Bagaimana Jika Arah Kiblat Sholat Salah? Simak Penjelasan Penentuannya

Ketahui hukum sholat jika arah kiblat salah, cara menentukan arah kiblat yang akurat, dan penjelasan lengkap dari MUI.

oleh Laudia Tysara Diperbarui 06 Apr 2025, 22:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2025, 22:00 WIB
Masjidil Haram dipadati jutaan jemaah
Umat Muslim melaksanakan salat dengan menghadap Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (16/8). Jutaan umat Islam dari berbagai negara semakin memadati Masjidil Haram menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji. (AP Photo/Dar Yasin)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Salah arah kiblat saat sholat, apakah sholatnya tetap sah? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan umat muslim. Kesalahan arah kiblat bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari ketidaktahuan hingga kesalahan dalam menentukan arah.

Hal ini telah dibahas oleh para ulama, dengan pendapat yang beragam tergantung pada usaha yang dilakukan untuk mencari arah kiblat yang benar. Bagi yang sudah berusaha maksimal namun tetap salah, sebagian besar ulama berpendapat sholatnya tetap sah.

Namun, mazhab Syafi'i berpendapat sholat perlu diulang. Memahami hal ini penting bagi setiap muslim agar ibadah sholat tetap valid dan khusyuk.

Menentukan arah kiblat yang tepat sangat penting karena merupakan rukun sholat. Kesalahan arah kiblat dapat menimbulkan keraguan dan mengurangi kekhusyukan dalam ibadah. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mengetahui cara menentukan arah kiblat yang akurat dan memastikan arah kiblat tempat sholatnya sudah benar.

Penjelasan lengkap tentang hukum sholat jika arah kiblat salah, serta cara menentukan arah kiblat yang akurat akan diulas lebih lanjut. MUI juga telah memberikan fatwa terkait arah kiblat di Indonesia. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Minggu (6/4/2025).

Bagaimana Jika Arah Kiblat Sholat Salah?

Jika arah kiblat sholat ternyata salah, apakah sholat tersebut masih sah? Pendapat para ulama berbeda-beda. Mayoritas ulama berpendapat bahwa sholat tetap sah jika seseorang telah berusaha semaksimal mungkin untuk menentukan arah kiblat yang benar, meskipun akhirnya keliru.

Ini didasarkan pada prinsip ijtihad, yaitu upaya maksimal untuk menemukan hukum syariat berdasarkan dalil yang ada. Melansir dari berbagai sumber, menghadap kiblat merupakan syarat sah sholat berdasarkan kesepakatan (ijma’) ulama.

Namun, mazhab Syafi'i memiliki pendapat yang berbeda. Mazhab ini menekankan pentingnya ketepatan arah kiblat, sehingga jika ternyata salah, sholat harus diulang. Perbedaan pendapat ini menunjukkan pentingnya memahami konteks dan usaha yang telah dilakukan dalam menentukan arah kiblat. Terdapat dalil yang menjelaskan tentang kewajiban menghadap kiblat dalam sholat:

"فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ

“Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS. Al Baqarah: 144).

Jika kesalahan arah kiblat terjadi karena ketidaksengajaan atau ketidaktahuan, dan MUI telah menetapkan arah kiblat yang benar, maka sholat seseorang tetap sah jika ia telah berusaha mencari arah kiblat yang benar sesuai kemampuannya. Niat yang tulus dan usaha yang maksimal dalam beribadah lebih diutamakan. Penting untuk selalu berusaha mencari ilmu dan informasi yang benar terkait ibadah, termasuk menentukan arah kiblat.

Kesimpulannya, meskipun ada perbedaan pendapat di antara ulama tentang sah atau tidaknya sholat jika arah kiblat salah, usaha maksimal dalam menentukan arah kiblat merupakan hal yang penting. Jika telah berusaha semaksimal mungkin, namun tetap salah, maka sholat kemungkinan besar tetap sah menurut sebagian besar ulama.

Namun, untuk menghindari keraguan, selalu usahakan untuk memastikan keakuratan arah kiblat sebelum sholat.

Arah Kiblat Sholat Menurut MUI ke Arah Mana?

Masjidil Haram dipadati jutaan jemaah
Pandangan udara saat Umat Muslim melaksanakan salat menghadap Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (16/8). Jutaan umat Islam dari berbagai negara semakin memadati Masjidil Haram menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji. (AP Photo/Dar Yasin)... Selengkapnya

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa resmi mengenai arah kiblat di Indonesia. Melansir dari antaranews.com, Sekretaris Jenderal MUI, Iwan Syam, menegaskan bahwa arah kiblat bagi umat Islam di Indonesia adalah barat laut.

Penetapan ini didasarkan pada hasil penelitian yang mempertimbangkan letak geografis Indonesia yang tidak persis berada di timur Masjidil Haram, melainkan agak ke selatan. Oleh karena itu, arah kiblat tidak persis ke barat, melainkan barat laut.

MUI menekankan bahwa penetapan arah kiblat barat laut bukanlah perubahan, melainkan penyempurnaan dari fatwa sebelumnya yang menetapkan arah kiblat ke barat. Fatwa MUI Nomor 03 Tahun 2010 tentang Kiblat menjelaskan bahwa kiblat bagi yang dapat melihat Kakbah adalah menghadap ke bangunan Kakbah, sedangkan bagi yang tidak dapat melihat Kakbah adalah arah Kakbah.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa tingkat pergeseran arah kiblat dapat berbeda di setiap daerah di Indonesia, disesuaikan dengan letak geografis masing-masing daerah. Oleh karena itu, penting untuk memastikan keakuratan arah kiblat di tempat tinggal masing-masing. Menggunakan aplikasi penunjuk kiblat atau berkonsultasi dengan ahli agama dapat membantu dalam menentukan arah kiblat yang akurat.

Fatwa MUI ini bertujuan untuk memberikan pedoman yang jelas bagi umat Islam di Indonesia dalam menentukan arah kiblat. Adanya fatwa ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan sholat dengan lebih khusyuk dan tenang, tanpa dibebani keraguan. Penting untuk selalu mengikuti fatwa resmi MUI dan memastikan keakuratan arah kiblat sebelum melaksanakan sholat.

 

Cara Menentukan Arah Kiblat Sholat yang Cepat

  1. Menggunakan Aplikasi Berbasis GPS:

    Aplikasi seperti Google Maps atau aplikasi penunjuk kiblat lainnya yang akurat dan terpercaya saat ini merupakan cara termudah dan paling akurat untuk menentukan arah kiblat. Aplikasi ini menggunakan teknologi GPS untuk menentukan lokasi pengguna dan menghitung arah kiblat berdasarkan lokasi tersebut.

    Akurasi aplikasi ini sangat tinggi, sehingga dapat diandalkan untuk menentukan arah kiblat dengan tepat.

    Cara menggunakan aplikasi ini sangat mudah. Cukup unduh dan instal aplikasi di smartphone, lalu buka aplikasi dan arahkan ke arah kiblat. Aplikasi akan menunjukkan arah kiblat dengan akurat, biasanya ditunjukkan dengan tanda panah atau garis yang mengarah ke kiblat. Pastikan aplikasi yang digunakan sudah terupdate dan terpercaya.

  2. Menggunakan Kompas:

    Kompas merupakan alat tradisional yang dapat digunakan untuk menentukan arah kiblat. Namun, perlu dikalibrasi dan dipastikan keakuratannya sebelum digunakan. Kompas yang sudah tua atau rusak dapat memberikan hasil yang tidak akurat.

    Oleh karena itu, pastikan kompas yang digunakan masih berfungsi dengan baik dan terkalibrasi dengan benar.

    Untuk menggunakan kompas, pastikan kompas diletakkan pada permukaan yang datar dan stabil. Arahkan jarum kompas ke arah utara, lalu hitung sudut deviasi arah kiblat berdasarkan lokasi.

    Sudut deviasi arah kiblat di Indonesia umumnya sekitar 295,10 derajat dari arah utara searah jarum jam. Namun, sudut ini dapat berbeda di setiap daerah, sehingga perlu disesuaikan dengan lokasi.

  3. Bertanya kepada Orang yang Ahli:

    Menanyakan kepada orang yang mengetahui arah kiblat dengan pasti, seperti pengurus masjid atau tokoh agama setempat, merupakan cara yang efektif untuk memastikan arah kiblat. Pengurus masjid biasanya telah memastikan keakuratan arah kiblat di masjid mereka, sehingga dapat menjadi rujukan yang terpercaya.

    Tokoh agama setempat juga dapat memberikan informasi yang akurat tentang arah kiblat di daerah tersebut.

    Selain bertanya langsung, Anda juga dapat mencari informasi tentang arah kiblat di situs web resmi atau lembaga agama terpercaya. Pastikan sumber informasi yang Anda gunakan terpercaya dan akurat. Jangan ragu untuk bertanya kepada beberapa sumber untuk memastikan keakuratan informasi yang Anda dapatkan.

  4. Mihrab Masjid:

    Mihrab masjid yang telah teruji keakuratannya dapat dijadikan patokan untuk menentukan arah kiblat. Mihrab masjid biasanya telah diukur dan dipastikan arahnya menghadap ke Ka'bah. Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan arah kiblat di sekitar masjid.

    Namun, perlu diingat bahwa mihrab masjid hanya dapat dijadikan patokan di sekitar masjid tersebut. Jika Anda berada di tempat yang jauh dari masjid, maka mihrab masjid tidak dapat dijadikan patokan. Gunakan metode lain yang lebih akurat untuk menentukan arah kiblat di tempat yang jauh dari masjid.

Memahami berbagai cara menentukan arah kiblat dan mengikuti fatwa MUI, diharapkan umat muslim dapat melaksanakan sholat dengan lebih khusyuk dan tenang, tanpa dibebani keraguan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya