Lari Sore, Cara Pembalap Rafid Topan Jaga Kondisi Saat Puasa

Rafid Topan tak mengendurkan kegiatan olahraga saat libur balapan di bulan puasa.

oleh Defri Saefullah diperbarui 08 Jun 2017, 13:20 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2017, 13:20 WIB
Rafid Topan
Rafid Topan (kanan) bersama istri dan putri tercinta (Liputan6.com/Defri Saefullah)

Liputan6.com, Jakarta - Pembalap motor membutuhkan fisik yang prima agar kuat saat balapan. Fisik yang fit dan bugar bisa dicapai jika pembalap rutin menggenjot fisiknya lewat olahraga baik itu jogging maupun balap sepeda.

Datangnya bulan puasa yang sudah dimulai 27 Mei lalu tidak menganggu rutinitas pembalap dalam menjaga kondisi fisik. Ini pula yang dirasakan pembalap muda Indonesia, Rafid Topan.

Pembalap yang pernah tampil di Moto2 pada 2013 ini punya cara untuk menjaga kebugaran fisiknya selama puasa. "Cara jaga fisik dengan berlari mulai pukul 5 sore. Saya genjot fisik sekitar 40 menitan di Bukit Sentul," katanya kepada Liputan6.com.

Dia mengaku tidak merasa lelah melakukan itu. Soalnya, olahraga digelar sore hari. "Lelah atau tidaknya dilihat dari trek kita berlari. Apakah treknya menurun atau tidak. Selama ini tidak masalah," kata pembalap asal Tanjung Priuk ini.

Selama puasa, kegiatan membalapnya libur sementara. Namun, Rafid yang tampil di tiga kejuaraan nasional yaitu Indonesia Race Series (IRS), Yamaha Sunday Race dan Motoprix ini mengaku wajib menjaga fisik.

"Kalau tidak ada balapan ya saya lari saja. Yang paling berat saat tes ban dan coba setelan motor. Biasanya saya terpaksa batal puasa dan menggantinya di lain hari. Kalau latihan cukup berat karena berlangsung dari pagi sampai sore hari," katanya pembalap Yamaha Syafina ini.

Rafid punya target untuk kembali balapan di Asia tahun depan. "Tapi IRS tahun ini persaingannya hampir mirip balapan di Asia," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya