10 Mata Uang Terendah di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Daftar mata uang terendah di dunia

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 06 Mei 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi mata uang, dolar, rupiah
Ilustrasi mata uang, dolar, rupiah. (Photo created by 8photo on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Mungkin Anda tidak menyadari, namun di dunia ini terdapat daftar yang mengejutkan tentang mata uang terendah di dunia. Fenomena ini memperlihatkan betapa dinamisnya pasar keuangan global. Dari uang logam hingga denominasi yang hampir tak bernilai, beberapa negara memiliki mata uang terendah di dunia yang memicu rasa ingin tahu yang besar.

Mengupas lebih dalam, ada faktor-faktor menarik yang memengaruhi nilai mata uang terendah di dunia. Perbedaan ekonomi, stabilitas politik, dan kebijakan moneter merupakan beberapa aspek yang dapat memberikan gambaran yang menarik. Tidak jarang, mata uang terendah di dunia menjadi sorotan dalam analisis keuangan global, menggugah rasa ingin tahu untuk memahami lebih lanjut tentang dinamika ekonomi di belahan bumi yang berbeda.

Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa fenomena mata uang terendah di dunia juga menimbulkan pertanyaan yang menarik. Bagaimana kondisi ekonomi di negara-negara yang memiliki mata uang dengan nilai terendah? Apakah ada peluang atau risiko tersembunyi yang dapat dipelajari dari pergerakan nilai mata uang tersebut? Ini hanyalah sedikit dari sekian banyak pertanyaan yang bisa muncul saat membahas tentang daftar mata uang terendah di dunia.

Untuk daftar lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber daftar mata uang terendah di dunia, pada Senin (6/5).

1. Rial Iran (IRR)

Mata Uang Rial, Iran
Salah satu mata uang sampah di dunia (foto: therichest.com)

Mata uang Rial Iran telah lama menjadi salah satu yang paling rendah nilainya di dunia, sejak mengalami devaluasi yang terus berlanjut sejak tahun 1979. Devaluasi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari perang berkepanjangan di negara ini yang membuat kondisi ekonomi sulit, hingga sanksi ekonomi yang diterapkan oleh komunitas internasional sebagai tanggapan terhadap program nuklir negara tersebut. 

Sanksi ekonomi ini, terutama yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, telah memberikan tekanan tambahan terhadap nilai Rial Iran. Sebagai contoh, pada kurs Senin (6/5/2024), nilai tukar 1 dolar Amerika setara dengan 42.062 IRR, namun nilai ini terus berfluktuasi sesuai dengan pergerakan pasar.

2. Dong Vietnam (VND)

Dong Vietnam merupakan mata uang negara Asia Tenggara yang juga termasuk dalam kategori mata uang terendah di dunia. Devaluasi Dong Vietnam terkait erat dengan kondisi ekonomi negara tersebut yang menghadapi sejumlah tantangan. 

Pemerintah Vietnam telah aktif berupaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi, namun nilai Dong Vietnam masih terus melemah. Pada saat ini, nilai konversi 1 dolar Amerika setara dengan 25.390 VND, namun angka ini juga dapat berubah mengikuti dinamika pasar.

3. Kip Laos (LAK) 

Mata Uang KIPs, Laos
Salah satu mata uang sampah di dunia (foto: therichest.com)

Mata uang Kip dari Laos telah mengalami perjalanan yang serupa dengan mata uang lainnya dalam daftar ini. Nilainya yang semakin merosot terkait dengan berbagai faktor, termasuk peningkatan utang luar negeri yang signifikan, mencapai lebih dari 100 persen PDB negara. Krisis keuangan pada tahun 1990-an juga berkontribusi terhadap penurunan nilai Kip Laos. 

Meskipun pemerintah Laos telah berusaha keras untuk memperbaiki kondisi ekonomi, namun nilai tukar tetap terjaga rendah. Saat ini, nilai 1 dolar AS setara dengan 21.294 LAK, tetapi nilai ini juga terus mengalami fluktuasi mengikuti dinamika pasar global.

4. Leone Sierra Leone (SLL)

Mata uang Leone dari Sierra Leone merupakan salah satu yang masuk ke dalam daftar mata uang terendah di dunia. Nilai konversinya yang menunjukkan 1 dolar AS setara dengan 22.635 SLL mencerminkan kondisi ekonomi negara yang mengalami sejumlah tantangan. 

Salah satu penyebab nilai mata uang yang rendah adalah perang berkepanjangan yang telah berlangsung di Sierra Leone, mengakibatkan berbagai masalah ekonomi yang mempengaruhi nilai mata uang negara tersebut. Tidak hanya itu, kondisi ini juga diperburuk dengan tingginya tingkat kemiskinan di Sierra Leone, yang kemudian semakin terpukul oleh munculnya wabah virus Ebola yang melanda beberapa wilayah di Afrika.

5. Rupiah Indonesia (IDR)

Ilustrasi Mata Uang Rupiah
Ilustrasi Mata Uang Rupiah. Kredit: Mohamad Trilaksono (EmAji) via Pixabay

Rupiah Indonesia merupakan salah satu mata uang yang telah lama masuk ke dalam daftar mata uang terendah di dunia. Sejak krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1990-an, nilai tukar Rupiah terus mengalami fluktuasi. 

Meskipun pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi, namun dampaknya belum sepenuhnya terasa pada nilai tukar Rupiah. Pada Jumat (5/01/2024), nilai tukar 1 dolar AS setara dengan Rp16.030, menunjukkan bahwa Rupiah masih bertahan di posisi yang rendah dalam pasar valuta asing.

6. Som Uzbekistan (UZS)

Uzbekistan, negara yang dahulu merupakan bagian dari Uni Soviet, memiliki mata uang Som yang juga tergolong dalam kategori mata uang terendah di dunia. Dengan nilai konversi 12.649 UZS per satu dolar AS, Som Uzbekistan menunjukkan adanya tekanan ekonomi global yang berdampak pada nilai mata uang negara ini. 

Uzbekistan mengalami berbagai masalah ekonomi global, mulai dari krisis keuangan tahun 2007-2008, dampak pandemi COVID-19, hingga gangguan pasar energi dan agresi Israel di Jalur Gaza yang mempengaruhi stabilitas ekonomi regional. Meskipun demikian, Uzbekistan berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan di tahun 2023 sebesar 5,50 persen, namun nilai Som masih terhitung rendah jika dibandingkan dengan mata uang lainnya.

7. Franc Guinea (GNF)

Guinea, salah satu negara di Afrika yang kaya akan sumber daya alam seperti emas, mineral, dan beragam kekayaan lainnya, menghadapi tantangan serius dalam kondisi ekonomi dan sosialnya. Meskipun memiliki potensi ekonomi yang besar, negara ini masih mengalami masalah kemiskinan yang sangat parah dan permasalahan ekonomi yang rumit. 

Hal ini tercermin dalam nilai tukar mata uang Franc Guinea (GNF), di mana satu dolar Amerika setara dengan 8.579 GNF. Penurunan nilai mata uang ini mencerminkan sejumlah faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi stabilitas ekonomi Guinea.

8. Guaraní Paraguay (PYG)

Perekonomian Paraguay, negara yang terletak di Amerika Selatan, mengalami ketidakstabilan yang signifikan selama tahun 2023. Hal ini tercermin dalam penurunan drastis nilai tukar mata uang Guaraní Paraguay (PYG), di mana 1 dolar AS setara dengan 7.474 PYG. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi turunnya ekonomi Paraguay termasuk inflasi yang tinggi, peningkatan tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan yang meningkat, dan masalah korupsi yang merajalela. Kondisi ini menunjukkan perlunya langkah-langkah yang tepat dan komprehensif dari pemerintah Paraguay untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi.

9. Shilling Uganda (UGX)

Uganda, di bawah pemerintahan Idi Amin pada masa lalu, mengalami beberapa kemunduran yang berdampak pada kondisi ekonomi negara ini. Kebijakan imigrasi yang tidak efektif dan dampak negatif terhadap perekonomian serta hambatan dalam pembangunan negara menyebabkan nilai konversi satu dolar AS menjadi 3.777 UGX. 

Hal ini menunjukkan perubahan yang signifikan dari tahun sebelumnya, di mana Uganda tidak termasuk dalam daftar mata uang terendah di dunia. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Uganda perlu melakukan reformasi ekonomi yang lebih mendalam dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.

10. Dinar Iraq (IQD)

Dinar Iraq (IQD) masuk dalam daftar mata uang termurah di dunia dengan nilai yang terus menurun seiring dengan sejumlah faktor yang mempengaruhi ekonomi negara tersebut. Faktor-faktor tersebut meliputi berakhirnya Revolusi Islam pada tahun 1979 yang diikuti oleh penarikan investor asing, program nuklir yang kontroversial, perang Iran-Irak yang mengakibatkan sanksi ekonomi, dan kerusuhan politik yang terjadi pada pertengahan tahun 2023. 

Kerusuhan ini berkontribusi signifikan terhadap penurunan nilai Dinar Iraq dari 1.460 IQD menjadi 1.310 IQD. Hingga saat ini, nilai mata uang Dinar tidak pernah lebih dari angka 1.300 IQD, menunjukkan tantangan yang kompleks dalam memperbaiki stabilitas ekonomi negara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya