Liputan6.com, Jakarta Dataran tinggi Dieng tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memesona, tetapi juga menyimpan kekayaan kuliner yang tak kalah menggoda. Sebagai salah satu destinasi wisata populer di Jawa Tengah, kawasan ini menawarkan beragam makanan khas Dieng yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya lokalnya.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Setiap makanan khas Dieng memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bahan baku, cara pengolahan, maupun cita rasa yang dihasilkan. Kebanyakan hidangan ini menggunakan bahan-bahan segar yang diproduksi langsung di kawasan wisata Dieng dan sekitarnya, menjadikannya benar-benar autentik dan sulit ditemukan di daerah lain.
Para wisatawan yang berkunjung ke Dieng belum lengkap rasanya jika belum mencicipi makanan khas daerah ini. Selain bisa dinikmati di tempat, beberapa makanan khas Dieng juga tersedia dalam bentuk yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk kerabat di rumah.
Berikut ini adalah delapan makanan khas Dieng yang wajib Anda coba saat berkunjung ke kawasan dataran tinggi yang sejuk ini, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (15/1/2025).
1. Mie Ongklok, Si Legendaris dari Dataran Tinggi
Mie ongklok merupakan ikon kuliner yang telah menjadi kebanggaan masyarakat Dieng dan Wonosobo. Hidangan ini terbuat dari mie kuning yang diolah secara khusus dengan tekstur yang lebih kenyal dari mie biasa. Proses pembuatannya masih menggunakan metode tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Keunikan mie ongklok terletak pada kuahnya yang kental dan gurih, hasil dari campuran bumbu tradisional yang terdiri dari bawang putih, kencur, kemiri, dan rempah-rempah pilihan. Sayuran segar seperti kol dan sawi hijau ditambahkan untuk memberikan kesegaran dan nilai gizi. Hidangan ini biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng dan potongan kucai yang menambah aroma harum.
Anda bisa menikmati semangkuk mie ongklok hangat dengan harga berkisar antara Rp15.000 hingga Rp25.000, tergantung pada porsi dan tempat memakannya. Untuk oleh-oleh, tersedia juga mie ongklok setengah jadi yang bisa dibawa pulang dengan harga Rp30.000 - Rp40.000 per paket.
Advertisement
2. Manisan Carica, Kelezatan dari Buah Endemik
Manisan carica merupakan olahan unik dari buah carica, sejenis pepaya mini yang hanya tumbuh di dataran tinggi Dieng. Buah ini diolah melalui proses pengawetan khusus dengan campuran gula dan rempah-rempah alami yang membuat rasanya segar dan menyenangkan. Setiap kemasan manisan carica menggunakan buah pilihan yang dipetik langsung dari kebun-kebun di kawasan Dieng.
Proses pembuatan manisan carica membutuhkan ketelitian khusus. Buah carica yang telah dipilih akan dikupas dan direndam dalam larutan kapur untuk mempertahankan teksturnya. Setelah itu, buah akan dimasak dengan sirup gula khusus yang memberikan rasa manis yang pas dan tidak berlebihan. Manisan ini kemudian dikemas dalam botol atau cup plastik yang praktis.
Harga manisan carica cukup terjangkau, mulai dari Rp20.000 untuk kemasan cup 250gr hingga Rp35.000 untuk kemasan botol 500gr. Produk ini sangat cocok dijadikan oleh-oleh karena bisa bertahan hingga 6 bulan jika disimpan dalam lemari pendingin.
3. Tempe Kemul, Gorengan Istimewa Khas Dataran Tinggi
Tempe kemul adalah variasi unik dari olahan tempe yang menjadi kebanggaan kuliner Dieng. Hidangan ini dibuat dari tempe pilihan yang dipotong tipis dan dibalut dengan adonan tepung yang khas. Keunikannya terletak pada campuran bumbu dalam adonan tepungnya yang menggunakan rempah-rempah lokal dan daun kucai yang memberikan aroma khas.
Proses pembuatan tempe kemul memerlukan keahlian khusus untuk mendapatkan tekstur yang tepat. Adonan tepung dibuat dari campuran tepung beras, tepung terigu, dan bumbu-bumbu seperti bawang putih, ketumbar, dan garam. Potongan daun kucai segar ditambahkan ke dalam adonan untuk memberikan aroma dan rasa yang khas. Tempe yang telah dibalut adonan kemudian digoreng hingga keemasan dengan api sedang agar matang merata.
Anda bisa menemukan tempe kemul di berbagai warung dan pedagang kaki lima di sekitar Dieng dengan harga Rp2.000 - Rp3.000 per potong. Untuk oleh-oleh, tersedia juga tempe kemul setengah matang yang dikemas khusus dengan harga Rp25.000 - Rp30.000 per pack.
Advertisement
4. Opak Singkong, Camilan Gurih Menggiurkan
Opak singkong merupakan camilan tradisional yang terbuat dari singkong pilihan hasil panen petani lokal Dieng. Bahan dasarnya adalah singkong yang diparut halus dan dicampur dengan bumbu-bumbu tradisional. Tambahan daun kucai segar memberikan aroma dan rasa yang khas, menjadikan opak singkong Dieng berbeda dari kerupuk singkong biasa.
Pembuatan opak singkong melalui beberapa tahap penting. Singkong segar diparut dan diperas airnya hingga cukup kering. Adonan kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu seperti bawang putih, garam, dan irisan daun kucai. Setelah itu, adonan dicetak tipis dan dijemur hingga setengah kering sebelum digoreng atau dipanggang hingga renyah.
Harga opak singkong cukup terjangkau, berkisar antara Rp15.000 - Rp25.000 per bungkus 250 gram. Untuk menjaga kerenyahannya, opak singkong biasanya dikemas dalam plastik kedap udara dan bisa bertahan hingga satu bulan jika disimpan dengan baik.
5. Cenil, Jajanan Tradisional Penuh Kenangan
Cenil adalah kudapan tradisional berbahan dasar tepung tapioka yang diberi pewarna alami untuk menghasilkan tampilan yang menarik. Teksturnya yang kenyal dan lengket menjadi ciri khas yang tak terlupakan. Jajanan ini biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut dan gula merah cair yang menambah cita rasa manis dan gurih.
Proses pembuatan cenil cukup sederhana namun membutuhkan keterampilan khusus. Tepung tapioka diuleni dengan air hangat hingga menjadi adonan yang pas, kemudian diberi pewarna alami seperti daun pandan untuk warna hijau atau bit untuk warna merah. Adonan dibentuk bulat-bulat kecil dan direbus hingga mengapung, menandakan cenil telah matang.
Di pasar tradisional atau warung-warung di sekitar Dieng, Anda bisa menikmati sepiring cenil dengan harga Rp5.000 - Rp8.000. Meski tidak umum dijadikan oleh-oleh karena sifatnya yang mudah basi, cenil tetap menjadi jajanan favorit yang wajib dicoba saat berkunjung ke Dieng.
Advertisement
6. Sagon Dieng, Manis Gurih dari Tepung Ketan
Sagon Dieng memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari sagon daerah lain. Terbuat dari bahan utama tepung ketan pilihan dan parutan kelapa segar, kue tradisional ini diproses dengan cara dibakar di atas bara arang yang memberikan aroma khas yang menggoda.
Pembuatannya dimulai dengan mencampur tepung ketan, kelapa parut, dan gula pasir hingga merata. Adonan kemudian dicetak dan dibakar di atas bara arang dengan suhu yang terkontrol. Proses pembakaran yang tepat menghasilkan tekstur renyah di luar namun tetap lembut di dalam, dengan aroma bakar yang khas.
Sagon dijual dengan harga Rp20.000 - Rp30.000 per kotak berisi 10 pieces. Kue ini bisa bertahan hingga dua minggu jika disimpan dalam wadah kedap udara, membuatnya cocok sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.
7. Kacang Dieng, Camilan Gurih Khas Pegunungan
Kacang Dieng terkenal dengan ukurannya yang lebih besar dari kacang tanah biasa dan memiliki rasa yang khas. Kacang ini ditanam di kawasan Dieng dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut, memberikan karakteristik rasa yang unik. Selain ukurannya yang besar, kacang Dieng juga dikenal dengan tingkat kerenyahan yang sempurna.
Proses pengolahan kacang Dieng melibatkan beberapa tahap penting. Kacang yang telah dipanen akan disortir untuk memilih yang terbaik, kemudian dibersihkan dan digoreng dengan bumbu rempah tradisional. Beberapa varian rasa yang tersedia antara lain original, pedas, dan barbeque, masing-masing dengan cita rasa yang khas.
Harga kacang Dieng bervariasi mulai dari Rp25.000 untuk kemasan 250 gram hingga Rp45.000 untuk kemasan 500 gram. Produk ini bisa bertahan hingga 3 bulan jika disimpan dengan baik, menjadikannya pilihan oleh-oleh yang populer.
Advertisement
8. Megono, Hidangan Nasi Komplet Khas Dieng
Megono merupakan hidangan nasi komplit yang menjadi favorit masyarakat Dieng. Terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan campuran sayuran yang diiris halus, terutama nangka muda dan kelapa parut yang dibumbui. Hidangan ini dilengkapi dengan teri goreng yang menambah cita rasa gurih dan protein.
Pembuatan megono memerlukan ketelitian dalam memilih dan mengolah bahan-bahannya. Nangka muda harus dipilih yang tepat tingkat kematangannya, kemudian diiris halus dan dikukus. Bumbu-bumbu seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan daun jeruk dihaluskan dan dicampurkan dengan kelapa parut yang telah dikukus.
Sepiring megono bisa dinikmati dengan harga Rp15.000 - Rp25.000, tergantung porsi dan tempat makan. Meski tidak umum dijadikan oleh-oleh, megono menjadi menu sarapan atau makan siang favorit yang wajib dicoba saat mengunjungi Dieng.
Dengan mencoba berbagai makanan khas Dieng ini, Anda tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga turut melestarikan warisan kuliner nusantara. Setiap hidangan memiliki cerita dan cita rasa uniknya sendiri yang layak untuk dieksplorasi dan dinikmati.