Disebut PKI, PDIP Segera Lapor ke Dewan Pers dan KPI

Eva mengaku, pemberitaan tersebut sudah masuk ke dalam fitnah dan tak bisa ditolerir. "Hari ini kita rapat di tim hukum".

oleh Silvanus Alvin diperbarui 03 Jul 2014, 12:11 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2014, 12:11 WIB
Eva Sundari
Eva Sundari

Liputan6.com, Jakarta - TV One menayangkan pemberitaan yang melabeli PDIP sebagai sarang komunis. Pemberitaan itu membuat amarah politisi PDIP Eva Sundari memuncak.

Eva mengaku, pemberitaan tersebut sudah masuk ke dalam fitnah dan tak bisa ditolerir. Karena itu, PDIP akan melapor ke Dewan Pers dan KPI.

"Hari ini kita rapat di tim hukum, mudah-mudahan hari ini bisa melaporkan ke Dewan Pers dan KPI," jelas Eva di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/7/2014).

"Kami meminta tim hukum menyiapkan laporan ke Dewan Pers dan KPI karena sudah di luar toleransi kita. Bagaimanapun kita tahu dilabeli PKI itu sudah memojokkan kita yang nasionalis dan Pancasilais, disebut PKI dan di-sinting-kan, itu di-goreng TV One dan sengaja di-frame seperti itu," beber politisi  itu.

Bahkan, Eva mengaku, pemberitaan TV One tersebut telah membuat ibunya yang berumur 82 tahun ketakutan. Karena itu, bila partai tidak melawan, maka ia akan memberi perlawanan secara pribadi.

Selain itu, Eva juga akan menyampaikan kritik pada media televisi yang condong pada Prabowo-Hatta. Karena tak memberi pengetahuan publik dengan baik.

"Saya menyesalkan mandat TV, yang harusnya mencerahkan justru menyesatkan. Karena menjadi propaganda capres, mengorbankan soliditas nasional dan memecah belah, serta membahayakan persatuan dan kesatuan kita," tegasnya.

Pemberitaan buruk itu, lanjutnya juga dapat membuat respon macam-macam dari masyarakat. Eva juga meminta agar TV One tidak sembarangan lagi membuat berita fitnah. "Kalau di-PKI-kan itu emosional. Kader PKI bisa disembelih oleh masyarakat dan TNI yang anti-PKI," tandas Eva. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya