Hari Pendidikan Nasional, Ini 3 Keutamaan Belajar dalam Islam

Jauh sebelum ditetapkannya Hardiknas di Indonesia, Islam telah memerintahkan penganutnya untuk belajar. Salah satunya tercermin dalam hadis Nabi Muhammad SAW

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi anak sekolah
Ilustrasi anak sekolah. (Gambar oleh stokpic dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Tiap tanggal 2 Mei, masyarakat Indonesia merayakan hari pendidikan nasional (Hardiknas).

Tanggal tersebut dipilih berdasarkan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara selaku Bapak Pendidikan Nasional. Ki Hadjar Dewantara merupakan tokoh yang sangat konsern terhadap pendidikan anak bangsa.

Kala itu, di bawah kekuasaan kolonial Belanda, akses pendidikan sangat terbatas. Tak sebatas masyarakat biasa, bahkan pendidikan untuk para ningrat sekalipun sangat dibatasi.

Kini, akses pendidikan begitu terbuka dan memungkinkan masyarakat dari semua golongan mengakses pendidikan setinggi-tingginya. Namun, masih banyak ditemui kelompok masyarakat yang tak mempedulikan pendidikan.

Jauh sebelum ditetapkannya Hardiknas di Indonesia, Islam telah memerintahkan penganutnya untuk belajar. Salah satunya tercermin dalam hadis Nabi Muhammad SAW:   

 اطلب العلم من  المهد إلى اللحد

Artinya : “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat” 

Dari hadis ini bisa diperoleh pemahaman, menuntut ilmu atau belajar wajib dilakukan tak peduli umur. Usia berapapun, umat Islam dianjurkan untuk terus belajar.

 

Simak Video Pilihan Ini:

3 Keutamaan Orang yang Berilmu

Santri El Bayan mengaji dengan protokol khusus dan jaga jarak. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Santri El Bayan mengaji dengan protokol khusus dan jaga jarak. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

 

Mengutip tulisan Ahmad Shihab, Santri Pesantren Al-Hikmah, Bandar Lampung di NU Online, belajar adalah sarana untuk menghilangkan kebodohan yang ada di dalam diri kita. Dengan belajar kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Jika kita tidak belajar, maka tidak ada bedanya dengan orang dalam gangguan jiwa. Karena diri bagaikan seseorang yang telanjang dan ilmu adalah bajunya. Semakin bagus ilmu kita maka semakin bagus pula baju kita. 

Orang yang berilmu pasti mengetahui lebih banyak hal dan wawasan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa belajar sampai kapanpun akan memberikan banyak manfaat bagi setiap orang, seperti melatih kemampuan berpikir, meningkatkan kemandirian, melatih kedisiplinan, meningkatkan penghasilan, dan masih banyak lagi. Adapun beberapa keutamaan orang yang berilmu, yaitu :

 1. Ilmu adalah warisan para nabi

Rasulullah saw bersabda: “Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR Ahmad).

 Hal ini menunjukkan bahwa ilmu itu lebih tinggi dari uang, emas, dan perak. Dan ilmu itu abadi sedangkan harta itu fana. Ilmu tidak akan membuat lelah pemiliknya dalam menjaganya, karena tempat ilmu adalah di dalam hati. Sehingga hal itu tidak membutuhkan tempat khusus ataupun kunci khusus untuk menjaganya tetapi harta sebaliknya, harta akan membuat lelah pemiliknya dalam menjaganya, karena harta memerlukan tempat khusus untuk menjaganya, belum lagi jika harta itu hilang, kita akan lebih lelah memikirkan harta kita.

 

2. Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu

Santri Pondok Pesantren El Bayan, Cilacap keluar dari masjid usai salat berjemaah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Santri Pondok Pesantren El Bayan, Cilacap keluar dari masjid usai salat berjemaah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Allah swt berfirman: “Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah: 11).

 Surah ini menunjukkan betapa tinggi derajat dan kedudukan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan sebab orang-orang yang diangkat derajat-Nya disisi Allah swt adalah orang yang beriman, bertaqwa dan beramal saleh serta berilmu

 3. Ilmu akan memberikan manfaat meski telah meninggal

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur: shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

 Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal. Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Sebab, ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang lain.

 Sebagai pelajar kita tidak boleh malas dan lelah dalam menuntut ilmu. Karena masa depan kita ditentukan oleh diri kita saat ini. Tuntutlah ilmu, disaat kamu miskin ia akan menjadi hartamu, disaat kamu kaya ia akan menjadi perhiasanmu. 

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya