Fenomena Alam Penyebab Awal Ramadan Serentak di Indonesia

"Ini karunia Allah yang meletakkan posisi hilal sedemikian rupa sehingga Ramadan di Indonesia bisa bersamaan," kata Menag Lukman.

oleh Sunariyah diperbarui 17 Jun 2015, 11:01 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2015, 11:01 WIB
Alasan Menag Tetapkan 1 Ramadan Minggu 29 Juni
Pemerintah telah memutuskan 1 Ramadan jatuh pada Minggu 29 Juni 2014 dalam sidang isbat yang digelar hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menetapkan awal Ramadan 2015 jatuh pada Kamis (18/6/2015). Penetapan ini berdasarkan hasil sidang isbat atau penentuan awal Ramadan 1436 Hijriah yang berlangsung Selasa (16/6/2015) malam di Kantor Kementerian Agama di Jakarta.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada Ramadan tahun ini Ormas Islam Muhammadiyah juga memulai awal Ramadan di tanggal yang sama.

Menurut Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, serentaknya awal Ramadan 1436 Hijriah/2015 Masehi salah satunya disebabkan fenomena alam.

"Kita sama karena fenomena alam, keberadaan hilal (bulan) itu sendiri. Ini karunia Allah yang meletakkan posisi hilal sedemikian rupa sehingga Ramadan di Indonesia bisa bersamaan," kata Menag Lukman di kantornya, Selasa (16/6/2015).

Lukman mengatakan, pihaknya sangat bersyukur dengan karunia itu. Selanjutnya, Kemenag bersama ormas Islam dan ahli astronomi akan terus berupaya dalam menyamakan cara pandang dalam memandang hilal.

Hilal sendiri sangat menentukan waktu ibadah bagi umat Islam sehingga keberadaannya sangat penting. Dengan melihat atau menghitung posisi hilal ini dapat ditentukan waktu salat, awal dan akhir puasa, serta ibadah lainnya yang merujuk pada waktu peredaran bulan.

Dengan penetapan ini, maka tidak ada perbedaan awal puasa di antara dua kelompok Islam terbesar di Indonesia, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyambut baik atas serentaknya awal Ramadan tersebut. Lebih lanjut, Din mengapresiasi Menag Lukman yang telah jauh hari sebelum sidang isbat telah melakukan pendekatan ke Muhammadiyah dan NU terkait penyatuan Kalender Hijriah. (Ant/Sun/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya