Tata Cara dan Niat Puasa Dzulhijah, Tarwiyah, Arafah Lengkap dengan Keutamaannya

Sebagai panduan, berikut ini Liputan6.com bagikan tata cara dan niat puasa Dzulhijah, Tarwiyah, serta Arafah lengkap dengan keutamaannya yang dinukil dari situs Nahdlatul Ulama.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 18 Jun 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2023, 18:30 WIB
Doa Berbuka Puasa Ganti (Qadha)
Ilustrasi puasa Dzulhijah, Tarwiyah, dan Arafah. Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Bogor - Dzulhijah termasuk bulan yang dimuliakan dalam Islam. Dzulhijah adalah bulan haram yang disinggung dalam sabda Rasulullah SAW bersama tiga bulan lainnya yakni Dzulqa’dah, Muharram, dan Rajab.

Sebagai bulan haram atau bulan yang dimuliakan, pada Dzulhijah umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh, terutama di sepuluh hari pertama bulan tersebut. Membaca Al-Qur’an, berdzikir, sedekah, dan amalan baik lainnya dapat ditingkatkan di sepuluh hari pertama Dzulhijah.

Terdapat keutamaan bagi mereka yang memanfaatkan sepuluh hari pertama Dzulhijah dengan memperbanyak amal saleh. Rasulullah SAW bersabda,

 مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ   

Artinya: “Tidak ada hari dimana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.”  

Selain membaca Al-Qur’an, bersedekah, berdzikir, dan bertasbih, melaksanakan puasa dapat menjadi amalan yang dikerjakan pada awal Dzulhijah. 

Mengutip NU Online, Syekh Zakaria al-Anshari dalam Asnâ al-Mathâlib menjelaskan bahwa pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijah disunnahkan untuk berpuasa. Puasa sunnah tersebut dikenal dengan puasa Dzulhijah

Puasa Dzulhijah tanggal 1 sampai 7 disunnahkan bagi yang melaksanakan ibadah haji atau tidak. Sementara tanggal 8 Dzulhijah (puasa Tarwiyah) dan 9 Dzulhijah (puasa Arafah) hanya disunnahkan bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji.

Sebagai panduan, berikut ini Liputan6.com bagikan tata cara dan niat puasa Dzulhijah, Tarwiyah, serta Arafah lengkap dengan keutamaannya yang dinukil dari situs Nahdlatul Ulama.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Tata Cara Puasa Dzulhijah, Tarwiyah, dan Arafah

Puasa Arafah 9 Dzulhijah
Ilustrasi Berdoa Credit: shutterstock.com

Puasa Dzulhijah dilaksanakan dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijah. Khusus tanggal 8 dan 9 dinamakan puasa Tarwiyah dan Arafah.

Pelaksanaan puasa Dzulhijah sama dengan puasa pada umumnya, yakni dimulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Selama waktu tersebut harus mencegah hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Jika Anda memiliki utang puasa Ramadhan, maka diperbolehkan untuk mengqadhanya bersamaan dengan puasa Dzulhijah. Meski niatnya puasa qadha Ramadhan, tapi jika dilaksanakan bertepatan dengan waktu puasa Dzulhijah, maka ia akan mendapat pahala keduanya. (Sayid Bakri, Hâsyiyah I’ânah at-Thaâlibîn, juz 2, h. 224).

Niat Puasa Dzulhijah, Tarwiyah, dan Arafah

Niat Puasa Dzulhijjah
Ilustrasi Membaca Niat Puasa Dzulhijjah Credit: pexels.com/pixabay

Niat puasa Dzulhijah dapat dilafalkan sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Karena ini adalah puasa sunnah, jika lupa niat pada malam hari, diperbolehkan niat puasa Dzulhijah dilakukan siang hari sebelum tergelincirnya matahari. Dengan catatan, belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Berikut ini adalah lafal niat puasa Dzulhijah yang disertai puasa Tarwiyah dan Arafah.

Niat Puasa Tanggal 1 Sampai 7 Dzulhijah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Arab-latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”

Niat Puasa Hari Tarwiyah (8 Dzulhijah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Arab-latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”   

Niat Puasa Hari Arafah (9 Dzulhijah)

 نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Arab-latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’âlâ.

Keutamaan Puasa Dzulhijah, Tarwiyah, dan Arafah

Bacaan Niat Puasa 7 Hari di Awal Zulhijah
Ilustrasi Muslimah Berdoa Credit: shutterstock.com

Berikut ini beberapa keutamaan melaksanakan puasa Dzulhijah, Tarwiyah, dan Arafah.

1. Dilipatgandakan Pahala

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ   

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Trmidzi).   

Maksud dari setara dengan satu puasa pada hadis di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan. (Mula al-Qari’, Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).

2. Penghapusan Dosa Berpuasa

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ   

Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim). 

Dalam hadis lain disebutkan sebagai berikut.

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين   

Artinya: “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun.” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus adalah dosa kecil. (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).

Demikian penjelasan tata cara dan niat puasa Dzulhijah, Tarwiyah, serta Arafah lengkap dengan keutamaannya. Semoga siapa saja yang mengamalkan puasa ini menjadi amal baik dan mendapat keutamaan-keutamaan sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadis nabi. Wallahu’alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya