kamis Putih adalah salah satu hari penting bagi umat Kristen yang jatuh pada hari Kamis sebelum Paskah. Pada hari ini, umat Kristen mengenang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi menjelang kematian Yesus Kristus. Kamis Putih dimulai dengan Perjamuan Malam Terakhir, di mana Yesus memberikan sakramen Ekaristi kepada para murid-Nya. Dalam perjamuan ini, Yesus mencuci kaki para murid-Nya sebagai contoh kasih dan pelayanan. Tindakan ini mengajarkan pentingnya kerendahan hati dan pelayanan kepada sesama.
Selain itu, pada Kamis Putih, umat Kristen juga mengenang saat Yesus mengalami penderitaan dalam doa di Taman Getsemani sebelum penangkapannya. Yesus berjuang dalam doa untuk menerima kehendak Bapa di tengah ketakutan dan penderitaan-Nya. Kamis Putih adalah momen yang sakral bagi umat Kristen. Di dalamnya terkandung makna penuh kasih dan pelayanan yang diberikan oleh Yesus Kristus. Umat Kristen dipanggil untuk menghayati makna ini dalam kehidupan sehari-hari, dengan melayani dan mencintai sesama seperti yang dilakukan oleh Yesus.
Advertisement
Sejarah dan Tradisi Kamis Putih dalam Perayaan Paskah
Kamis Putih memiliki akar dalam praktik-praktik awal gereja Kristen, menandai momen penting dalam kisah keselamatan umat manusia menurut keyakinan Kristen. Awalnya, Kamis Putih dirayakan sebagai hari persekutuan umum antara para pendeta dan jemaat. Dalam gereja Kristen purba, Kamis Putih ditandai dengan misa khusus di mana uskup menguduskan minyak suci sebagai bagian dari persiapan bagi mereka yang akan dibaptis pada malam Paskah. Praktik ini memberikan kesempatan bagi umat untuk merenungkan persembahan Kristus dan pentingnya kesucian dalam hidup rohani.
Perkembangan berlanjut pada tahun 1956 ketika gereja-gereja Katolik Roma, mulai merayakan Kamis Putih dengan liturgi pagi yang menekankan pentahbisan minyak suci. Tradisi ini memberikan landasan bagi perayaan liturgis masa depan, dengan liturgi malam tetap menjadi waktu untuk memperingati Pentahbisan Ekaristi dalam persekutuan umum. Selain itu, Kamis Putih juga dikenal dengan tradisi membasuh kaki 12 orang, mengingat ajaran Kristus ketika Ia membasuh kaki para murid-Nya sebelum perjamuan terakhir. Tradisi ini tidak hanya diamalkan dalam Gereja Katolik Roma, tetapi juga dalam Gereja Ortodoks Timur, menambahkan dimensi penting dalam perayaan liturgis Kamis Putih.
Warna liturgi juga memegang peran penting dalam menandai Kamis Putih. Setiap warna memiliki simbolisme dan makna yang mendalam, mencerminkan sifat dasar dari misteri iman yang sedang dirayakan serta perjalanan spiritual umat Kristiani selama tahun liturgi. Pemilihan warna liturgis sering kali dipengaruhi oleh interpretasi simbolisme yang berbeda dalam berbagai budaya dan masyarakat, menambahkan kekayaan dalam ekspresi liturgis global. Dengan demikian, Kamis Putih tidak hanya menjadi hari peringatan dalam tradisi Kristen, tetapi juga sebuah momen untuk merenungkan makna keselamatan, kesucian, dan pelayanan yang diilhami oleh ajaran Kristus.
Hikmah Memperingati Paskah
Perayaan Paskah tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kemenangan Kristus atas kematian, tetapi juga menghadirkan sejumlah kebaikan dan harapan bagi umat Kristen. Di antara himpunan manfaat yang terkandung dalam peringatan Paskah, terdapat beberapa hal yang patut untuk disorot:
Penyelamatan dari Kegelapan Menuju Terang
Dunia seringkali dipenuhi dengan kegelapan dan keburukan yang membuat manusia merasa kehilangan harapan dalam hidupnya. Paskah membawa kabar baik bahwa Kristus telah bangkit dari kematian, memberikan pengharapan yang baru bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Bagi yang memperingati Paskah, ini adalah panggilan untuk meninggalkan jalur kegelapan dan mengikuti Kristus sebagai Juru Selamat menuju kehidupan yang penuh terang.
Transformasi dari Kehidupan Lama ke Kehidupan Baru
Kehidupan manusia seringkali dipenuhi dengan kesulitan dan kegagalan moral. Namun, kebangkitan Kristus memberikan ajaran tentang kemungkinan perubahan. Melalui Paskah, umat Kristen diajak untuk meninggalkan kebiasaan buruk dan dosa-dosa masa lalu, serta memulai kehidupan yang baru sesuai dengan ajaran Kristus. Ini merupakan panggilan untuk melakukan transformasi moral dan spiritual yang mendalam.
Mengatasi Halangan dan Mendekat kepada Tuhan
Kristus telah menghapuskan segala batu penghalang yang dibuat oleh kejahatan, membuka jalan bagi umat-Nya untuk mendekat kepada-Nya. Perayaan Paskah memperingatkan bahwa Kristus telah membuka jalan menuju surga, dan umat Kristen diajak untuk mengikuti-Nya dengan setia. Ini mencakup pengabdian kepada Tuhan dan ketaatan terhadap ajaran-Nya, sehingga dapat menjadi teladan yang setia dalam menjalani kehidupan Kristen.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang makna Paskah, umat Kristen diarahkan untuk memperoleh kebaikan-kebaikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Paskah bukan hanya sekadar peringatan sejarah, tetapi juga sebuah panggilan untuk pertobatan, transformasi dan keselamatan bagi semua umat manusia.
Advertisement