Liputan6.com, Jakarta Hilangnya Hannah Kobayashi, seorang wanita berusia 30 tahun asal Hawaii, mengejutkan banyak pihak. Hannah, yang seharusnya terbang dari Los Angeles menuju New York pada Jumat (8/11), tidak pernah tiba di tujuan. Pihak keluarga dan teman-temannya kini sedang berupaya keras mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Terakhir kali terlihat di Bandara Internasional Los Angeles (LAX), Hannah diketahui mengirimkan pesan-pesan mencurigakan sebelum tiba-tiba hilang kontak. Pesan-pesan itu mengindikasikan ketakutan serta kekhawatiran terhadap ancaman yang ia rasakan. Keberadaannya hingga kini masih menjadi misteri.
Kasus ini tidak hanya menyita perhatian keluarga, tetapi juga publik dan warganet. Berbagai upaya telah dilakukan untuk melacak jejak terakhir Hannah, namun hasilnya masih nihil. Berikut adalah kronologi lengkap peristiwa hilangnya Hannah Kobayashi.
Advertisement
Rencana Perjalanan Hannah dari Hawaii ke New York
Hannah Kobayashi meninggalkan rumahnya di Maui, Hawaii, dengan semangat tinggi untuk mengunjungi keluarganya di New York City. Ia memesan penerbangan dengan rute transit di Los Angeles sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuannya.
Rencana awalnya tampak berjalan lancar hingga ia tiba di Bandara LAX pada Jumat (8/11). Namun, Hannah tidak pernah naik penerbangan lanjutan menuju New York. Bibinya, yang sudah menunggu di New York, mulai khawatir ketika Hannah tidak tiba pada waktu yang dijanjikan.
Kekhawatiran ini semakin besar ketika ibu Hannah, Brandi Yee, menyadari bahwa putrinya berhenti memberikan kabar. Hannah, yang biasanya rutin berkomunikasi, mendadak hilang kontak sejak berada di Los Angeles.
Advertisement
Pesan-Pesan Mencurigakan Sebelum Hilang
Beberapa pesan terakhir yang dikirimkan Hannah kepada keluarganya semakin memperkeruh misteri ini. Dalam pesan tersebut, ia mengaku merasa takut dan mencurigai bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan.
“Dia bilang dia takut dan merasa tidak bisa pulang,” ujar saudaranya, Sydni, dalam sebuah wawancara. Selain itu, Hannah menyebut bahwa ia telah menyerahkan semua uangnya kepada seseorang yang ia kira bisa dipercaya.
Pesan tersebut diikuti oleh kekhawatiran Hannah mengenai pencurian identitas. Saudara perempuannya mengungkap bahwa pesan-pesan itu terasa berbeda, bahkan seperti tidak ditulis oleh Hannah yang dikenal keluarganya.
Jejak Digital Terakhir di Los Angeles
Keluarga Hannah melakukan pencarian dengan melacak aktivitas digital terakhirnya. Diketahui, Hannah sempat menghadiri sebuah acara Nike di The Grove, Los Angeles, hanya beberapa hari sebelum jadwal penerbangannya.
Dalam sebuah video yang beredar di YouTube, seseorang mirip Hannah terlihat berjalan santai di tengah keramaian. Ia mengenakan kacamata hitam dan headphone, seperti hendak menyembunyikan identitasnya.
Namun, setelah tiba di LAX, jejak digital Hannah berhenti. Telepon genggamnya tidak lagi aktif sejak pukul 16.00 pada Senin (11/11), menambah teka-teki ke mana ia pergi setelah itu.
Advertisement
Penyelidikan dan Kekhawatiran Keluarga
Keluarga Hannah segera melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib. Departemen Kepolisian Los Angeles mengonfirmasi bahwa laporan orang hilang telah diajukan pada 15 November 2024. Hingga 19 November, pihak kepolisian belum menemukan petunjuk baru yang dapat membantu penyelidikan.
Grup pencarian di media sosial, seperti Facebook, juga turut membantu mencari jejak Hannah. Grup tersebut mendapatkan informasi dari rekaman keamanan di sekitar Pico Boulevard dan Hill Street, tempat Hannah diduga terlihat terakhir kali bersama seseorang yang tidak dikenal.
Namun, hingga kini, belum ada perkembangan berarti dari investigasi tersebut. “Kami hanya berharap ada yang melihat atau memiliki informasi tentang keberadaan Hannah,” ujar salah satu anggota keluarga.
Reaksi Publik dan Harapan Keluarga
Kasus hilangnya Hannah Kobayashi menjadi perhatian luas, terutama di kalangan warganet. Tagar seperti #FindHannah telah ramai digunakan untuk meningkatkan kesadaran publik.
Beberapa pihak bahkan menawarkan hadiah untuk informasi yang dapat membantu menemukan keberadaannya. Sementara itu, keluarga Hannah terus berharap ada keajaiban yang membawa Hannah pulang dengan selamat.
“Hannah adalah seorang wanita yang penuh semangat, dan kami ingin dia tahu bahwa dia tidak sendirian,” kata bibinya, Geordan Montalvo. Dukungan dari masyarakat menjadi penguat bagi keluarga dalam menghadapi situasi ini.
Advertisement