Liputan6.com, Jakarta - Tak ada kehidupan yang berjalan dengan mulus tanpa cobaan ataupun halangan. Setiap orang punya masalah dan kesulitan masing-masing dalam hidupnya.
Saat dihadapkan pada kondisi demikian, Al-Qur'an telah memberikan panduan dan inspirasi melalui kisah-kisah yang terkandung di dalamnya. Seperti kisah para nabi yang menghadapi berbagai tantangan dalam usahanya berdakwah.
Salah satu yang menarik adalah kisah Nabi Yunus AS. Kisah tersebut mengajarkan kepada kita akan pentingnya berdoa dan bertawakal kepada Allah dalam situasi sulit.
Advertisement
Baca Juga
Nabi Yunus dikenal dengan kisahnya saat berada dalam perut ikan yang penuh dengan kegelapan dan tanpa makanan. Ketika sedang dalam kesulitan dan kegelisahan, dia pun beristighfar dengan rendah hati.
Mengutip dari laman merdeka.com, berikut merupakan bacaan istighfar Nabi Yunus yang diabadikan dalam Al-Qur'an serta amalan saat dilanda rasa gelisah dan kesulitan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Istighfar Nabi Yunus dalam Surah Al-Anbiya
Bacaan istighfar Nabi Yunus yang terkenal dapat kita baca dalam surah Al-Anbiya ayat 87. Istighfar Nabi Yunus dalam surat tersebut berbunyi,
Laa ilaaha illa Anta, subhanaka innii kuntu minaz zalimin.
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim”.
Istighfar Nabi Yunus ini juga disebutkan dalam hadis Nabi yang artinya,
“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah:
Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh Zhaalimiin
(Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.”
(HR. Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Advertisement
Kandungan Istighfar Nabi Yunus
Bacaan istighfar Nabi Yunus ini memiliki kandungan yang luar biasa, yang menggambarkan pengakuan seorang hamba akan kesempurnaan uluhiyah Allah ‘Azza Wajalla.
Hal ini juga dijelaskan oleh Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu,
“Di dalam doa ini, Nabi Yunus ‘alaihissalam mengakui kesempurnaan dan keesaan Allah dalam hal peribadahan yang khusus untuk-Nya, menyucikan-Nya dari segala macam bentuk kekurangan, aib, dan cacat. Serta mengakui diri sendiri sebagai seorang yang berlaku zalim (berbuat salah).” (Tafsir As-Sa’diy.)
Tidak ada hal yang lebih agung dibandingkan pengakuan seorang hamba akan keesaan Allah ‘Azza Wajalla atau tauhidnya. Karena itulah tujuan diciptakan manusia. Allah juga berfirman dalam ayat lain,
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Al-Hakim At-Tirmidzi rahimahullahu menyebutkan keutamaan doa ini,
“Tatkala seorang hamba mengesakan Allah, tidak melakukan kesyirikan, kemudian menyucikannya dari segala macam keburukan, dan mengakui dirinya sebagai hamba yang zalim, maka Allah akan muliakan ia dan beri keutamaan, Allah tidak akan menyia-nyiakan harapan dan keinginannya. Demikianlah yang Allah janjikan di dalam Al-Qur’an yang mulia.” (Nawadir Al-Ushul fii Ahadits Al-Rasul.)
Amalan Saat Merasa Gelisah
Dalam istighfar Nabi Yunus ini, terdapat pengakuan pada ketauhidan Allah dan pengakuan terhadap setiap dosa, kesalahan dan kezholiman yang diperbuat oleh diri sendiri.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada tiga keistimewaan dalam istighfar Nabi Yunus ini, yaitu:
1. Pengakuan tauhid
2. Pengakuan akan kekurangan diri
3. Berisi permohonan ampun (istighfar) pada Allah
Bagi kaum muslimin yang mengalami kegelisahan dan kesedihan, alangkah baiknya jika sering-sering mengulang bacaan istighfar ini. Dengan begitu, niscaya Allah pun akan mudah mengijabah doa-doanya. Oleh karena itu, istighfar ini cocok dibaca untuk mengawali setiap doa apapun dengan harapan agar doa tersebut diijabah oleh Allah.
Advertisement