Liputan6.com, Jakarta - Wahsyi bin Harb selain dikenal sebagai pembunuh paman Nabi SAW, Hamzah, ia juga dikenal sebagai pembunuh Musailamah al-Kazzab.
Namun sayangnya kejadian ini tidak disaksikan oleh Rasulullah SAW.
Advertisement
Setelah sekian lama berada dalam kemusyrikan Wahsyi akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. Bagi Wahsyi, meskipun dosa-dosanya telah terhapuskan setelah ia menjadi mualaf, dia tetap ingin membalas perbuatannya yang telah lalu.Â
Advertisement
Pria berkulit hitam itu ingin sekali melebur perbuatan dosanya atas paman Rasulullah SAW. Maka pada suatu kesempatan, Wahsyi pun bersumpah akan membunuh orang terburuk dari musuh Allah, yaitu Musailamah al-Kazzab, di nabi palsu.
Baca Juga
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Masuk Islamnya Wahsyi bin Harb si Pembunuh Hamzah
Wahsyi memutuskan untuk bertaubat dan pergi ke Madinah mencari tahu berita keberadaan Rasulullah SAW. Hingga akhirnya ia menemukan Rasulullah SAW sedang berada di masjid. Â
Wahsyi segera menemuinya dengan hati-hati dan waspada sehingga sampailah ia berdiri di depan Rasulullah sambil mengucapkan syahadat. Rasulullah mendengar dua kalimat syahadat itu langsung mengangkat pandangan beliau kepada Wahsyi bin Harb.Â
Setelah beliau melihat wajah Wahsyi, beliau kembali menundukkan pandangan dan bersabda, "Kamukah Wahsyi?" "Benar ya Rasulullah." Jawab Wahsyi.Â
Rasulullah bersabda, "Duduklah dan ceritakan kepadaku bagaimana kamu membunuh pamanku, Hamzah."Â
Wahsyi bin Harb menceritakan kejadian pembunuhan Hamzah bin Abdul Muthalib kepada Rasulullah. Usai bercerita, Rasulullah pun berpaling lagi dan bersabda, "Celaka kamu Wahsyi, sembunyikan wajahmu dariku, aku tidak ingin melihatmu setelah hari ini."Â
Maka sejak saat itu Wahsyi menghindar dari pandangan Rasulullah, jika para sahabat duduk di depan Nabi maka Wahsyi duduk di belakang Nabi. Hal itu berlangsung hingga Rasulullah wafat.
Advertisement
Kisah Wahsyi bin Harb Membunuh Musailamah al-Kazzab
Pada masa kepemimpinan berada di tangan Abu Bakar pecahlah perang Yamamah. Perang ini terjadi karena Bani Hanifah yang dipimpin oleh Nabi palsu yang bernama Musailamah al-Kazzab.
Wahsyi bin Harb ikut dalam barisan perang tersebut sambil menenteng tombak yang dulu ia gunakan untuk membunuh Hamzah.Â
Pasukan Muslimin pun berangkat ke Yamamah. Sehingga dimulailah perang. Perang terus berkecamuk, pasukan muslimin sudah berbaur dengan pasukan Musailamah, dan Wahsyi pun mulai mengincar Musailamah, ia melihatnya sedang berdiri dengan pedang terhunus di tangannya.Â
Namun, di sana Wahsyi melihat ada seorang laki-laki Anshar (menurut pendapat banyak ulama dia adalah Abu Dujanah Simak bin Kharasyah pemegang pedang Nabi).Â
Laki-laki Anshar tersebut juga mengincar Musailamah. Wahsyi bin Harb segera mencari posisi yang tepat untuk melemparkan tombaknya ke arah Musailamah, setelah merasa tepat. Â
Beliau langsung melemparkan tombaknya dan tepat mengenai Musailamah. Namun, pada saat bersamaan, laki-laki Anshar tersebut melompat ke depan dan menghunuskan pedangnya di tubuh Musailamah.Â
Dari peristiwa sini ada yang mengatakan laki-laki Anshar tersebut lah yang membunuhnya. Namun hanya Allah yang mengetahui siapakah yang membunuh Musailamah, antara Wahsyi bin Harb dan laki-laki Anshar itu.Â
Jika Wahsyi bin Harb yang membunuh Musailamah al-Kadzdzab maka ia telah membunuh orang yang terbaik sesudah Rasulullah dan ia juga membunuh orang terburuk dari musuh-musuh Allah.Â
Demikianlah sepenggal kisah Wahsyi bin Harb pembunuh Hamzah sekaligus Musailamah yang akhirnya bertaubat dan masuk Islam meskipun sejak saat itu Rasulullah SAW sama sekali tidak ingin melihat wajahnya sampai beliau wafat.