Liputan6.com, Jakarta Gaya hidup berlebihan sering menjadi masalah utama perekonomian keluarga. Seperti sebuah kejadian viral, seorang remaja pengangguran di India nekat melakukan mogok makan selama tiga hari agar ibunya yang berjualan bunga di luar kuil mau membelikannya iPhone. Kisah ini mengundang kontroversi.
Remaja yang tak disebutkan identitasnya itu, terekam dalam sebuah video viral saat mengaku melakukan mogok makan sebagai bentuk pemerasan emosional terhadap ibunya. Video ini pertama kali dibagikan oleh jurnalis India, Abhishek, melalui platform X (sebelumnya Twitter). Dalam video tersebut, sang ibu tampak tertekan dengan wajah yang mengungkapkan segala beban emosional yang ia rasakan.
Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Rabu (28/8/2024), ibu tersebut bekerja keras mencari nafkah dengan berjualan bunga di sebuah kuil di India, namun tetap terpaksa mengalah dan membelikan putranya iPhone setelah tiga hari tidak makan.
Advertisement
Aksi nekat remaja ini memicu perdebatan sengit di dunia maya, dengan banyak pengguna media sosial mengkritik sikapnya yang dinilai tidak peka terhadap kondisi ekonomi keluarganya. Video tersebut telah ditonton lebih dari satu juta kali.
Ibu Berharap Putranya Bisa Kembalikan Uang
Wanita itu, yang hanya dikenal sebagai seorang pedagang bunga di luar kuil, berharap putranya bisa mengembalikan uang yang digunakan untuk membeli iPhone. Meskipun sang ibu akhirnya menyerah pada tuntutan putranya, ia mengaku kecewa dengan situasi tersebut.
“Ibu anak laki-laki ini berjualan bunga di luar kuil. Anak laki-laki itu bersikeras membeli iPhone dan melakukan mogok makan selama 3 hari,” ujar pemilik akun dalam video viral tersebut.
Meski harus menuruti keinginan putranya, ibu tersebut berharap putranya bisa mendapatkan uang untuk mengganti ponsel canggih itu. Mengingat dia hanya bekerja sebagai penjual bunga di kuil.
"Saya senang, tetapi saya ingin dia mendapatkan uangnya dan mengembalikannya," ujarnya dalam video yang viral itu.
Melansir dari X, video tersebut menjadi topik perdebatan yang luas, dengan banyak orang mempertanyakan prioritas remaja dalam memilih gaya hidup mewah meskipun keluarganya berada dalam kesulitan ekonomi. Meskipun video tersebut mengundang simpati, banyak pul
Advertisement
Kisah Jual Ginjal Demi Beli iPhone
Kasus serupa terjadi di China pada tahun 2010, ketika seorang remaja berusia 17 tahun nekat menjual ginjalnya demi membeli iPhone 4 dan iPad 2. Remaja tersebut, Wang Shangkun, sangat ingin memiliki gadget terbaru yang saat itu baru diluncurkan. Dalam sebuah wawancara, Shangkun mengaku tidak punya uang untuk membeli perangkat tersebut, namun hasratnya begitu kuat hingga ia rela melakukan tindakan ekstrem.
Melansir dari Fox News, pada April 2011, Shangkun bertemu dengan seorang pengumpul organ yang menawarkan sejumlah uang sebagai imbalan untuk ginjalnya. Shangkun, yang tenggelam dalam keinginan untuk memiliki iPhone dan iPad, akhirnya setuju untuk menjual ginjalnya seharga $3273 (sekitar Rp50 juta). Keputusannya ini didasari oleh keyakinannya bahwa ia masih bisa bertahan hidup meskipun hanya memiliki satu ginjal.
Namun, operasi yang dilakukan ternyata tidak memenuhi standar medis dan jauh dari kata steril, menyebabkan infeksi parah pada Shangkun. Setelah menjalani operasi tersebut, kondisi kesehatan Shangkun memburuk hingga ia tidak dapat beranjak dari tempat tidur. Kisah tragis ini menjadi peringatan bagi banyak orang tentang bahaya mengejar gaya hidup mewah dengan cara yang tidak bertanggung jawab.