Respons Keren Malaysia Tanggapi Pembakaran di Swedia, Bagikan 1 Juta Al-Qur'an ke Seluruh Dunia!

Malaysia siap mencetak dan mengedarkan satu juta Al-Qur'an ke seluruh dunia sebagai respons aksi pembakaran yang dilakukan di Swedia

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2023, 16:00 WIB
Rasmus Paludan, politisi Denmark yang bakar Al-Quran.
Rasmus Paludan, politisi Denmark yang bakar Al-Quran. Dok: Instagram Rasmus Paludan @lawlordofdenmark

Liputan6.com, Jakarta - Malaysia siap mencetak dan mengedarkan satu juta Al-Qur'an ke seluruh dunia sebagai respons aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan di Swedia.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam cuitannya Sabtu (28/1) malam mengatakan bahwa Malaysia mengecam tindakan membakar Kitab Suci Al Quran yang dilakukan seorang pemimpin garis kanan Swedia, Rasmus Paludan, baru-baru ini.

Karena itu, ia mengatakan Malaysia bertekad untuk mencetak dan mengedarkan 1 juta Al-Qur'an ke seluruh dunia dalam waktu dekat.

Selain itu juga akan diikuti dengan program-program yang bertujuan untuk menghayati dan memahami Al-Qur'an dengan pesan yang jelas.

“Kami tidak menganjurkan menanggapi dengan kasar dan kekerasan, melainkan kami memilih untuk berjuang dengan meningkatkan pemahaman tentang Al-Qur'an. Penegasan kasih sayang dan cinta dalam Al-Qur'an harus didorong oleh setiap jiwa Muslim,” ujar Anwar, dikutip Antara.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Siapkan Rp7,05 Miliar

Pemerintah Malaysia, menurut dia, menyerahkan donasi sebesar RM2 juta atau sekitar Rp7,05 miliar kepada Kompleks Nasyrul Quran yang merupakan pabrik percetakan Al Quran terbesar kedua di dunia untuk dapat mencetak satu juta Al Quran.

Politikus sayap kanan garis keras Denmark-Swedia Rasmus Paludan melakukan pembakaran Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Swedia beberapa waktu lalu. Bahkan berjanji akan melakukan hal sama setiap Jumat sampai Swedia diizinkan bergabung dengan NATO.

Turki telah menginterupsi negosiasi tripartit NATO dengan Swedia dan Finlandia, yang disebut Ankara “tidak ada artinya”. Langkah itu diambil menyusul tindakan Paludan yang dianggap melecehkan kitab suci umat Islam setelah membakar salinan Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya