Wirid dan Doa Musabbi'at Penghindar Musibah, Ijazah Nabi Khidir kepada Imam Ibrahim at-Taimi

Umat Islam juga dianjurkan untuk berdoa untuk menghindari musibah. Berikut ini adalah wirid musabbi'at yang diijazahkan Nabi Khidir kepada Imam Ibrahim at-Taimi untuk menangkal musibah

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 02 Mei 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 08:30 WIB
Banjir Bandang
Banjir bandang Sungai Sembahe (Tangkapan Layar Smartphone/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Bencana alam dan berbagai kejadian tak diinginkan lainnya kerap terjadi di sekitar kita. Bukan tak mungkin, kita sendiri bisa menjadi subjek (korban) dalam bencana alam tersebut. Na'udzubillah.

Dalam pandangan Islam, bencana alam yang berdampak kepada manusia disebut sebagai musibah. Sementara, dalam fiqih kebencanaan, bencana alam yang tak berdampak kepada manusia merupakan siklus alam. 

Apa yang terjadi di dunia merupakan ketentuan Allah SWT. Namun begitu, manusia wajib berusaha semaksimal mungkin agar dampak bencana bisa dikurangi serendah mungkin.

Contohnya, untuk menanggulangi risiko bencana alam, ada mitigasi bencana. Kecelakaan kendaraan bermotor, bisa menggunakan helm atau sabuk pengaman bagi yang bermobil.

Umat Islam juga dianjurkan untuk berdoa. Berikut ini adalah wirid musabbi'at yang diijazahkan Nabi Khidir kepada Imam Ibrahim at-Taimi untuk menangkal musibah.

Mengutip laman NU Online, wirid musabbi'at tersebut terdiri dari 7 bacaan. Masing-masing dibaca sebanyak 7 kali. Waktu dibacanya adalah sebelum Maghrib.

Adapun bacaan Musabbi'at tersebut adalah sebagai berikut:

1. Surat Al-Fatihah 7x

2. Surat Al-Ikhlash 7x

3. Surat Al-Falaq 7x

4. Surat An-Nas 7x

5. Ayat Kursi 7x

6. Istighfar 7x

7. Shalawat 7x

Usai membaca dzikir Musabbi'at kemudian dilanjutkan dengan doa: “Ya Allah terimalah apa yang saya baca ini untuk saya, keluarga saya, orang tua saya, dan guru-guru saya,”.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Kisah Pertemuan Imam Ibrahim at-Taimi dengan Nabi Khidir

Banjir Cianjur
Usai dilanda gempa, wilayah Cianjur dilanda banjir bandang di dua kecamatannya. Akibatnya sekitar 100 rumah penduduk terendam banjir. (Liputan6.com/ Dok. Ist)ah

Mengutip laman NU, Habib Muhammad Muthohar mengisahkan Imam Ibrahim at-Taimi yang diijazahi 'doa keselamatan' dari Nabi Khidir as yang bisa mengusir musibah, seperti kebakaran, gempa, aneka kesulitan, dan sebagainya. Habib Muhammad mengutip kisah ini dari kitab Ihya Ulumiddin karya Imam al-Ghazali.

Dikisahkan, Imam Ibrahim at-Taimi sedang memperbanyak dzikir di Masjidil Haram, tepatnya di samping Ka'bah. Tiba-tiba datang seorang pria gagah yang terlihat sangat rupawan.

“Saya tidak pernah melihat pria seganteng itu, pakaiannya sebagus itu, seindah itu, sebersih itu, dan wanginya luar biasa, kata beliau (Imam Ibrahim at-Taimi),” ungkap Habib Muhammad Muthohar dalam tayangan Imam Ibrahim at-Taimi Takjub dengan Nabi Khidhir diakses NU Online, Sabtu (28/4/2023)

Tidak lama kemudian pria gagah nan rupawan itu menghampiri Imam Ibrahim at-Taimi. Dialog keduanya dimulai dengan perkenalan.

“Siapa engkau? Saya Khidhir,” ucap Habib Muhammad menirukan dialog Imam Ibrahim at-Taimi dan Nabi Khidhir.

Menurut Habib Muhammad, biasanya orang mencari-cari Nabi Khidhir, tapi dalam kisah ini justru Nabi Khidhir yang mencari Imam Ibrahim at-Taimi.

“Karena sudah waktunya memang orang itu diperintahkan Nabi Khidhir untuk datang ke orang itu, ya pasti datang Nabi Khidhir,” jelasnya.

Doa dari Rasulullah SAW

Wagub Sumut, Musa Rajekshah
Wagub Sumut, Musa Rajekshah, meninjau dampak banjir bandang yang melanda beberapa bagian wilayah di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Senin (1/5/2023)

Kembali pada kisah Imam Ibrahim at-Taimi, ia pun merasa kaget karena telah didatangi Nabi Khidir. Pada saat yang sama, kehadiran Nabi Khidir membuat Imam Ibrahim bertanya-tanya.

“Ada apa ini kok sampai Engkau diperintahkan Allah, sampai Engkau datang kepada saya?” jelas Habib Muhammad menirukan pertanyaan Imam Ibrahim.

Nabi Khidir kemudian menjawab bahwa ia mencintai Imam Ibrahim At-Taimi, kedatangannya tersebut dalam rangka ingin memberikan sebuah hadiah.

“Kalau wali hadiahnya bukan duit, tapi wirid,” imbuh Habib Muhammad.

Dalam pertemuan tersebut, Nabi Khidhir kemudian mengijazahkan wirid Musabbi'at, yaitu 7 bacaan yang dibaca masing-masing sebanyak 7 kali. Waktu dibacanya adalah sebelum Maghrib.

Adapun bacaan Musabbi'at tersebut adalah sebagai berikut:

1. Surat Al-Fatihah 7x

2. Surat Al-Ikhlash 7x

3. Surat Al-Falaq 7x

4. Surat An-Nas 7x

5. Ayat Kursi 7x

6. Istighfar 7x

7. Shalawat 7x

Usai membaca dzikir Musabbi'at kemudian dilanjutkan dengan berdoa: “Ya Allah terimalah apa yang saya baca ini untuk saya, keluarga saya, orang tua saya, dan guru-guru saya,” ungkapnya.

“Kata Nabi Khidir, kalau kamu membaca ini maka dalam hari itu kamu tidak akan melihat dalam dirimu satu musibah apapun,” imbuhnya.

Habib Muhammad kemudian menambahkan bahwa Nabi Khidir mendapatkan doa Musabbi'at ini dari Nabi Muhammad saw dan Nabi Muhammad memperolehnya dari Allah swt. “Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa diamalkan,” pungkasnya.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya