Eva PDIP: Syarief Hasan Jajaki Demokrat Gabung Koalisi Jokowi

Eva mengungkap, pasca-putusan MK ada 3 partai politik yang bakal bergabung mendukung presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK.

oleh Oscar Ferri diperbarui 24 Agu 2014, 11:16 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2014, 11:16 WIB
Eva Sundari
Eva Sundari

Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan sengketa hasil Pilpres 2014 yang ajukan Prabowo-Hatta. Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengungkap, pasca-putusan MK itu, ada 3 partai politik yang bakal bergabung mendukung presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK.

Eva menyebut, 3 partai politik itu berasal dari Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hata. Yakni, ‎Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Kalau menurut informasi yang saya terima sih Demokrat mendekat, PAN mendekat, PPP juga mendekat," kata Eva usai acara 'Aksi Damai 5.000 Tanda Tangan Suarakan Hak-Hak Sipil dan Anak-Perempuan' di Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Minggu (24/8/2014).

Menurut Eva, secara resmi pernyataan dukungan itu memang belum disampaikan DPP partai yang bersangkutan. Tetapi secara struktur organisasi‎ atau pengurus sudah menyiratkan akan bergabung dalam Koalisi Indonesia Bisa, pendukung pemerintahan Jokowi-JK.

"Dari Mbak Puan (Puan Maharani/Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP), Mas Tjahjo (Tjahjo Kumolo/Sekjen PDIP), Pak Jokowi kan ngomong ada komunikasi untuk mulai membuka dan menjajaki koalisi," ujar bekas Anggota Komisi III DPR itu.

Khusus Partai Demokrat, sambung dia, pendekatan dilakukan bukan antara Ketua Umum Partai Demokrat SBY dan Jokowi, melainkan dilakukan melalui Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hassan dengan elite DPP PDIP.

"Tidak langsung Pak SBY dan Pak Jokowi. Ada lapis berikutnya. Bisa dicek ke Pak Syarief Hasan, dia yang mulai jalan (komunikasi) dengan DPP PDIP," ujar dia.

Sedangkan untuk PAN dan PPP, Eva tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai kemungkinan bergabung ke Koalisi Indonesia Bisa.

Sebelumnya, setelah MK mengumumkan putusannya, SBY berkicau di akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono terkait posisi Demokrat pada pemerintahan selanjutnya. "Dengan tegas saya katakan tidak ada niat & ambisi seperti itu. PD akan independen & menjadi penyeimbang. Kami tidak haus kekuasaan," tulis SBY pada Kamis 21 Agustus lalu.

"5 tahun mendatang PD akan berbenah & membangun diri, serta lebih menyuarakan & memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat."

"Sejumlah kader PD dilobi utk bergabung ke kubu politik tertentu. Kami katakan tidak. Jadi tidak ada istilah ngrecoki. Jangan dibalik," tukas SBY.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya