3 Bahan Utama untuk Membungkus Makanan Khas Jepang Adalah Nori, Shiso dan Yuba

Bahan-bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 22 Jan 2025, 17:40 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 17:40 WIB
onigiri
ilustrasi nasi kepal... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Masakan Jepang terkenal dengan keunikan dan keindahan dalam penyajiannya, dimana bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang adalah komponen yang tak terpisahkan dari seni kuliner negeri sakura ini. Pemilihan bahan pembungkus yang tepat tidak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap rasa dan tekstur hidangan.

Dalam tradisi kuliner Jepang, bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang adalah elemen yang telah dikembangkan selama berabad-abad, mencerminkan kekayaan budaya dan filosofi makanan negeri tersebut. Dari nori yang populer hingga daun shiso yang eksotis, setiap bahan pembungkus memiliki karakteristik dan fungsi uniknya masing-masing dalam menyempurnakan hidangan.

Mengenal lebih dalam tentang bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang adalah langkah penting bagi siapa pun yang ingin memahami atau mempraktikkan seni memasak Jepang. Setiap bahan pembungkus tidak hanya memberikan tampilan yang menarik, tetapi juga menyumbangkan rasa dan aroma yang memperkaya pengalaman bersantap.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum bahan-bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang, pada Rabu (22/1).

3 Bahan Utama Untuk Pembungkus Makanan

Resep Onigiri
Ilustrasi Bahan Membuat Onigiri Jepang / by freepik... Selengkapnya

Nori: Si Hitam yang Memikat

Nori merupakan salah satu bahan pembungkus paling populer dalam masakan Jepang. Terbuat dari spesies alga merah yang tumbuh di sepanjang pantai berbatu Jepang, Korea, dan Cina, nori diolah melalui proses pengeringan dan penggilingan hingga menjadi lembaran tipis yang sempurna untuk membungkus.

Lembaran nori memiliki karakteristik yang khas: berwarna hitam kehijauan, tekstur renyah, dan rasa umami yang lembut. Ketika digunakan untuk membungkus sushi atau onigiri, nori tidak hanya berfungsi sebagai pembungkus tetapi juga menambahkan dimensi rasa yang memperkaya hidangan secara keseluruhan.

Dalam penggunaannya, nori memiliki beberapa variasi: yaki nori (kering dan dipanggang), ajitsuke nori (dibumbui), dan tsukudani nori (basah dan dibumbui). Masing-masing jenis memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda dalam masakan Jepang.

Daun Shiso: Sentuhan Aromatik yang Menyegarkan

Daun shiso, yang juga dikenal sebagai daun perilla, merupakan pembungkus alami yang memberikan dimensi rasa unik pada hidangan Jepang. Dengan aroma yang khas perpaduan antara mint dan basil, daun shiso menambahkan kompleksitas rasa yang menarik pada makanan yang dibungkusnya.

Penggunaan daun shiso tidak terbatas pada fungsinya sebagai pembungkus. Daunnya yang segar juga sering digunakan sebagai hiasan, memberikan sentuhan warna hijau yang cantik sekaligus menyumbangkan aroma yang menyegarkan pada hidangan.

Yuba: Inovasi dari Kedelai

Yuba merupakan inovasi unik dalam kuliner Jepang yang terbuat dari proses pemanasan susu kedelai. Kulit yang terbentuk di permukaan susu kedelai ini diambil dengan hati-hati dan dipadatkan menjadi lembaran yang kemudian digunakan sebagai pembungkus berbagai hidangan.

Keunikan yuba terletak pada teksturnya yang lembut namun kenyal, serta rasanya yang ringan dan creamy. Sebagai pembungkus, yuba tidak hanya memberikan tampilan yang menarik tetapi juga menambahkan protein nabati pada hidangan.

Cara Penggunaan dan Aplikasi dalam Hidangan

Ilustrasi nori, rumput laut, cara, membuat tamago
Ilustrasi nori, rumput laut, cara, membuat tamago. (Photo by dashu83 on Freepik)... Selengkapnya

Setiap bahan pembungkus dalam masakan Jepang memiliki teknik penggunaan yang spesifik untuk hasil optimal. Untuk nori, misalnya, penting untuk menyimpannya di tempat kering dan hanya mengeluarkannya saat akan digunakan, karena nori sangat sensitif terhadap kelembaban yang dapat mempengaruhi tekstur renyahnya.

Dalam pembuatan sushi, nori digunakan dengan sisi mengkilap menghadap ke luar. Ini bukan hanya untuk estetika, tetapi juga memudahkan proses penggulungan dan memberikan hasil akhir yang lebih rapi. Saat membungkus onigiri, nori sering kali ditempelkan hanya pada satu sisi, membiarkan sebagian nasi terlihat dan memudahkan untuk dipegang.

Daun shiso biasanya digunakan dalam keadaan segar dan utuh. Sebelum digunakan, daun dibersihkan dengan lembut menggunakan kain atau tisu basah untuk menghilangkan kotoran tanpa merusak teksturnya. Saat membungkus makanan, daun shiso ditempatkan dengan sisi yang lebih gelap menghadap ke luar untuk tampilan yang lebih menarik.

Penyimpanan dan Perawatan Bahan Pembungkus

Menyimpan bahan pembungkus dengan benar sangat penting untuk mempertahankan kualitasnya. Nori harus disimpan dalam wadah kedap udara dengan silica gel untuk menjaga agar tetap kering dan renyah. Setelah dibuka, sebaiknya digunakan segera karena nori mudah menyerap kelembaban udara.

Daun shiso segar dapat disimpan dalam wadah tertutup di lemari pendingin dengan lapisan tisu lembab untuk menjaga kesegarannya. Idealnya digunakan dalam waktu 2-3 hari untuk hasil terbaik. Sementara yuba yang belum dibuka dapat disimpan di tempat sejuk dan kering, namun setelah dibuka harus disimpan dalam lemari pendingin dan digunakan dalam waktu singkat.

Bahan-bahan Identik dalam Kuliner Jepang

wasabi
ilustrasi wasabi... Selengkapnya

Selain bahan pembungkus utama, terdapat beberapa bahan pendukung yang menjadi ciri khas dan tidak terpisahkan dari hidangan Jepang. Pemahaman tentang bahan-bahan ini penting untuk menciptakan cita rasa autentik masakan Jepang.

Beras Jepang

Beras Jepang berbeda dengan beras pada umumnya karena menggunakan varietas beras pendek (short grain rice) yang memiliki kandungan pati tinggi. Karakteristiknya yang lengket dan mengkilap menjadikannya sempurna untuk pembuatan sushi, onigiri, dan berbagai hidangan nasi Jepang lainnya. Tekstur beras yang lengket ini juga memudahkan untuk dimakan menggunakan sumpit.

Cuka Beras (Rice Vinegar)

Cuka beras merupakan bahan esensial yang memberikan cita rasa khas pada nasi sushi. Dibandingkan dengan jenis cuka lainnya, cuka beras memiliki rasa yang lebih ringan dan lembut. Selain untuk nasi sushi, cuka beras juga digunakan dalam pembuatan saus, salad, dan asinan Jepang. Bahan ini mengandung amino acid yang baik untuk pencernaan dan sistem imun tubuh.

Miso dan Shoyu

Miso, pasta fermentasi kedelai, menjadi dasar berbagai hidangan Jepang termasuk sup dan saus. Sementara shoyu atau kecap Jepang memiliki karakteristik berbeda dengan kecap dari negara Asia lainnya karena proses fermentasi yang lebih lama dan penggunaan campuran kedelai dan gandum. Kedua bahan ini memberikan rasa umami yang khas pada masakan Jepang.

Wasabi dan Shichimi Togarashi

Wasabi, pasta pedas dari sejenis tanaman horseradish Jepang, menjadi kondimen wajib untuk sushi dan sashimi. Sementara shichimi togarashi, campuran tujuh bumbu termasuk cabai, kulit jeruk kering, dan wijen, sering digunakan sebagai taburan untuk menambah kompleksitas rasa pada berbagai hidangan.

Pemahaman tentang bahan-bahan ini, dikombinasikan dengan penggunaan bahan pembungkus yang tepat, akan membantu dalam menciptakan hidangan Jepang yang autentik. Masing-masing bahan tidak hanya berkontribusi pada rasa, tetapi juga mencerminkan filosofi masakan Jepang yang mengutamakan keseimbangan dan harmonisasi berbagai elemen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya