Top 3 Islami: Saat Gus Kautsar Baru Tahu Ning Jazil Ternyata Fans Gus Iqdam

Liputan6.com, Jakarta - Nama ulama muda KH Abdurrahman Al Kautsar cukup populer di kalangan umat Islam Indonesia, terutama nahdliyin. Gus Kautsar merupakan putra dari pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah, Ploso, Kediri, KH Nurul Huda Djazuli.

Ceramah Gus Kautsar tegas tanpa tedeng aling-aling. Namun, seringkali pendakwah muda ini juga menyelipkan kisah-kisah jenaka yang menghibur jemaah.

Salah satu kisah yang kocak adalah saat dia tahu bahwa istrinya, Ning Jazil, ternyata fans Gus Iqdam. Bahkan istrinya sampai tertidur ketika menyimak pengajian Gus Iqdam.

Sementara, istrinya tak pernah ngefans dengan dirinya, meski ribuan orang mengelu-elukannya.

Kisah Gus Kautsar yang mendapati istrinya menyimak dakwah Gus Iqdam hingga tertidur itu menjadi artikel paling menyita perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (12/8/2023).

Artikel kedua yang juga tak kalah mencuri perhatian juga masih artikel seputar Gus Iqdam alias Muhammad Iqdam Kholid, da'i muda yang tengah naik daun.

Sementara, artikel ketiga adalah kisah KH As'ad menyupal debu menjadi dentuman bom yang bikin kocar-kacir pasukan Belanda.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

Simak Video Pilihan Ini:

Nama Gus Iqdam kini makin populer. Banyak yang menyimak pengajiannya, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Ternyata jemaah yang menyimak pengajian dai muda bernama Muhammad Iqdam Kholid ini banyak pula yang berasal dari kalangan terpandang. Misalnya, pejabat atau bahkan, pengasuh pesantren.

Mereka tertarik dengan model dakwah Gus Iqdam yang asyik, renyah dan mudah dicerna.

Salah satu yang menyimak pengajian Gus Iqdam adalah istri KH Abdurrahman Al-Kautsar atau Gus Kautsar, Ning Jazilah Annahdliyah.

Gus Kautsar bercerita suatu malam, dia masuk ke dalam kamarnya. Kala itu istrinya telah tertidur.

Akan tetapi, dari gawainya Gus Kautsar mendengar ada pengajian yang sebelumnya tengah disimak oleh Ning Jazil. Belakangan, Gus Kautsar baru tahu bahwa yang tengah didengarkan adalah Gus Iqdam.

"Itu suaranya siapa, setelah saya lihat-lihat, ternyata suaranya Iqdam," kata Gus Kautsar, seperti dikutip dari tayangan video di akun YouTube Kaaffa Chanell, Jumat (11/8/2023).

Selengkapnya baca di sini

Pendakwah muda Agus Muhammad Iqdam Kholid atau akrab disapa Gus Iqdam kaget ketika pengajiannya dihadiri oleh sekelompok mahasiswa Buddha yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN). Ada sebanyak 15 orang yang menyimak pengajian Gus Iqdam saat itu.

Mudita Wandani, salah satu mahasiswa Buddha yang hadir pengajian berinteraksi langsung dengan Gus Iqdam. Ia menceritakan alasan kehadirannya di pengajian Gus Iqdam karena sangat ngefans dengan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II itu.

Kehadiran mahasiswa penganut agama Buddha itu direspons positif oleh Gus Iqdam. Bahkan, pendakwah muda dari Nahdlatul Ulama (NU) ini sangat mengapresiasi mereka.

“Selamat malam saudara,” sapa Gus Iqdam dikutip dari YouTube Dekengane Pusat, Jumat (11/8/2023). 

“Selamat malam, Gus,” jawab Mudita.

Gus Iqdam kemudian bertanya mengapa mereka mau ikut pengajiannya, padahal secara agama berbeda.

“Gimana-gimana. Padahal kamu beda, beda agama sama saya. Kenapa kamu ngefans sama saya?” tanya Gus Iqdam.

Selengkapnya baca di sini

Agustus adalah bulan yang istimewa. Sebab, pada bulan Agustus Indonesia meraih kemerdekaan.

17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Tahun 2023 ini adalah HUT ke-78 RI.

Menyitir Mahfud MD, Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang merdeka dengan mengusir penjajah. Padahal, kala itu Indonesia belum lahir.

Proses kelahiran bangsa Indonesia berliku dan butuh perjuangan luar biasa. Semua elemen bersatu untuk memerdekakan bangsa.

Salah satu elemen vital pada masa perjuangan kemerdekaan itu adalah ulama atau kiai.

Ulama diberkahi ilmu, dan beberapa lainnya karomah. Ulama mampu menggerakkan santri dan masyarakat untuk melawan penjajah.

Tak hanya itu, jarang para kiai juga menunjukkan karomahnya untuk membuat jera pasukan musuh. Salah satunya adalah KH R As'ad Syamsul Arifin, pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo, Jawa Timur.

Selengkapnya baca di sini