Ibukota Arab Saudi dengan Wajah Barunya, Destinasi Wisata yang Tidak Terduga

Kota Riyadh yang terus berkembang.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 28 Mei 2024, 18:20 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2024, 18:20 WIB
Jalanan di Kota Riyadh
Pandangan udara menunjukkan jalan raya yang sepi karena pandemi COVID-19 pada hari pertama perayaan Idul Fitri di ibu kota Saudi, Riyadh, Senin (24/5/2020). Arab Saudi memberlakukan jam malam 24 jam selama lima hari libur Hari Raya Idul Fitri 1441 H, dari 23 Mei 2020. (FAISAL AL-NASSER/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Ibukota Arab Saudi menampilkan wajah barunya dengan semangat yang menginspirasi. Di tengah Kota Riyadh, ibukota Arab Saudi, transformasi signifikan terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Bukan lagi sekadar pusat administratif, Riyadh telah menjadi tempat yang menghadirkan nuansa modern dan terbuka. Kota ini adalah jantung ekonomi dan keuangan utama yang berdiri megah di atas dataran padang gurun di tengah negara.

Sebagai kota kelahiran Kerajaan Arab Saudi (KSA), Riyadh mencampurkan kekayaan sejarah yang tersimpan di dalam istana-istana kuno dengan gedung pencakar langit modern, mal-mal besar, dan restoran mewah. Setiap sudut ibukota Arab Saudi memancarkan daya tarik yang menggoda, dari arsitektur megah hingga kesempatan belanja yang melimpah.

Tidak hanya itu, keberanian warga di ibukota Arab Saudi terlihat dalam gaya berpakaian yang semakin beragam. Dari jilbab dengan sentuhan kekinian hingga gaya santai yang menarik perhatian, kota Riyadh memperlihatkan keberagaman dan kemajuan yang menginspirasi.

Melihat perkembangan yang signifikan pada ibukota Arab Saudi ini, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi seputar kota Riyadh dan destinasi-destinasi yang bisa dikunjungi, pada Selasa (28/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh

Riyadh
Riyadh ialah ibu kota Arab Saudi yang terletak di kawasan Nejd

Riyadh adalah kota dan ibu kota Arab Saudi. Nama kota ini berasal dari jamak kata Arab "rawḍah," yang berarti taman atau padang rumput, dinamai demikian karena kesuburan alami yang diberikan oleh lokasinya di pertemuan Wadis Ḥanīfah dan Al-Baṭḥāʾ.

Pemandangan spektakuler Riyadh dari udara, yang diterangi cahaya kota di malam hari, mengingatkan pada padang rumput eponimnya; laut cahaya terang di tengah padang pasir seolah-olah kebun bunga yang bercahaya tiba-tiba mekar di antara kontur gelapnya.

Kota ini terletak di Minṭaqat Al-Riyāḍ, salah satu dari 13 provinsi di negara tersebut, dan terletak di bagian tengah baik negara maupun Semenanjung Arab yang lebih besar. Sedikit dari kota-kota dunia yang telah bertransformasi secepat Riyadh, yang berkembang dari desa kecil yang berbenteng di padang gurun pada abad ke-17 menjadi metropolis modern dengan beberapa juta penduduk pada abad ke-20. Luas kota ini mencapai 600 mil persegi (1.550 kilometer persegi). Penduduk pada tahun 2010 mencapai 5.188.286 orang.

 

Kehidupan Budaya di Riyadh 

Riyadh dipilih sebagai ibu kota budaya dunia Arab oleh UNESCO pada tahun 2000. Kota ini memiliki banyak pusat budaya. Salah satunya adalah Pusat Sejarah Raja ʿAbd al-ʿAzīz—sebuah kumpulan bangunan yang direstorasi termasuk masjid, perpustakaan, dan ruang konferensi. Pusat ini, yang dibangun di kompleks bekas istana kerajaan, dirancang untuk menampilkan sejarah pembentukan dan perkembangan kerajaan serta Semenanjung Arab secara umum. 

Sejumlah fasilitas budaya lainnya juga terletak di Riyadh, termasuk Museum Nasional yang menampung berbagai karya budaya, termasuk dokumen dan barang-barang antik, serta Perpustakaan Nasional. Kota ini dihiasi oleh sejumlah taman, pasar, dan taman umum, dan restoran yang menawarkan masakan Arab dan internasional juga sangat banyak.

Al-Jinādiriyyah, sebuah festival warisan nasional dan budaya, adalah acara utama yang diselenggarakan setiap tahun di dekat Riyadh. Salah satu festival budaya terbesar di dunia Arab, Al-Jinādiriyyah menampilkan selebritas Arab, Muslim, dan internasional yang berpartisipasi dalam diskusi panel, forum intelektual, dan sesi puisi. 

Selain itu, Al-Jinādiriyyah menawarkan pameran, belanja, pertunjukan budaya, dan perlombaan unta. Festival ini, yang diselenggarakan oleh Garda Nasional dan berlangsung selama bulan Februari, menarik banyak pengunjung dan peserta.

Berikut adalah lima pengalaman wisata penting yang harus Anda alami di Riyadh:

 

 


Jembatan Langit: Petualangan panoramik yang mendebarkan

Arab Saudi Siap Jadi Destinasi Wisata Terbaik di Dunia
Pemandangan Kota Riyadh, Arab Saudi, 9 Maret 2018. Pangeran Sultan bin Salman mengatakan maksudnya untuk menjadikan Arab Saudi sebagai destinasi terbaik dunia kepada peserta tahunan konferensi Travel Dunia dan Dewan Turis (WTTC). (AP Photo/Amr Nabil)

Terletak 300 meter di atas Riyadh yang panas, Jembatan Langit yang melengkung menawarkan pengunjung pemandangan dari ketinggian atas lanskap kota yang luas.

Keajaiban arsitektur ini menggantung di antara dua menara ikonik Kingdom Centre, memberikan pengalaman yang mengagumkan di ibukota.

Ketika Anda melangkah ke jembatan dengan lantai kaca, Anda dapat melihat pemandangan panoramik dari skyline Riyadh yang terus berkembang,dari gedung pencakar langit yang berkilauan hingga luasnya padang pasir Arab.

Museum Nasional Arab Saudi: Memasuki sejarah

Ditempatkan dalam bangunan modernistik yang mencolok, museum ini memamerkan artefak dan pameran yang melacak warisan kerajaan dari peradaban kuno hingga saat ini.

Berjalanlah melalui lorong-lorong museum dan kagumi artefak yang dibuat dengan detail, termasuk tembikar kuno, tekstil rumit, dan karya seni tak ternilai. Lihatlah ukiran batu yang evokatif, model, dan rekonstruksi skala penuh dari makam Nabataean dari Madain Saleh.

Jelajahi pameran luar museum untuk wawasan tentang lanskap alam dan keajaiban arkeologi Saudi Arabia.

Al Masmak Palace: Menemukan warisan Saudi

Temukan masa lalu kerajaan Saudi Arabia di Al Masmak Palace, sebuah benteng bersejarah di tengah Riyadh.

Dibangun pada abad ke-19 dan dikelilingi oleh pasir, istana berbahan bata ini menjadi latar belakang untuk momen-momen penting dalam sejarah kerajaan, termasuk serangan melawan Rashīds pada tahun 1902 oleh Ibn Saʿūd, yang merebut kembali Riyadh.

Saat Anda menjelajahi ruangan-ruangan yang dihiasi dengan indah dan benteng yang menjulang tinggi, carilah foto-foto menarik tentang Saudi Arabia dari tahun 1912 hingga 1937.

Wadi Namar: Oase di padang pasir

Kabur dari keramaian kota dan menuju ke oase Wadi Namar, area hijau yang dibangun di samping Bendungan Namar sepanjang 2 km.

Taman ini memiliki danau dan bendungan industri, dan Anda dapat berjalan atau bersepeda di sepanjang jalur yang membentang lebih dari 2.000 meter.

Stal makanan dan area piknik juga tersedia untuk bersantai dan melarikan diri dari keriuhan perkotaan. Untuk anak-anak, ada area bermain dan kesempatan untuk memberi makan bebek-bebek yang tinggal di sana.

Boulevard Riyadh City: Tempat budaya dan bisnis bertemu

Rasakan energi yang menyala di boulevard Riyadh, pusat hiburan terbesar di kota ini, di mana budaya dan bisnis bertemu dalam tampilan cahaya dan suara yang memukau.

Melintasi distrik bisnis pusat kota, Boulevard Riyadh City menawarkan berbelanja desainer, bersantap mewah, dan opsi hiburan - termasuk pertunjukan teater di Bakr Al-Sheddi Theater, balapan go-kart, dan berski di 'zona salju'.

Juga terdapat air mancur yang berwarna-warni yang dikelilingi oleh kursi luar ruangan dan dalam ruangan di mana Anda dapat menonton pertunjukan air yang mengesankan.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya