5 Penyebab Amandel Bengkak, Lengkap dengan Cara Efektif Mengatasinya

Kenali penyebab utama amandel bengkak dan atasi gejalanya dengan cepat:. Ini akan membantu menjaga kesehatan tenggorokan agar tetap prima dan terhindar dari masalah serius.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 02 Agu 2024, 19:37 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2024, 19:37 WIB
Ilustrasi tonsilitis, radang amandel
Ilustrasi tonsilitis, radang amandel. (Image by Lifestylememory on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Amandel yang bengkak sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman dan berbagai masalah kesehatan. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan menelan dan bernapas. Biasanya, amandel yang bengkak juga disertai dengan gejala lain seperti sakit tenggorokan dan demam.

Penyebab utama pembengkakan amandel adalah infeksi, baik yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Infeksi ini dapat memicu peradangan dan pembengkakan pada jaringan amandel. Selain itu, faktor lain seperti alergi dan iritasi juga dapat berkontribusi.

Untuk menangani amandel yang bengkak, penting untuk mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan mempercepat proses penyembuhan.

Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengatasi amandel bengkak, dilansir dari berbagai sumber oleh Liputan6.com pada Jumat (2/8/2024).

1. Penyebab Amandel Bengkak

Ilustrasi tonsilitis, radang amandel
Ilustrasi tonsilitis, radang amandel. (Photo Copyright by Freepik)

1. Infeksi Virus

Infeksi virus seperti flu atau pilek sering kali menjadi biang keladi amandel bengkak. Virus ini dapat menyebabkan peradangan pada amandel, yang berujung pada pembengkakan dan rasa nyeri di tenggorokan.

2. Infeksi Bakteri

Bakteri streptokokus adalah salah satu penyebab umum radang tenggorokan dan amandel bengkak. Infeksi ini memerlukan penanganan dengan antibiotik untuk penyembuhan dan pencegahan komplikasi lebih lanjut.

3. Alergi

Reaksi alergi terhadap makanan atau lingkungan sekitar juga bisa menyebabkan amandel bengkak. Paparan alergen dapat memicu reaksi peradangan yang membuat amandel membengkak.

4. Iritasi

Paparan terhadap asap rokok atau bahan kimia dapat menyebabkan iritasi pada amandel. Iritasi ini bisa memicu peradangan dan pembengkakan, membuat amandel terasa tidak nyaman.

5. Kebiasaan Buruk

Kebiasaan seperti mengonsumsi makanan pedas atau minuman dingin secara berlebihan juga dapat memperburuk kondisi amandel. Kebiasaan ini dapat memperparah peradangan yang sudah ada.

2. Cara Mengatasi Amandel Bengkak

Amandel Sering Bengkak, Waspada Tonsil Stone
Pernahkah Anda mendapati ada sesuatu di bagian amandel atau tonsil yang berwarna putih kekuningan yang nampak seperti batu?

1. Konsumsi Obat Pereda Nyeri

Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan pada amandel. Selain itu, obat-obatan ini juga dapat membantu menurunkan demam yang sering menyertai kondisi tersebut.

2. Beristirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup sangat penting untuk memulihkan kondisi tubuh. Selama masa istirahat, sistem kekebalan tubuh akan bekerja lebih optimal dalam melawan infeksi dan mengurangi pembengkakan pada amandel dengan lebih cepat.

3. Minum Banyak Cairan

Mengonsumsi banyak cairan seperti air putih, sup, dan jus sangat dianjurkan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Cairan-cairan ini juga berperan dalam melunakkan tenggorokan dan mengurangi iritasi pada amandel.

4. Kumur dengan Air Garam

Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu meredakan nyeri tenggorokan serta mengurangi peradangan. Caranya, campurkan satu sendok teh garam dengan segelas air hangat, lalu gunakan untuk berkumur beberapa kali sehari.

5. Menghindari Iritan

Hindari paparan asap rokok dan bahan kimia yang dapat memperburuk kondisi amandel. Mengurangi kontak dengan iritan ini dapat membantu mencegah peradangan semakin parah dan mempercepat proses penyembuhan.

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi amandel yang bengkak, kamu bisa lebih cepat pulih dan merasa nyaman kembali. Namun, jika gejala terus berlanjut atau semakin memburuk, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya