Liputan6.com, Makkah - Sekitar 362 anggota jemaah haji Indonesia yang sakit akan diberangkatkan safari wukuf ke Arafah. Jumlah itu terbagi menjadi dua lokasi perawatan, yakni di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
"Hingga Minggu pagi waktu Saudi, sedikitnya ada 185 orang jemaah calon haji Indonedia yang masih dirawat intensif di KKHI," kata Direktur KKHI Makkah, Nirwan Satria, Minggu 19 Agustus 2018.
Sisanya, 177 orang jemaah haji masih menjalani perawatan di RSAS. Jemaah yang dirawat rata-rata mengeluhkan sesak napas dan infeksi saluran nafas.
Advertisement
"Hingga hipertensi komplikasi," ujar Nirwan.
Nantinya, jemaah yang diberangkatkan safari wukuf diantarkan ambulans. Para jemaah sakit itu akan berdiam diri di Arafah selama satu hingga dua jam.
Tim Kesehatan mulai bergerak menuju Arafah pada 19 Agustus 2018. Seluruh tim kesehatan yang terdiri dari Tim Promotif Preventif (TPP), Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) dan Tim Gerak Cepat (TCG) siap melayani jemaah haji Indonesia saat wukuf di Arafah.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusup Singka mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memaksimalkan peran di Arafah dengan membentuk pos kesehatan satelit.
"Di Muzdalifah kita menempatkan ambulans, yang baru kali ini terjadi. Serta di Mina dengan membuka pos kesehatan di Mina Jaddid," kata Eka.
Sementara itu, Sekjen Kemenkes Untung Suseno Sutarjo menyebut, tim kesehatan untuk Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) telah siap bekerja. Alat-alat kesehatan mulai dimasukkan ke tenda kesehatan.
"Saya yakin kesiapan tenda, AC, dan listrik sudah siap. Semoga dapat berjalan lancar selama Armina ini," ujar Untung.
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci.
Â
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: