Liputan6.com, Jakarta Menerima kritik adalah sesuatu yang tak terelakkan dalam kehidupan, baik itu dalam ranah pribadi maupun profesional. Kritik bisa berasal dari berbagai pihak, seperti teman, keluarga, atau rekan kerja.
Walaupun kritik terkadang dapat memberikan saran yang membangun, ada kalanya hal tersebut bisa membuat seseorang merasa tersinggung atau bahkan meragukan kemampuan diri sendiri. Tentu saja tidak selalu mudah ketika harus berhadapan dengan kritik.
Baca Juga
Untuk itulah perlu tips-tips tertentu untuk tetap menjaga kesehatan mental saat kritik tajam datang menghujani Anda. Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental ketika menghadapi kritik sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (8/10/2024):
Advertisement
1. Terima dan Evaluasi Kritik Secara Objektif
Saat mendapatkan kritik, usahakan untuk tetap tenang dan hindari reaksi emosional yang spontan. Fokuslah pada mendengarkan dan memahami maksud dari kritik tersebut. Tinjau kritik secara objektif untuk menilai apakah ada kebenaran di dalamnya.
Jika kritik itu valid dan dapat membantu perkembangan pribadi, anggaplah sebagai masukan yang bermanfaat. Namun, apabila kritik terasa tidak adil atau tidak membangun, sadari bahwa itu hanyalah opini orang lain yang mungkin tidak mencerminkan nilai diri Anda.
Advertisement
2. Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Seringkali, setelah menerima kritik dari orang lain, banyak orang menjadi terlalu kritis terhadap diri sendiri. Penting untuk diingat bahwa kesempurnaan bukanlah milik siapa pun. Setiap individu memiliki kelemahan dan kekurangan masing-masing.
Daripada terjebak dalam pikiran negatif, berikanlah dirimu kesempatan untuk belajar dan berkembang dari pengalaman tersebut. Usahakan untuk berbicara pada diri sendiri dengan kasih dan pengertian, sebagaimana kamu berbicara kepada teman dekat yang sedang mengalami kesulitan.
3. Bersikap Selektif terhadap Sumber Kritik
Tidak semua kritik memiliki nilai yang setara. Penting untuk mempertimbangkan siapa yang memberikan kritik serta apa tujuan mereka. Kritik dari seseorang yang kamu percayai dan memiliki pengalaman yang relevan cenderung lebih bermanfaat dibandingkan dengan kritik dari mereka yang tidak memahami situasimu. Menjadi selektif sangat penting, dan jangan biarkan pandangan negatif dari orang yang tidak signifikan mempengaruhi emosimu.
Advertisement
4. Jaga Jarak Emosional
Saat menerima kritik, terutama yang terasa menyakitkan, menjaga jarak emosional dapat berguna. Usahakan untuk tidak menganggap kritik secara pribadi. Ingatlah bahwa kritik itu tidak menentukan siapa dirimu sebenarnya.
Fokuslah pada keyakinanmu tentang diri sendiri dan pencapaianmu. Mengalihkan perhatian dari kritik dapat membantu mengurangi efek emosionalnya.
5. Gunakan Dukungan Sosial
Mendapatkan dukungan dari teman atau keluarga yang bisa diandalkan sangat bermanfaat ketika menghadapi kritik. Bicarakan perasaanmu dengan mereka dan mintalah pandangan mereka mengenai kritik yang diterima.
Mereka bisa menawarkan sudut pandang yang berbeda dan membantu mengingatkanmu tentang kelebihan serta pencapaian yang telah kamu capai. Kadang-kadang, sekadar berbicara tentang perasaanmu sudah cukup untuk mengurangi beban emosional.
Advertisement
6. Fokus pada Pertumbuhan dan Perbaikan
Gunakan kritik sebagai sarana untuk berkembang. Daripada terjebak pada sisi negatifnya, temukan cara untuk memperbaiki diri. Susun rencana aksi berdasarkan kritik yang diterima dan lakukan langkah konkret untuk meningkatkan diri. Ini tidak hanya akan membantu meningkatkan kemampuanmu, tetapi juga memberikan perasaan pencapaian yang positif.
Â
7. Praktikkan Mindfulness
Latihan mindfulness, seperti meditasi atau pernapasan dalam, dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan stres yang muncul setelah menerima kritik. Ini juga membantu kamu menjadi lebih sadar terhadap perasaan dan reaksi yang muncul.Â
Dengan menerapkan saran-saran di atas, kamu dapat menjaga kesehatan mentalmu ketika menghadapi kritik. Ingatlah bahwa kritik adalah bagian dari proses belajar dan berkembang, dan dengan pendekatan yang benar, kamu dapat menjadikannya pengalaman yang berharga.
Advertisement