Liputan6.com, Jakarta - Perilaku body shaming dalam kehidupan sehari-hari tak bisa dielakkan. Body shaming adalah celaan fisik, penghinaan fisik, atau tindakan mencemooh dan mengejek fisik seseorang. Sederhananya, body shaming mengomentari kekurangan fisik orang lain.
Body shaming bisa dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Orang yang melakukan body shaming dilatarbelakangi oleh berbagai faktor. Bisa karena sengaja, bercanda yang kelewatan, atau sekadar mencairkan suasana.
Advertisement
Tindakan body shaming jelas-jelas merupakan kebiasan buruk dan menyakiti hati orang lain. Tindakan seperti ini sudah seharusnya dihindari dan tidak untuk diteladani.
Advertisement
Baca Juga
Dalam Islam, perilaku body shaming dilarang. Mengutip laman resmi kemenag.go.id, Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, Thobib Al-Asyhar menyebut body shaming masuk kategori haram sebab bisa merusak persaudaraan.
“Bukankah kita harus saling menghormati. Memang manusia di dunia ini tidak ada yang sama dari sisi penciptaan, minimal sidik jarinya beda. Orang yang mirip identik sekalipun, secara fisik tidak sama persis,” tulisnya dikutip Senin (28/11/2022).
“Karenanya, Islam menekankan pentingnya kita menerima apapun ’bentuk’ manusia sebagai sebuah realitas ciptaan Tuhan yang patut dihargai,” lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Manusia Diciptakan Berbeda-beda
Dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 13, Allah SWT berfirman,
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (Ayat Al-Qur’an terkait dapat dilihat di sini)
Menurutnya, ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia diciptakan berbeda-beda, bersuku bangsa, yang pastinya berbeda warna kulit, rambut, mata, hidung, dan bentuk tubuh.
“Atas keragaman itu, Tuhan meminta kepada kita untuk saling memahami, saling mengenal, dan tidak saling menghina,” tulisnya.
Advertisement