Ada Ancaman OPM, Pemda Papua Imbau Warga Tidak Golput

Klemen memastikan situasi keamanan sebelum dan sesudah pilpres akan kondusif.

oleh Katharina Janur diperbarui 08 Jul 2014, 09:17 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2014, 09:17 WIB
Ada Ancaman OPM, Pemda Papua Imbau Warga Tidak Golput
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jayapura - Pemerintah Provinsi Papua menghimbau masyarakat setempat untuk tidak golput pada pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Sebab, Indonesia tanpa Papua tidak ada artinya, kata Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal.

Himbauan ini disampaikan Klemen pasca beredarnya pesan singkat lewat telepon selular dan video yang berisi ancaman penyerangan sejumlah pos keamanan di ibukota kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua.

"Meskipun suara pemilih di Papua sedikit, tetapi Papua sangat berarti untuk bangsa Indonesia. Kita ini tetap diperhitungkan. Kita jangan pesimis dengan jumlah pemilih yang hanya 3,2 juta jiwa," kata Kelemen di Lapangan Brimob, Kotaraja, Jayapura, Senin (7/7/2014). Dia menambahkan, "kami berharap tidak ada warga yang golput. Ini juga untuk kepentingan warga Papua dan masyarakat Indonesia pada umumnya."

Kepada sejumlah kelompok yang mengklaim akan golput dan mengancam memboikot pemilu, Klemen berharap mereka berubah pikiran menjelang pilpres yang tinggal satu hari lagi, dan mulai bersama menyambut gembira pesta demokrasi yang dilakukan 5 tahun sekali.

“Dimanapun masyarakat Papua berada, yang ada digunung, lembah dan pesisir pantai,  mari gunakan hak pilih kita, karena hak kita ini akan dipertanggung jawabkan lima tahun ke depan. Sehingga kita tidak menyesali apapun. Pemerintah mengajak semua masyarakat untuk berpartisipasi aktif, jangan golput. Jangan ada boikot," terang Klemen.

Klemen memastikan situasi keamanan sebelum dan sesudah pilpres akan kondusif. Dia mengungkapkan, urusan keamanan ditangani aparat TNI/Polri. “Biarkanlah aparat keamanan bekerja dengan baik dan kita semua perlu mendukung,” ungkapnya.

Guna mengamankan proses pemilu, kepolisian setempat menyiagakan lebih dari 9000 personil atau 2/3 dari 14 ribu  jumlah personil polisi. Sedangkan Kodam XVII/Cenderawasih menyiapkan lebih dari 7500 personil cadangan untuk pengamanan tersebut.

Sebelumnya, kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Panglima Divisi VII Lapago, Erimbo Enden Wanimbo, menyebarkan pesan singkat lewat telepon selular dan video ancaman untuk menyerang sejumlah obyek vital dan markas aparat keamanan.

Menanggapi hal ini, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua mengatakan akan menindak tegas pelaku  pengancaman.

"Sebenarnya saya tidak senang jika ada saudara kita yang bersebrangan melakukan tindakan kejahatan, apalagi dengan menggunakan senjata. Jelas kami akan membalas dengan senjata juga. Pasukan kami adalah pasukan professional, silahkan saja jika mereka akan menyerang kami," katanya dalam kesempatan terpisah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya