Liputan6.com, Jakarta - Cerita tentang karomah para wali selalu penuh hikmah dan pelajaran. Salah satu kisah yang kerap dibicarakan adalah tentang Habib Soleh Tanggul, seorang ulama karismatik dari Tanggul, Jember.
Kisah pertemuannya dengan Nabi Khidir AS menjadi salah satu bukti dari keistimewaan yang dimiliki oleh para kekasih Allah SWT.
Advertisement
Dikisahkan, Habib Soleh Tanggul suatu ketika hendak pergi ke Stasiun Kereta Api Tanggul. Stasiun itu berlokasi tidak jauh dari rumahnya. Dalam perjalanan, datanglah seorang pengemis yang meminta uang kepada Habib Soleh. Saat itu, Habib Soleh hanya membawa uang Rp10, jumlah yang sangat kecil, tetapi satu-satunya uang yang ia miliki.
Advertisement
Saat pengemis itu meminta uang, Habib Soleh menjawab bahwa ia tidak memiliki uang untuk diberikan. Pengemis itu pun berlalu, tetapi tak lama kemudian kembali lagi dan meminta uang yang sama.
Baca Juga
Habib Soleh memberikan jawaban yang sama: tidak ada uang. Sang pengemis pergi untuk kedua kalinya, tetapi akhirnya datang lagi untuk ketiga kalinya.
Kali ini, pengemis tersebut berkata dengan nada yang berbeda. “Yang Rp10 di saku kamu,” kata si pengemis, seolah tahu jumlah uang yang dimiliki Habib Soleh.
Keheranan mulai muncul di benak Habib Soleh. Ada sesuatu yang terasa sangat aneh dan tak biasa dari sosok pengemis ini.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Ceritaislami836, Habib Soleh kemudian menjabat tangan pengemis itu. Saat berjabat tangan, Habib Soleh merasakan sesuatu yang aneh pada jempol tangan pengemis tersebut. Jempol itu terasa lembut, seolah-olah tidak memiliki tulang. Sensasi itu membuat Habib Soleh semakin yakin akan kebenaran yang luar biasa.
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Ciri Nabi Khidir AS, dari Kitab Klasik
Dalam beberapa kitab klasik, dijelaskan bahwa jempol yang terasa lembut seperti tak bertulang adalah ciri khas Nabi Khidir AS. Habib Soleh yang sangat terkejut dengan kenyataan ini langsung memegang erat tangan si pengemis. “Anda pasti Nabi Khidir, mohon doakan saya,” kata Habib Soleh dengan penuh kerendahan hati dan harap.
Mendengar permintaan itu, sang pengemis yang diyakini sebagai Nabi Khidir AS kemudian berdoa untuk Habib Soleh Tanggul. Doa tersebut menjadi momen yang sangat sakral, menggetarkan jiwa Habib Soleh yang penuh rasa takzim kepada sang utusan Allah yang luar biasa tersebut.
Setelah mendoakan Habib Soleh, Nabi Khidir yang menyamar sebagai pengemis itu berpamitan dan pergi. Namun, sebelum pergi, ia berpesan kepada Habib Soleh. Pesan itu begitu singkat, namun sangat berarti. Sang pengemis menyatakan bahwa dirinya akan datang kembali di masa yang akan datang.
Karomah Habib Soleh Tanggul ini terus hidup dalam cerita-cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi. Sosoknya yang dikenal penuh dengan keikhlasan dan kedekatan dengan Allah menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama dalam menjaga keimanan dan kesabaran dalam setiap keadaan.
Habib Soleh Tanggul sendiri dikenal sebagai ulama yang memiliki banyak keistimewaan. Kehidupannya penuh dengan kisah-kisah yang menginspirasi, diwarnai dengan pertemuan-pertemuan luar biasa seperti perjumpaan dengan Nabi Khidir AS. Kejadian ini menjadi bukti bahwa para wali memiliki hubungan yang sangat khusus dengan Allah dan makhluk-makhluk pilihan-Nya.
Advertisement
Pelajaran dari Kisah Ini
Kisah ini juga memberikan pelajaran berharga tentang makna keikhlasan dan ketaatan kepada Allah. Meski hanya memiliki sedikit uang, Habib Soleh tetap tulus dalam menjalani hidup. Keajaiban yang dialaminya adalah tanda bahwa ketaatan dan kesabaran seorang hamba dapat membawa berkah yang luar biasa.
Nabi Khidir AS sendiri adalah sosok yang dikenal dalam berbagai cerita sufi dan tradisi Islam. Keberadaannya kerap kali dikaitkan dengan para wali dan orang-orang sholeh yang memiliki hubungan spiritual yang dalam. Kisah pertemuannya dengan Habib Soleh Tanggul menambah daftar cerita tentang keajaiban yang muncul dari kekasih-kekasih Allah.
Dalam ajaran Islam, kehadiran Nabi Khidir sering menjadi simbol hikmah dan kebijaksanaan. Pertemuan-pertemuan seperti ini memberikan pesan bahwa Allah memiliki cara-cara tak terduga dalam memberikan hidayah dan pelajaran kepada hamba-hamba-Nya yang setia. Kisah ini menjadi pengingat agar manusia selalu hidup dengan rasa syukur dan rendah hati.
Habib Soleh Tanggul, dengan segala keistimewaannya, terus menjadi panutan di tengah masyarakat. Tidak hanya dihormati karena karomahnya, tetapi juga karena ketulusan dan kesederhanaan hidupnya. Keajaiban yang dialaminya adalah tanda kasih sayang Allah, dan kisah ini terus membekas di hati para pecinta ilmu dan para pengikut ajarannya.
Kehadiran Nabi Khidir dalam kisah ini mengajarkan manusia tentang pentingnya menjaga keimanan di setiap situasi. Meski dunia penuh dengan cobaan dan misteri, keyakinan kepada Allah harus selalu kokoh. Habib Soleh Tanggul menjadi bukti nyata bahwa orang yang dekat dengan Allah akan selalu mendapatkan pertolongan dengan cara yang tak terduga. Wallahualam, cerita ini menjadi pengingat yang penuh makna bagi kita semua.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul