Kenapa Allah Merahasiakan Kapan Terjadinya Kiamat? Simak Penjelasan Cucu Rasulullah Ini

Kiamat, baik sugra maupun kubra pasti akan terjadi. Kerap timbul pertanyaan, kenapa Allah SWT merahasiakan kapan terjadinya kiamat?

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2023, 14:30 WIB
10-9-1509: 'Kiamat Kecil' yang Luluh Lantakkan Istanbul
Gempa bumi berkekuatan 7.2 skala Richter itu mengguncang Istanbul pada 10 September 1509 dan menewaskan 10.000 jiwa (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam meyakini bahwa kiamat pasti terjadi. Namun, tak ada satupun yang mengetahui kapan terjadinya kiamat.

Allah SWT hanya memberikan petunjuk atau tanda-tanda kiamat. Singkat kata, kiamat adalah perkara yang gaib.

Pertanyaan yang sering mengemuka adalah kenapa Allah SWT merahasiakan kapan hari kiamat tiba?

Rahasia ini meliputi dua pengertian kiamat, baik kiamat sugra maupun kubra. Tak ada seorang pun di dunia ini yang mengetahui kapan dirinya akan meninggal, pun dengan kiamat besar.

Mengutip Republika, Habib Ali Baqir as Saqqaf, yang merupakan cucu Rasulullah SAW, dalam kajian singkat yang disiarkan kanal YouTube NU Online mengatakan maksud dirahasiakannya waktu terjadinya kiamat adalah sebagai ujian bagi manusia.

"Itu semua akan kembali pada hakikat diciptakannya manusia yaitu untuk diuji. Kalau seumpama Allah memberitahu kapan terjadinya hari kiamat, bahwa hari kiamat akan terjadi 12 Muharram tahun 2000 Hijriyah, sudah tahu, sudah tidak ada ujian lagi," kata Habib Ali, dalam tayangan video di YouTube, sebagaimana dikutip republika.co.id.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Rahasia Ajal Manusia

10-9-1509: 'Kiamat Kecil' yang Luluh Lantakkan Istanbul
Dampak gempa dan tsunami di Constantinople (Wikipedia)

Begitupun dengan dirahasiakannya kapan datangnya ajal setiap manusia, dirahasiakannya siksa dan nikmat kubur, adalah sebagai ujian bagi manusia.

Sebab menurut Habib Ali bila semua dari perkara-perkara yang gaib seperti waktu terjadinya kiamat diberitahukan kepada manusia, maka tidak ada lagi ujian, dan seluruh manusia pasti akan beriman.

"Karena itu tidak tampaknya hari kiamat, tidak tampaknya perkara-perkara gaib yang lain, adalah realisasi dari makna ujian yang mana diberikan oleh Allah melewati para nabinya kepada manusia. Tanpa adanya kegaiban hari kiamat, niscaya masuk Islam dan mendapat hidayah itu mudah. Jikalau mendapat hidayah itu mudah, surga tidak ada harganya, surga tidak akan diagungkan oleh Allah," katanya.

Selain agar manusia diuji untuk beriman kepada Allah, menurut Habib Ali dirahasiakannya hari kiamat juga bertujuan agar manusia takut untuk beramal keburukan.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya