Liputan6.com, Jakarta Dalam konflik yang terus memanas antara Ukraina dan Rusia, keterlibatan Korea Utara menjadi sorotan dunia internasional. Bukti terbaru dari medan perang menunjukkan bahwa pasukan Korea Utara tidak hanya hadir di medan tempur, tetapi juga melakukan aksi yang mengejutkan, termasuk bunuh diri untuk menghindari penangkapan. Laporan ini menyoroti dimensi baru dalam dinamika konflik yang sudah berlangsung tiga tahun tersebut.
Menurut laporan intelijen dan kesaksian pembelot, beberapa tentara Korea Utara yang dikirim untuk mendukung Rusia telah mengambil langkah ekstrem. Mereka menjalankan misi dengan loyalitas penuh kepada pemimpin mereka, Kim Jong Un, bahkan hingga mengorbankan nyawa mereka sendiri. Fenomena ini memicu perdebatan global mengenai moralitas dan strategi perang yang digunakan oleh negara-negara yang terlibat.
Advertisement
Pengerahan ribuan tentara Korea Utara ini, yang pertama sejak Perang Korea pada 1950-an, menunjukkan betapa seriusnya peran Pyongyang dalam mendukung aliansinya dengan Moskow. Tetapi apa yang sebenarnya terjadi di medan perang? Bagaimana kehidupan para tentara ini? Berikut keterlibatan Korea Utara di perang Ukraina selengkapnya, Jumat (17/1/205).
Advertisement
1. Awal Keterlibatan Korea Utara dalam Konflik
Pada awalnya, keterlibatan Korea Utara dalam perang Ukraina-Rusia dipandang skeptis oleh banyak pihak. Namun, laporan intelijen dan bukti-bukti dari medan tempur mulai mengungkap fakta bahwa ribuan tentara Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah Kursk, Rusia, untuk mendukung pasukan Moskow. Menurut data dari pemerintah Ukraina, lebih dari 11.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia.
Kesaksian dari pembelot Korea Utara yang pernah bekerja di Rusia mengungkapkan bahwa pengerahan ini bukanlah kejadian mendadak. Kim, seorang pembelot yang bekerja untuk militer Korea Utara selama tujuh tahun di Rusia, menyebutkan bahwa para tentara tersebut telah dipersiapkan dengan doktrin ideologi yang kuat.
Pengerahan pasukan ini dianggap sebagai bentuk dukungan strategis Pyongyang terhadap Moskow, yang menghadapi tekanan internasional besar akibat invasinya ke Ukraina. Namun, hal ini juga memunculkan pertanyaan tentang keberlanjutan dukungan Korea Utara di tengah meningkatnya korban jiwa di pihak mereka.
Advertisement
2. Taktik Bunuh Diri di Medan Tempur
Salah satu aspek paling mengejutkan dari keterlibatan Korea Utara adalah taktik bunuh diri yang digunakan oleh tentara mereka. Dalam sebuah insiden yang dilaporkan oleh Pasukan Operasi Khusus Ukraina, seorang tentara Korea Utara meledakkan granat untuk menghindari penangkapan. Aksi ini mencerminkan tingkat indoktrinasi yang tinggi di kalangan pasukan Korea Utara.
Menurut Kim, seorang mantan tentara Korea Utara tindakan ini bukan hanya untuk menunjukkan kesetiaan kepada pemimpin mereka, tetapi juga sebagai cara untuk melindungi keluarga mereka di Korea Utara dari hukuman.
"Detonasi diri dan bunuh diri: itulah kenyataan tentang Korea Utara. Para tentara yang meninggalkan rumah untuk berperang di sana telah dibasahi otaknya dan benar-benar siap untuk mengorbankan diri mereka untuk Kim Jong Un" kata Kim, pria berusia 32 tahun yang membelot ke Korea Selatan pada 2022 dikutip dari TBS News.
Laporan tambahan dari medan tempur menunjukkan bahwa tentara Korea Utara sering membawa memo yang menegaskan pentingnya menghancurkan diri sebelum ditangkap. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana rezim Kim Jong Un menggunakan kontrol psikologis terhadap para prajuritnya.
3. Kondisi di Medan Perang
Meskipun digambarkan sebagai salah satu pasukan terkuat di dunia oleh propaganda Korea Utara, kenyataan di medan perang menunjukkan hal sebaliknya. Banyak tentara Korea Utara tidak siap menghadapi teknologi modern seperti drone dan senjata presisi tinggi yang digunakan oleh pasukan Ukraina.
Menurut seorang anggota parlemen Korea Selatan yang mendapat informasi dari badan intelijen negara, tingginya jumlah korban jiwa di pihak Korea Utara menunjukkan kurangnya persiapan mereka.
Selain itu, para tentara Korea Utara menghadapi tantangan logistik yang besar, termasuk kurangnya peralatan dan dukungan medis yang memadai. Hal ini semakin memperburuk situasi mereka di medan perang yang keras.
Advertisement
4. Dampak pada Hubungan Internasional
Keterlibatan Korea Utara dalam perang Ukraina telah memengaruhi dinamika geopolitik global. Amerika Serikat dan sekutunya mengecam keras langkah ini, dengan menyatakan bahwa pengalaman perang ini dapat meningkatkan kemampuan Korea Utara untuk menghadapi negara-negara tetangganya.
Namun, Rusia dan Korea Utara membela langkah ini sebagai bentuk kerja sama strategis. Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan tidak membantah keberadaan pasukan Korea Utara di Rusia, meskipun awalnya menyebut laporan tersebut sebagai "berita palsu."
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menawarkan untuk menyerahkan tentara Korea Utara yang ditangkap kepada Pyongyang dengan syarat adanya pertukaran tawanan perang. Langkah ini menunjukkan bagaimana Ukraina berupaya memanfaatkan situasi untuk keuntungan strategis.
5. Masa Depan Konflik
Masa depan konflik ini tampak semakin kompleks dengan keterlibatan Korea Utara. Pengiriman tentara yang dilaporkan mencapai 11.000 orang menunjukkan bahwa Pyongyang mungkin akan terus mendukung Moskow, terlepas dari tekanan internasional.
Namun, jumlah korban jiwa yang tinggi dan taktik ekstrem yang digunakan oleh pasukan Korea Utara dapat memengaruhi moral mereka di medan perang. Selain itu, tekanan domestik di Korea Utara mungkin meningkat seiring dengan banyaknya keluarga yang kehilangan anggota keluarganya akibat perang ini.
Dalam jangka panjang, keterlibatan ini juga dapat memengaruhi hubungan Korea Utara dengan negara-negara lain, termasuk sekutunya di Asia dan komunitas internasional. Dunia kini menantikan bagaimana situasi ini akan berkembang di masa depan.
Advertisement
1. Mengapa Korea Utara mengirimkan pasukannya ke Rusia?
Korea Utara mengirimkan pasukannya untuk mendukung Rusia sebagai bentuk aliansi strategis, serta untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan politik dari kerja sama ini.
2. Apa yang terjadi dengan tentara Korea Utara yang ditangkap Ukraina?
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa Kyiv siap menyerahkan mereka kepada Pyongyang jika ada kesepakatan pertukaran tawanan perang.
Advertisement
3. Apa dampak keterlibatan Korea Utara dalam perang Ukraina?
Keterlibatan ini dapat meningkatkan kemampuan militer Korea Utara, tetapi juga memengaruhi hubungan internasionalnya dan menciptakan tantangan bagi rezim Kim Jong Un.