Paus Fransiskus Kirim Doa untuk Korban Gempa Thailand dan Myanmar

Hingga tulisan ini dipublikasi, jumlah korban tewas akibat gempa tercatat 144 orang di Myanmar dan tiga orang di Thailand.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 29 Mar 2025, 01:35 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2025, 01:35 WIB
Dalam foto yang dirilis oleh Vatican Press Hall, Paus Fransiskus tengah memimpin misa di dalam kapel poliklinik Agostino Gemelli di Roma, Minggu (16/3/2025).
Dalam foto yang dirilis oleh Vatican Press Hall, Paus Fransiskus tengah memimpin misa di dalam kapel poliklinik Agostino Gemelli di Roma, Minggu (16/3/2025). (Dok. Vatican Press Hall via AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Vatican City - Paus Fransiskus menyampaikan doa bagi korban gempa dahsyat magnitudo 7,7 di Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3/2025). Bapa Suci baru saja menyelesaikan perawatan akibat pneumonia ganda selama lima pekan yang nyaris merenggut nyawanya.

"Paus (Fransiskus) telah diberitahu tentang bencana di Myanmar dan berdoa untuk situasi dramatis serta banyaknya korban, termasuk di Thailand," kata Vatikan seperti dikutip dari AP.

Gempa magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar —negara yang sedang dilanda perang saudara— menyebabkan kerusakan parah di kota terbesar kedua negara itu, Mandalay. Foto-foto yang beredar memperlihatkan dampak luas bencana gempa, sementara guncangannya juga dirasakan hingga ke Thailand dan China.

Sejak kembali ke Vatikan Minggu lalu (23/3), Paus Fransiskus terus menjalani terapi fisik dan pernapasan. Vatikan melaporkan adanya sedikit kemajuan dalam kemampuan bicara dan gerak Paus Fransiskus, meski tidak memberikan rincian lebih lanjut. Bapa Suci juga masih menjalani pengobatan untuk mengatasi infeksi jamur pada saluran pernapasan yang dideritanya.

Menurut sumber Vatikan, Paus Fransiskus masih bergantung pada oksigen sepanjang waktu. Selang hidung dengan tekanan tinggi hanya dipasang di malam hari, tapi bisa dilepas sebentar jika dia perlu beraktivitas.

Vatikan mengabarkan bahwa sejak kembali ke kediamannya di Domus Santa Marta, Paus Fransiskus belum menerima kunjungan dari pihak luar. Dia terus ditemani oleh tim medis dan rekan-rekan dekatnya, menghabiskan waktu dengan istirahat, berdoa, serta melanjutkan tugas-tugas kepausannya.

Para dokter menegaskan Paus Fransiskus membutuhkan setidaknya dua bulan untuk pemulihan penuh dengan menghindari kerumunan besar. Kondisi ini menyusul penyakit pernapasannya yang sempat dua kali mencapai titik kritis dan nyaris merenggut nyawanya.

Sergio Alfieri, koordinator perawatannya, mengungkapkan bahwa tim medis sempat mempertimbangkan menghentikan pengobatan setelah krisis pernapasan pada 28 Februari, sebelum akhirnya memilih tindakan agresif yang berhasil mengatasi pneumonia ganda tersebut.

Vatikan belum memberikan konfirmasi apakah Paus Fransiskus akan menghadiri rangkaian perayaan Pekan Suci termasuk Paskah pada 20 April, maupun kanonisasi Carlo Acutis pada 27 April, yang akan menjadi santo milenial pertama Gereja Katolik.

Pertemuan antara Raja Charles III dengan Paus Fransiskus yang rencananya digelar 8 April telah ditunda berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya