Liputan6.com, Jakarta Memasuki tahun 2025, fakta tahun baru China 2025 menjadi topik yang menarik untuk dibahas mengingat perayaan ini merupakan festival terbesar di Asia. Sebagai perayaan yang diikuti oleh lebih dari seperempat populasi dunia, banyak hal unik dan menarik yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat umum tentang tradisi dan kebiasaan dalam perayaan ini.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Berbagai fakta tahun baru China 2025 menunjukkan bagaimana festival ini telah berkembang menjadi perayaan global yang tidak hanya dirayakan di China, tetapi juga di berbagai negara Asia dan kota-kota besar di seluruh dunia. Perayaan yang juga dikenal sebagai Festival Musim Semi ini membawa berbagai tradisi unik yang telah bertahan selama ribuan tahun dan terus dilestarikan hingga era modern.
Tahun ini, fakta tahun baru China 2025 semakin menarik karena jatuh pada tanggal 29 Januari 2025, menandai dimulainya tahun Ular dalam zodiak China. Fakta tahun baru China 2025 tidak hanya mencakup aspek perayaan, tetapi juga berbagai ritual, kepercayaan, dan tradisi yang menjadikan festival ini begitu istimewa.
Mari simak rangkuman lengkapnya berikut ini, yang telah Liputan6.com rangkum pada Rabu (29/1).
1. Festival Musim Semi di Tengah Musim Dingin
Meskipun dirayakan saat musim dingin masih berlangsung, Tahun Baru China disebut sebagai Festival Musim Semi (春节 chūnjié). Penamaan ini memiliki makna mendalam karena menandai berakhirnya masa terdingin dalam musim dingin dan menyambut datangnya musim semi yang dinantikan.
Festival ini menandai momen transisi penting dalam kalender tradisional China, di mana 'Awal Musim Semi' yang jatuh pada 3 Februari menjadi istilah pertama dalam kalender matahari tradisional. Meskipun cuaca masih dingin, masyarakat China tradisional dapat mulai menantikan datangnya kehangatan musim semi.
Perayaan ini membawa harapan dan optimisme baru, seperti halnya musim semi yang membawa kehidupan baru dan pertumbuhan. Simbolisme ini tercermin dalam berbagai tradisi dan ritual yang dilakukan selama perayaan.
2. Perayaan Global yang Mencakup 2 Miliar Orang
Tahun Baru China merupakan perayaan yang diikuti oleh lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia, menjadikannya salah satu festival terbesar di planet ini. Tidak hanya di China daratan, perayaan ini juga menjadi hari libur nasional di berbagai negara Asia seperti Indonesia, Filipina, Vietnam, Korea Selatan, Malaysia, Korea Utara, Singapura, dan Brunei.
Dalam beberapa tahun terakhir, perayaan ini juga semakin populer di kota-kota besar Barat seperti New York, London, Vancouver, dan Sydney. Hal ini menunjukkan bagaimana Festival Musim Semi telah berkembang menjadi perayaan global yang melampaui batas-batas geografis dan budaya.
Perayaan yang melibatkan seperempat populasi dunia ini menunjukkan pentingnya festival ini dalam konteks global dan bagaimana ia mampu menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dalam sebuah perayaan bersama.
Advertisement
3. Tanggal Perayaan yang Dinamis
Tahun Baru China memiliki keunikan tersendiri karena tanggal perayaannya yang berubah setiap tahun. Berbeda dengan kalender Masehi yang memiliki tanggal tetap, Tahun Baru China selalu jatuh pada periode antara 21 Januari hingga 20 Februari, mengikuti perhitungan kalender lunar China.
Penetapan tanggal ini mengikuti sistem perhitungan tradisional yang telah digunakan selama ribuan tahun. Untuk tahun 2025, perayaan akan jatuh pada tanggal 29 Januari, sebuah momen yang ditunggu-tunggu oleh miliaran orang di seluruh dunia.
Sistem kalender lunar ini tidak hanya menentukan tanggal perayaan, tetapi juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tradisional China, termasuk penentuan festival-festival penting lainnya sepanjang tahun.
4. Pergantian Tahun Zodiak
Setiap Tahun Baru China menandai dimulainya tahun zodiak baru dalam putaran 12 tahun. Sistem zodiak China terdiri dari 12 hewan yang berurutan: Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi. Tahun 2025 akan menjadi tahun Ular dalam zodiak China.
Setiap hewan zodiak dipercaya membawa karakteristik, energi, dan keberuntungan yang berbeda. Masyarakat China tradisional sering menggunakan zodiak ini sebagai panduan dalam mengambil keputusan penting seperti pernikahan, memulai bisnis, atau bahkan menentukan waktu yang baik untuk bepergian.
Sistem zodiak ini telah menjadi bagian integral dari budaya China dan terus mempengaruhi kehidupan modern. Bahkan di era digital sekarang, banyak orang masih mempertimbangkan zodiak mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
5. Festival 16 Hari
Perayaan Tahun Baru China bukanlah festival singkat yang berlangsung sehari atau dua hari. Festival ini berlangsung selama 16 hari penuh, dimulai dari Malam Tahun Baru China hingga Festival Lentera, dengan setiap hari memiliki makna dan aktivitas khusus.
Puncak perayaan terjadi pada malam ke-15, bertepatan dengan bulan purnama. Pada malam ini, keluarga berkumpul untuk makan malam bersama, menikmati pertunjukan kembang api, dan melepaskan lentera ke langit. Lentera-lentera juga dihias dan dipasang sebagai dekorasi atau dihanyutkan di sungai.
Setiap hari dalam periode 16 hari ini memiliki tradisi dan ritual khusus yang harus dijalankan, menciptakan serangkaian perayaan yang kaya akan makna dan nilai budaya.
6. Penghormatan kepada Leluhur
Selama periode Tahun Baru China, ritual penghormatan kepada dewa-dewa dan leluhur menjadi salah satu aktivitas terpenting. Banyak keluarga mengunjungi makam leluhur mereka sehari sebelum Tahun Baru, memberikan persembahan dan doa.
Ritual ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan wujud penghormatan dan rasa terima kasih kepada para leluhur. Persembahan biasanya berupa makanan, dupa, dan berbagai benda yang dianggap berharga sebagai simbol bakti kepada leluhur.
Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai fundamental dalam budaya China yang menekankan pentingnya hubungan keluarga dan penghormatan kepada generasi sebelumnya. Bahkan di era modern, ritual ini tetap dipertahankan sebagai cara untuk menjaga hubungan antara generasi masa kini dengan leluhur mereka.
Advertisement
7. Makanan Pembawa Keberuntungan
Dalam perayaan Tahun Baru China, makanan tidak hanya sekadar untuk mengenyangkan perut, tetapi juga membawa makna simbolis yang dalam. Setiap hidangan dipilih dengan cermat berdasarkan makna filosofis dan harapan akan keberuntungan di tahun yang akan datang.
Dumpling menjadi hidangan wajib karena bentuknya menyerupai yuan bao (emas kuno China), melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Terdapat kepercayaan bahwa semakin banyak dumpling yang dimakan selama perayaan, semakin besar kemungkinan mendapatkan keberuntungan finansial di tahun tersebut.
Ikan juga menjadi hidangan yang tidak boleh ketinggalan dalam perayaan ini. Dalam bahasa Mandarin, kata 'ikan' (鱼 Yú) memiliki pengucapan yang sama dengan kata 'surplus' atau 'kelebihan', sehingga menyajikan ikan dipercaya akan membawa kelimpahan rezeki sepanjang tahun. Jeruk dan jeruk mandarin juga menjadi simbol keberuntungan karena warna dan bunyinya yang dianggap membawa energi positif.
8. Tradisi Angpao
Pemberian angpao atau amplop merah merupakan tradisi yang sangat ditunggu-tunggu dalam perayaan Tahun Baru China. Amplop merah ini tidak hanya berisi uang, tetapi juga membawa makna mendalam sebagai simbol berbagi keberuntungan dan berkah.
Tradisi ini memiliki hierarki yang jelas, di mana angpao diberikan dari yang lebih tua kepada yang lebih muda, dari atasan kepada bawahan, dan dari pemimpin kepada anak buah. Jumlah uang yang diberikan biasanya mempertimbangkan hubungan antara pemberi dan penerima, serta kemampuan finansial pemberi.
9. Dominasi Warna Merah
Warna merah mendominasi seluruh perayaan Tahun Baru China dengan makna yang sangat dalam. Warna ini melambangkan kebahagiaan, vitalitas, keberuntungan, kesuksesan, dan nasib baik dalam budaya China. Selama periode perayaan, hampir semua dekorasi menggunakan warna merah.
Dekorasi merah dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari lampion, amplop angpao, hingga hiasan dinding dan kaligrafi yang dipasang di depan rumah. Bahkan pakaian yang dikenakan saat perayaan didominasi warna merah. Tradisi ini berakar dari kepercayaan bahwa warna merah dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.
Selain dekorasi tradisional, masyarakat juga menggantung tulisan-tulisan harapan dan doa yang ditulis dengan tinta merah di atas kertas merah, yang dikenal sebagai 'chunlian' atau puisi musim semi. Dekorasi-dekorasi ini tidak hanya memperindah suasana tetapi juga membawa makna spiritual yang mendalam.
10. Migrasi Terbesar di Dunia
Fenomena mudik Tahun Baru China atau 'Chunyun' menjadi migrasi manusia terbesar di dunia setiap tahunnya. Sekitar 200 juta orang dari daratan China melakukan perjalanan jauh untuk berkumpul dengan keluarga, dengan total pergerakan mencapai 3,5 miliar perjalanan di China.
Untuk perbandingan, di Amerika Serikat selama liburan Natal, kurang dari 100 juta orang yang melakukan perjalanan lebih dari 50 mil. Ini menunjukkan betapa besarnya skala pergerakan manusia selama periode Tahun Baru China.
Fenomena ini mencerminkan pentingnya nilai kekeluargaan dalam budaya China, di mana makan malam bersama keluarga pada Malam Tahun Baru menjadi momen yang tidak boleh dilewatkan, meskipun harus menempuh perjalanan jauh dan menghadapi berbagai kesulitan.
Advertisement
11. Gala Malam Tahun Baru
Gala Malam Tahun Baru China menjadi acara televisi paling banyak ditonton di dunia. Program yang disiarkan oleh televisi nasional China ini menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Tahun Baru China modern.
Acara ini menampilkan berbagai pertunjukan dari selebriti China, termasuk nyanyian, tarian, komedi, dan berbagai pertunjukan seni lainnya. Keluarga berkumpul untuk menonton acara ini bersama-sama, mirip dengan tradisi menonton penurunan bola di Times Square New York pada malam tahun baru Masehi di Amerika.
Program ini menjadi cara yang baik untuk mengenal berbagai bentuk seni pertunjukan China dan menjadi cerminan bagaimana tradisi kuno beradaptasi dengan era modern. Gala ini juga menjadi ajang pemersatu bangsa, di mana seluruh China dapat menikmati hiburan yang sama pada momen yang sama.
12. Pantangan dan Larangan
Tahun Baru China memiliki berbagai pantangan yang harus dipatuhi untuk menghindari nasib buruk. Salah satu larangan paling penting adalah tidak boleh mencuci rambut atau pakaian pada hari pertama tahun baru lunar, karena dipercaya dapat "mencuci keberuntungan".
Menyapu lantai atau membuang sampah juga dilarang karena dianggap dapat mengusir keberuntungan dari rumah. Kegiatan-kegiatan ini memiliki makna simbolis yang dalam, di mana orang-orang berusaha mempertahankan segala hal baik di awal tahun.
Memberikan hadiah tertentu seperti pir atau cermin juga dianggap tabu. Setiap pantangan ini memiliki alasan tersendiri yang berakar dari kepercayaan tradisional China dan terus dipertahankan hingga sekarang.
Â
Â